"Bagaimana yaa caraku mengatakannya?" Gumam Renjun
"Ada apa sayang?" Ucap Jeno yang mendengarnya setelah dia keluar dari kamar mandi
"Hah???" Jelas Renjun terkejut dengan kehadiran Jeno yang tiba-tiba
"Kau mau mengatakan apa?" Tanyanya seraya mengambil dan memakai baju santai
"Itu... Mmm.... Aku..."
"Hei, ada apa? Kenapa kau gugup begitu?"
Jenopun menghampiri istrinya
"Jeno... Kalau aku kembali bermain film, bagaimana?" Tanya Renjun takut seraya menundukkan kepalanya
"Apa aku pernah melarang mu? Kan kau sendiri yang tak ingin melakukannya? Tapi kalau kau mau melakukannya lagi, aku jelas akan mendukungmu"
"Benarkah?" Binar mata Renjun tak dapat dibohongi dia bahagia
"Serius sayang... Aku tau kau sangat menyukai akting dibanding harus bernyanyi atau melakukan pemotretan"
"Tapiii...."
"Ada apa lagi?"
"Aku bingung Jeno"
"Kenapa lagi hmm?"
"Jaemin... Dia juga jadi pemeran di film ini"
"Lawan mainmu Jaemin?"
"Bukan, pasanganku kali ini Guanlin, tapi ada Jaemin sebagai pemeran figuran... Sebenarnya aku ingin menolaknya tapi manager bilang ini kesempatan terakhirku untuk tetap eksis di dunia perfilman karna aku sering menolak tawaran akting, jadi ini bisa jadi tawaran terakhirku" ujar Renjun dalam satu tarikan nafas
Jeno pun tersenyum mendengarnya
"Gwenchana Ren, aku percaya padamu. Jika nanti pun ada gosip tentang kau dan Jaemin, aku akan mengurusnya untukmu"
Renjun membelalakkan matanya tak percaya
"Aku percaya padamu..." Tulus Jeno
Merekapun tertidur dengan perasaan yang berbeda
-------------------
Disinilah Renjun, di tempat yang akan digunakan untuk melakukan syuting , bersama sang manager
"Oppa... Apa semua akan baik-baik saja?" Tanyanya sesekali melirik Jaemin yang berada tak jauh darinya
"Tenanglah Ren, semua akan baik-baik saja. Kau sudah membaca naskahnya?"
"Sudah"
"Apa karna lama tak terjun dalam dunia perfilman, kemampuan aktingmu jadi semakin buruk?" Goda sang manager
"Yakk oppa! Kau meragukan ku?"
----------
"Cut..." teriak sutradara emosi
"Tatapan kalian terlalu dalam, sudah kubilang jangan terlalu berlebihan. Kalian bukan couple di film ini" Lanjut sang sutradara frustasi
Pasalnya mereka sudah mengulang adegan ini 10 kali
Adegan Jaemin berbincang dengan Renjun, hanya berbincang biasa tapi entah kenapa tatapan keduanya sangat tidak biasa
"Sudahlah, kita istirahat dulu 10 menit, kalian silahkan berlatih..."
Renjun dari tadi hanya menunduk seraya mengulang permintaan maaf kepada sutradara dan staff yang ada disana
Jaemin segera pergi menjauh dari Renjun, ini sangat tak baik bagi hati dan jantungnya
"Hhhh... aku yakin akan terjadi hal seperti ini..." Ucap manager Renjun sedikit frustasi
"Mianhe oppaa"
"Coba kau bicara dan berlatih dengan Jaemin, berhenti memandangnya seperti itu jika di depan kamera"
"Apa aku terlihat begitu?" Tanya Renjun was was
"Itu terlihat jelas Ren... bukan hanya engkau, tapi kalian! Terlihat saling merindukan"
---------------
Renjun memijat pelipisnya yang sedikit pening, sutradara menyudahi syuting hari ini lebih awal katanya ini masih pemanasan
Sang manager pulang lebih dulu dan meminta maaf karna tak bisa mengantar Renjun pulang
Dia akan menelfon Jeno, tapi sekretarisnya yang mengangkat dan mengatakan bahwa Jeno sedang rapat
"Renjun..."
Ah suara ini... suara seseorang yang Renjun hindari
"Kenapa belum pulang?"
Tanyanya ketika melihat Renjun yang hanya terdiam menatapnya
"Aaah itu... Aku hendak memesan taksi"
"Ayo... Aku akan mengantarmu..."
"Terima kasih jaemin ssi... Tapi aku sudah memesan taksi" Bohongnya
Jaemin sedikit tersentak mendengar panggilan Renjun untuknya
"Batalkan saja,, ayo... tak ada penolakan Ren" ucap Jaemin final seraya menarik lengan Renjun
---------------
Suasana ini sedikit canggung, tak ada percakapan diantara mereka
Baik Jaemin ataupun Renjun sibuk dengan pikirannya masing-masing
"Ren..."
"Y-ya?...."
"Bagaimana kabar mu? Apa kau bahagia?"
Ah, Renjun ingin menghindari percakapan ini, jika bisa... dia akan memilih tetap berada dalam keheningan
"Yaa aku cukup bahagia, Jeno menjagaku dengan baik, dan dia juga mencintaiku"
Renjun bisa melihat dari ujung matanya Jaemin tersenyum
Hatinya berkecamuk, debaran di jantungnya masih sama seperti dulu
"Iya Aku tau, Jeno mencintaimu...
Tapi....
Bagaimana denganmu? Apa kau mencintainya?"
-------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Huang Renjun (Noren gs)
Short Storykarna sekarang... cinta bukan hanya tentang rasa... tapi juga LOGIKA