Married

174 16 7
                                    

Jika ada orang bodoh di dunia ini, jelas Jeno orangnya. Dia akan melakukan apapun agar Renjun bahagia, meski harus mengorbankan kebahagiaannya sendiri

"Jenoo..." Ucap Renjun membuyarkan lamunan Jeno

"Ya?"

Renjun membaringkan tubuhnya disebelah Jeno dan mengelus Surai Jeno lembut

"Ada apa?" Tanya Jeno

"Seharusnya itu yang aku tanyakan padamu, kau kenapa?"

"Aku? Aku baik-baik saja"

"Oh ya? Tapi kau mengacuhkanku, bahkan kau tak membalas pesanku"

"Aku sibuk, maaf"

"Apa semalam aku melakukan kesalahan hingga membuatmu kesal?"

"Tidak! Semalam aku melihatmu mabuk, dan tertidur di sofa"

"Ren..." Ucap Jeno memecah keheningan

"Kau masih mencintainya..." Itu pernyataan

"Jeno, apa kau mencintaiku?"

"Jelas aku mencintaimu"

"Kalau semisal, besok atau lusa tiba-tiba aku menghilang atau ada seseorang yang menyuruhmu melupakanku dan menghapus perasaanmu padaku... Apa kau bisa mengabulkannya?"

Jeno terdiam, dia meresapi apa yang Renjun katakan

"Kau tau, Bagaimana dulu Jaemin bisa membuatku jatuh cinta? Karna dia memberiku rasa nyaman dan aman, dan itu juga yang kau berikan padaku. Aku yakin suatu saat aku bisa mencintaimu jauh melebihi Jaemin, jadi kumohon... Jangan menyerah"

Sepertinya Jeno masih punya harapan kali ini

----------

"Kau yakin akan datang Ren?" Tanya Jeno memastikan

"Mereka mengundang kira Jen"

"Tapi kalau tak ingin datang, jangan dipaksa Ren"

"Siapa yang memaksakan diri, atau jangan-jangan malah kau yang tak ingin hadir"

"Terserah kau lah" akhirnya Jeno pun pasrah

Selama perjalanan muka Jeno benar-benar kusut, Renjun jelas tau penyebabnya. Dia menolak ajakan jalan-jalan Jeno yang berniat merayakan ulang tahunnya dan memilih pergi ke pernikahan Jaemin

Dia juga tau, Jeno hanya takut dirinya tersakiti. Tapi Renjun sudah membulatkan tekad untuk ini, dia akan berhenti menciptakan drama di hatinya sendiri

Setidaknya saat dia melihat Jaemin menikah, dia tau bahwa dirinya sudah tak punya kesempatan lagi

"Jeno..." Panggilnya

"Hmm..."

"Kau tau, hadiah semalam adalah hadiah terhebat selama aku hidup" ucapnya menggoda Jeno

Yaps semalam mereka melakukan sex sampai pagi, dengan gaya dan alat-alat baru

"Aigooo.... Ada apa dengan pipimu Jeno? Kenapa kau seperti anak gadis yang sedang tersipu?" Kekeh Renjun

"Berhenti menggodaku Huang, atau kau mau aku membelokkan mobil ini menuju hotel?"

Renjun hanya tersenyum menanggapi Omelan Jeno. Sangat mudah bukan merayu agar Jeno berhenti marah-marah?

----------

Renjun melihat sekeliling, pernikahan ini...
Pernikahan yang Renjun idamkan

Ruangan outdoor, bertema alam, hijau dan putih, dengan banyak anak kecil yang dihias menjadi peri, gaun putih, mahkota bunga

Ah... Jaemin benar-benar mengabulkan keinginannya, melakukan pernikahan sesuai yang Renjun bayangkan

Tapi pengantinnya...

Jelas bukan dirinya

Melihat Jaemin berjalan di altar, dengan menggenggam tangan pasangannya membuat hatinya sakit, mendengarnya mengucapkan janji suci, mencium istrinya... Rasanya dia ingin menghilang saat ini juga

Air matanya siap terjatuh, ketika tangan kokoh menggenggam jemarinya

"Kita pulang?" Ucap Jeno

"Kita bahkan belum memberi ucapan selamat kepada Jaemin"

Suasana begitu hening, hingga tiba-tiba ada tangan yang menghantam keras kepala Jeno

"Aigooo bajingan kecil ini..." Ucap lelaki setengah baya seraya terkekeh

"Appa..." Jelas Jeno meringis dan memegang kepala belakangnya

Renjun hanya terdiam melihat drama antara anak dan ayah ini

"Apa ini Renjun? Kekasihmu?" Ucap ayah Jeno membuyarkan lamunan Renjun

"Ah iya... Perkenalkan saya Huang Renjun, kekasih Lee Jeno"

"Waaah setelah sekian lama aku menyuruhmu untuk membawanya kerumah, akhirnya kita bertemu disini" ucap Mr Lee terkekeh

"Appaaa... Kita sibuk"

"Orang sibuk mana yang bisa hadir di pernikahan temannya, tapi tak bisa pulang untuk menjenguk orang tuanya hah????"

"Appa kita pamit dulu, mau memberi ucapan selamat pada Jaemin. Jeno janji secepatnya akan membawa Renjun ke rumah. Oke???" Ucap Jeno sambil menarik tangan Renjun menjauh

"Awas kau berbohong Lee Jeno, ku kutuk kau jadi abu" teriak Mr. Lee yang membuat beberapa tamu undangan menoleh kepadanya

-------------


Sejak acara dimulai, Donghyuck melihat Jaemin yang sesekali melirik ke arah Renjun

Bahkan saat janji suci pernikahan diucap, Jaemin hanya menatapnya dengan pandangan kosong

Hingga dia melihat Renjun dan kekasihnya Lee Jeno berjalan kearahnya

"Selamat Jaeminaa..." Ucap Renjun seraya menundukkan pandangannya

"Selamat juga Ren"

Renjun yang kaget dan tak mengerti melihat kearah Jaemin dengan tatapan bingung

"Selamat ulang tahun, kuharap pernikahan ini menjadi kado terindah untukmu" Ucap Jaemin tersenyum kearah Renjun

Sekarang Donghyuck tau, kenapa Jaemin ingin mengundur pernikahannya dan memilih 23 Maret sebagai acara resepsinya

Jeno yang berada dibelakang Renjun memegang tangan Renjun mencoba memberi kekuatan pada kekasihnya

Merekapun pulang setelah mencoba beberapa makanan yang tersaji disana

Mr. Na tersenyum melihat Renjun datang dan membawa kekasihnya

Ini yang dia inginkan

Menjauhkan Renjun dari anak semata wayangnya

Huang Renjun (Noren gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang