Lee Donghyuck

232 22 0
                                    

Gadis bersurai coklat itu terdiam melihat pria yang berstatus sebagai tunangannya berbaring di tempat tidur dalam keadaan tak sadar

"Haechanie... keluarlah, waktunya makan siang"
Ucap Mrs. Na

"Sebentar lagi ma, Haechan tidak tega meninggalkan Jaemin sendirian, bagaimana jika dia bangun dan tidak ada orang disini"

" Baiklah, mama akan mengantar makananmu kesini"

Jika ada orang bodoh di dunia ini, dialah orangnya.
Bagaimana bisa dia tetap mencintai lelaki ini, meskipun disakiti berkali-kali, yaa dia mencintainya sejak pertama mereka bertemu

Mereka bertamu di Jepang, ketika orang tua mereka membuka cabang perusahaan disana, Haechan yang merasa bosan keluar dari gedung pertemuan menuju taman yang ada di belakang gedung

"Kau juga bosan?..."

Terdengar suara berat dari seorang pria, Haechan hanya mengerjap kaget sekaligus takjub dengan wajah indah yang ada didepannya

"Na Jaemin" ucapnya sambil mengulurkan tangan

"Ah namaku Lee Donghyuck tapi kau bisa memanggilku Haechan" jawabnya canggung

"Aku juga bosan didalam, bertemu orang-orang yang terobsesi dengan bisnis dan uang, bahkan aku sama sekali tidak mengerti dengan apa yang mereka bicarakan, tapi ayahku selalu memaksaku ikut dalam pertemuan seperti ini" ucapnya sambil bersandar pada bangku taman

"Kau betul Jaeminssi, seharusnya orang tua kita tak perlu memaksa anak-anaknya" ujar Haechan sambil mempoutkan bibirnya

"Hahaha kau terlihat lucu haechanie, bagaimana jika kita kabur dari sini"

"Hah? Kabur??? Bagaimana jika ayah kita mencari? Apa akan baik-baik saja?"

" Tenang saja, sekali-kali kita jadi anak nakal, rasanya akan seru chanie"

Merekapun benar-benar kabur dari gedung itu, sebenarnya bukan kabur, mereka hanya jalan-jalan menikmati angin sore dibawah bunga sakura yang kebetulan sedang mekar, mereka bercerita banyak hal, dan tertawa bersama.

Sungguh Haechan rindu Jaemin yang ceria, tersenyum hangat, ramah dan baik. Setelah mereka bertunangan sikap Jaemin benar-benar berubah, dia menatap Haechan dengan tatapan jijik, bersikap dingin seolah pertemuan di Jepang tak pernah terjadi

Hari ini dia tau alasan dibalik sikap dingin tunangannya, ternyata dia memiliki kekasih, seorang wanita terkenal yang memiliki suara yang sangat indah dan jangan lupakan wajah cantiknya, pantas Jaemin menolak pertunangan ini

Haechan awalnya kaget ketika ayahnya berkata bahwa dia akan dijodohkan, tapi ketika tau bahwa lelaki itu Jaemin, dia tersenyum dan menerima perjodohan ini. Katakan dia terlalu percaya diri dan mengira bahwa Jaemin yang menginginkan pertunangan ini

"Haechan... Makanlah dulu, mama keluar dulu yaa, panggil mama jika Jaemin sadar atau kau butuh sesuatu"

"Baik maa..."

Dia sama sekali tak berselera menyentuh makanannya

"Segitu berartikah dia bagimu jae? Apa aku... Apa aku tak punya kesempatan? Apa hatimu sudah benar-benar tak bisa ditaklukkan?" Ucapnya sambil menahan air mata yang hampir terjatuh

Jaemin... Sebenernya dia sudah sadar sedari tadi, hanya saja dia terlalu malas untuk membuka matanya ketika tau Haechan ada di sisinya

Dia beranjak dari tempat duduknya ke samping tempat tidur Jaemin

"Aku tau kau sudah sadar, bukalah matamu Jaemin, jangan buat orang tuamu khawatir. Jika kau tak ingin melihatku, aku akan keluar"

Ah, Jaemin ketahuan

"Pulanglah, aku hanya malas melihatmu" diapun berbalik memunggungi haechan

Baik, Haechan pulang, dia beranjak keluar dari kamar Jaemin dan memberitahu mama bahwa Jaemin sudah sadar

Huang Renjun (Noren gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang