"Seharusnya kau juga menggunakan marga Na sama seperti Jaemin"
Renjun benar-benar terkejut dan tak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa dia sudah melakukan hubungan terlarang dengan Jaemin bahkan jauh sebelum dia menikah
"Aku minta maaf, karna tak bisa jujur padamu pada Jaemin pada orang-orang di sekitarku, aku takut kehilangan keluargaku, Aku takut jaemin membenciku"
Ujar tuan Na terlihat sangat frustasi
"Ketika Jaemin membawamu kerumah, aku langsung tau bahwa kau anakku... Wajahmu sangat mirip dengan Wendi"
Renjun bingung harus menanggapinya bagaimana, dia sedang berhadapan dengan ayah kandungnya. Tentu dia baru tau bahwa babanya di China bukan ayah kandungnya
Tuan Na berjalan mendekati Renjun dan memeluknya erat sambil terus bergumam maaf berkali-kali
"Maaf aku tidak bisa bertanggungjawab atasmu, atas ibumu... Membuatmu menyukai kakak kandungku sendiri... Andai kalian mengetahuinya lebih awal..."
"Sudah tuan, ini semua sudah terjadi dan kita akan mencoba berdamai dengan hati kita masing-masing"
"Renjunaa... Mianhee"
Setelah mengetahui fakta mengejutkan tersebut, Renjun benar-benar tidak bisa tidur semalaman, tepat pukul 2 dinihari dia mendengar suara pintu apartemennya terbuka
Dan melihat Jeno pulang dalam keadaan sedikit terhuyung
"Bukankan dia yang menggendongku menuju kamar Jika aku terlelap di sofa?"
Dia menghampiri Jeno berniat hendak membantunya, tapi Jeno segera menepis tangan Renjun
"Jenoo..."
"Ah mianhe Ren.. Aku lelah"
Setelahnya dia benar-benar mengacuhkan Renjun dan tertidur
Renjun membuka sepatu dan kemeja Jeno lalu membersihkan badannya yang bau alkohol
Ini sudah lebih sepuluh hari dan Jeno masih mendiamkannya
Dua hari lagi adalah ulang tahun pernikahan mereka yang pertama, Renjun sudah menyediakan kado terindah untuk Jeno, semoga dengan itu hubungannya dengan Jeno kembali membaik
----------
Seperti biasa keesokan harinya Jeno sudah bersiap, bahkan ketika Renjun masih tertidur
Ada apa dengan Jeno? Apa ini karna kedekatannya dengan Jaemin? Bagaimana cara Renjun menjelaskan kepada Jeno tentang hubungannya dengan Jaemin
Lama berkecamuk dengan pikirannya, handphonenya bergetar, sang manager menghubunginya dan menyuruhnya segera ke lokasi syuting
Dia hampir lupa acara perpisahan bersama teman main serta staff yang bersangkutan
-----------------
"Apa kau sakit?" Tanya Jaemin khawatir
"Kepalaku agak pusing, tapi aku baik-baik saja"
"Wajahmu pucat, mau ku antar pulang?"
"Tidak usah Jaem, terimakasih"
Mereka melanjutkan acara makan-makan dan minum-minum yang diadakan di lokasi syuting
Renjun hendak ke kamar mandi, karna dia merasa mual. Jaemin mengantarnya dan memijat leher Renjun hingga Renjun merasa pusing yang sangat dahsyat dan semua gelap...
------------------
Renjun terbangun dan melihat sekitar, aroma obat tercium tajam di hidungnya
"Ren, kau sudah sadar?"
"Jaem... Berapa lama aku pingsan?"
"Sekitar satu jam, managermu keluar sebentar membeli kopi"
Pintu terbuka dan menampakan sang manager membawa dua cup kopi
"Oh kau sudah bangun? Tadi aku menghubungi Jeno tapi nomernya tak aktif"
"Tak apa oppa, dia sedang sibuk akhir-akhir ini"
Dokter masuk dan tersenyum melihat Renjun yang sudah sadar
"Jangan terlalu stress, jaga pola makan, kandunganmu masih berumur 3 minggu dan sangat rentan"
"Iya dok, terimakasih" ucap Renjun sembari tersenyum kearah sang dokter
Yaps, Renjun sudah dua kali ke rumah sakit ini memeriksakan kandungannya
Yang pertama untuk memastikan tespek yang dia pakai seminggu yang lalu
Jaemin dan sang manager melongo mendengar ucapan sang dokter, hingga sang dokter keluar dan menyisakan mereka bertiga di dalam ruangan
"Jadi... Kau hamil?" itu sang manager yang bertanya
"Iya, seminggu yang lalu aku mengetahuinya"
"Dan kau tak mengatakannya padaku?"
"Maaf oppa, sebenarnya aku ingin Jeno yang mengetahui ini pertama kali. Besok ulang tahun pernikahan kami, aku ingin memberi kejutan ini padanya" ujar Renjun sembari tersenyum berbunga-bunga
Jaemin terpaku ditempatnya....
KAMU SEDANG MEMBACA
Huang Renjun (Noren gs)
Short Storykarna sekarang... cinta bukan hanya tentang rasa... tapi juga LOGIKA