"Maaf Jeno, aku tak bisa ke apartemenmu malam ini"
"Ada apa Ren? Apa terjadi sesuatu?"
"Suasana lagi memanas, banyak wartawan, aku tak mau terlibat gosip lagi"
"Oke, hati-hati Yaa..." Ucapnya memutus sambungan telepon
Jam menunjukkan pukul 5 sore, tapi Jeno belum punya keinginan untuk pulang. Dia menatap handphonenya lamat-lamat, dia tau Renjunnya berbohong.
Dia tau, Renjun sedang tidak di apartemennya, karna saat ini, dia sedang berada didepan pintu apartemen Renjun
Ketika sampai disini, Dibawah memang banyak wartawan sampai Jeno harus menunggu satu jam lebih sampai para wartawan pergi satu persatu
Diapun langsung menaiki lift menuju apartemen Renjun dan menekan bel, sampai 5 menit lamanya, tak ada yang membuka pintu
Akhirnya Jeno menelfon Renjun, dan gadis itu mengatakan kalau dia ada di apartemennya
"Huuuhh.... Ternyata sulit" keluhnya
Dia tau, dari awalpun dia tau kalau Renjun menyukai temannya, Na Jaemin
Maka dari itu, awalnya dia tak pernah menunjukkan rasa sukanya kepada Renjun, tapi akhirnya 4 bulan yang lalu, Jaemin dijodohkan dan mereka melangsungkan pertunangan
Akhirnya dia punya kesempatan untuk mendekati Renjun, sebulan lamanya dia berusaha melakukan pendekatan hingga akhirnya dia memberanikan diri mengungkapkan perasaannya
Dia tak berharap banyak, mengingat Renjun bisa saja masih menyukai Jaemin dia hanya ingin Renjun tau tentang perasaannya
Tapi ternyata Renjun dengan senyumnya yang manis akhirnya menerima perasaannya, meskipun dia sedikit ragu waktu itu
"Kenapa pesimis begitu Lee, apa kau sudah seyakin itu akan penolakanku?"
"Bukan begitu Ren... Hanya saja... Emmm"
"Kenapa tak kita coba saja?"
"Huh???" Jeno benar-benar seperti orang dungu
"Ayo kita coba"
Jenopun tersenyum dan mengangguk
"Tapi aku mohon, sebisa mungkin rahasiakan hubungan ini. Bahkan dari orang terdekat kita sekalipun" seketika senyum Jeno luntur
"Baiklah" ucapnya kemudian
Jeno sadar, hati Renjun masih bukan miliknya, tapi dia akan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan hati Renjun
---------
Jeno tidur terlentang sambil memandang langit-langit kamarnya, dia masih ingat Jaemin yang pertama kali mengenalkan Renjun kepadanya
Awalnya Jeno biasa saja, tapi ketika beberapa kali bertemu, bahkan mereka pernah satu projek bersama, perasaan Jeno berubah
Renjun dengan sikapnya yang ceria, murah senyum dan baik hati mampu meluluhkan hati Jeno
-----------
Alarm Jeno berbunyi menunjukkan pukul 9, hari ini dia hanya ada pemotretan siang jadi dia putuskan untuk tidur kembali, tapi Lamat laun dia mencium bau masakan dan terdengar bunyi seseorang bersenandung riang
"Ah Renjun ada disini"
Diapun beranjak menuju dapur, dihampirinya Renjun dan memeluknya dari belakang membuat Renjun sedikit kaget
"Yak Jeno, kau mau kekasihmu ini mati muda karna jantungan hah???"
"Kau tau, seminggu ini aku bahkan tak bisa tidur karna merindukanmu"
"Oya? Seberapa rindu?" Ucapnya sambil membalikkan badan
"Rindu sekali, rasanya aku ingin segera menikahimu dan membuatmu selalu ada disisiku... Selamanyaaaa"
Renjun terkekeh mendengarnya
Inilah sisi manja dan lebay Jeno yang tak pernah ditunjukkan kepada siapapun, kecuali Renjun
Renjun mencium sekilas bibir Jeno, dan menyuruhnya mandi sebelum mereka sarapan bersama
-----------
"Agensi menyuruhku hiatus, mereka ingin masalah ini mereda dengan sendirinya"
"Kau sudah berbicara dengan Jaemin? Dampak dari masalah yang dia timbulkan?" Ucap Jeno geram
"Belum... aku ingin berbicara denganmu terlebih dahulu, mungkin kau punya solusi"
"Apa yang bisa dilakukan oleh pacar rahasiamu ini? apa aku bungkam saja mulut para wartawan?" Tersirat penekanan dalam ucapan Jeno
"Tidak Jeno, maafkan aku jika membawamu dalam masalahku. Karna kau pacarku sudah seharusnya kau lebih tau masalahku daripada orang lain, tapi jika itu mengganggumu, aku janji tak akan membicarakan ini lagi"
"Hei bukan itu maksudku, kau boleh bahkan wajib untuk bercerita tentang masalahmu, aku hanya kesal pada diriku sendiri yang tak bisa membantumu"
Diam...
"Renjun, tidakkah kau ingin mengatakan pada media, atau minimal kepada Na Jaemin kalau kita menjalin hubungan? Dengan itu semuanya akan selesai, Jaemin pasti bisa mengerti "
Renjun mengutuk dalam hatinya, bahkan Jaemin sudah tau kalau mereka menjalin hubungan dan Jaemin sedang berusaha membuat Renjun terpojokkan seperti ini
"Aku akan membuat pengakuan kepada media, secepatnya"
"Apa tak ada masalah dengan agensi?"
"No problem, apa agensimu melarang artisnya berkencan? Jika kau tak setuju katakan saja"
"Bukaan bukan itu maksudku, agensiku mungkin baik-baik saja, aku tak apa, bahkan aku bahagia jika kau mau melakukannya, meskipun aku harus menghentikan karirku dari dunia hiburan asal kau tetap bersamaku, semuanya akan baik-baik saja"
"No Jeno, aku tak ingin hidup miskin"
"Jangan lupakan harta ayahku Renjun" ucapnya sambil terkekeh
Jelas hidup Jeno terjamin, bahkan tanpa dia bekerja sekalipun, ayahnya yang sangat kaya jelas sangat mampu membiayai hidupnya
Sebenarnya Jeno sudah mulai berkecimpung dalam dunia bisnis, tapi Jeno menganggap itu kerjaan sampingannya sebagai seorang artis
"Baiklah anak tunggal kaya raya" ucap Renjun sambil mengerling nakal
Renjun sudah memutuskan dia akan mengakhiri hubungannya dengan Jaemin, setelah seminggu ini dia bertarung dengan hatinya sendiri
Jaeminnya layak hidup bahagia, meski tanpa dirinya.
Seminggu ini dia tinggal bersama Jaemin. Setiap hari Renjun berusaha meyakinkan Jaemin bahwa dia bukan pilihan yang tepat untuknya
Dan Jaemin tak bisa dibujuk dengan baik-baik
Harus ada tindakan tegas darinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Huang Renjun (Noren gs)
Historia Cortakarna sekarang... cinta bukan hanya tentang rasa... tapi juga LOGIKA