Na Jaemin

346 33 1
                                    

Renjun terbangun dari tidurnya, melihat kesamping dan mendapati kekasihnya masih tidur dengan pulas, ditatapnya wajah tampan itu dengan seksama

" Jangan menatapku seperti itu Renjunaa...
Kau seperti akan menerkam ku" ucap Jeno dengan suara khas bangun tidurnya sambil tersenyum
Renjunpun tersenyum melihatnya.

" Aku hanya bersyukur Jenoyaa, bangun tidur bisa melihat pahatan Tuhan yang begitu indah,
Apa salah?" Ucapnya sambil mengerucutkan bibir.

Jeno yang gemaspun mencium singkat bibir kekasihnya

" Aigoo... Sejak kapan kekasihku ini pandai menggombal, hahh???"
Renjun tertawa mendengarnya

" Bangun dan mandilah lebih dulu, kau ada jadwal pemotretan pagi"
Jenopun bangkit namun sebelumnya dia masih mencuri ciuman singkat di pipi Renjun

" Saranghae..." Ucapnya
Renjun hanya menanggapinya dengan tersenyum

Diapun bangkit mencuci muka dan menggosok gigi lalu berjalan kearah dapur, membuatkan sarapan untuk kekasih tampannya. Setelah selesai dia segera memanggil Jeno untuk sarapan

" Aku akan pulang setelah membereskan kekacauan ini, lagipula jadwalmu sampai malam, dan juga besok aku ada jadwal pemotretan, manager oppa yang akan menjemputku"

" Baiklah, hubungi aku saat pekerjaanmu selesai, aku akan menjemputmu"

" Oke..."

Jenopun segera pamit, karna managernya sudah menunggu dibawah.


----------------------




Renjun membuka pintu apartemennya dan melihat ada sepasang sepatu yang sangat dikenalnya berada didepan pintu
"Kau sudah pulang?" Ucap lelaki itu

" Ada urusan apa kau kesini?"

" Aku menunggumu semalaman, tapi kau tak pulang, apa kau baru saja menginap dirumah kekasihmu?"

" Bukan urusanmu Jaeminaa"

Jaemin tersenyum miris mendengar ucapan wanita yang amat sangat dicintainya ini, bagaimana bisa Renjun menolaknya dan memilih berpacaran dengan Lee Jeno

" Aku sudah membuat sarapan, maukah kau makan denganku?"

" Aku sudah makan, selesaikan makanmu dan pulanglah! Appamu menelfonku terus menerus"

" Kau sungguh mengusirku?"
Renjun diam, tidak menjawab

" Baiklah baiklah! aku mengerti, temani aku makan dulu lalu kau bisa mengusirku setelahnya"

Jaeminpun makan dalam keadaan hening
Ah, dia ingat bahkan beberapa bulan lalu mereka biasanya makan bersama, saling menyuapi, saling melempar candaan, kenapa sekarang suasananya secanggung ini?

" Mianhe Renjunaa"

Renjun menoleh sekilas kearah Jaemin

" Bisakah.... Bisakah kita tetap seperti dulu?
Maksudku... Maksudku... Ini terlalu canggung Renjun... Bahkan aku seperti tak mengenalmu"
Ucap Jaemin terbata

" Appamu menelfonku lagi Jaemin, segeralah selesaikan makanmu dan pulanglah"

Jaemin melihat Renjun tidak percaya, Renjunnya... seseorang yang sangat ramah, baik, dan pengertian
Kenapa sekarang? Dia jadi begitu dingin

Tapi...
Dia melihat air mata yang hampir jatuh di mata Renjun, seolah dia terpaksa melakukan itu semua kepada Jaemin. Sepertinya ada sesuatu yang wanitanya ini sembunyikan darinya

Jaeminpun bangkit dan membereskan piringnya
Setelah itu dia berjalan kearah Renjun, menangkup wajahnya, dan mengecup keningnya singkat

Renjun hanya diam mematung, menutup matanya dan membiarkan air matanya jatuh

----------------

PLAKKK

"Apa yang kau lakukan Na Jaemin, bagaimana bisa kau mengatakan omong kosong itu didepan media"

Jaemin tau ini akan terjadi,
Appanya.... orang yang menentang hubungannya dengan Renjun meskipun tidak menunjukkannya secara langsung, yang menjodohkannya dengan anak dari partner bisnisnya Lee Donghyuck, yang membayar mata-mata untuk mengikuti Renjun dan yang memberitahu Jaemin tentang hubungan Renjun dengan kekasihnya.

Appanya... Meskipun Jaemin tidak tau secara pasti, dia mencurigai Appanya yang menjadi dalang perubahan sikap Renjun beberapa bulan terakhir

Dia membiarkan Appanya memukulnya berkali-kali, membiarkan badannya remuk, karna sekarang hatinya jauh lebih remuk, saat melihat kissmark yang tercetak jelas di leher Renjun, melihat Renjun mengabaikan dan mengusirnya
Hatinya benar-benar hancur

Dia masih bisa melihat dengan jelas ibunya berteriak sebelum semuanya gelap

Huang Renjun (Noren gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang