Saat ini Renjun dan Jeno berada di bandara, mereka memutuskan pergi ke Jilin untuk meminta restu orang tua Renjun
Jeno bahkan sudah gugup, wajahnya benar-benar pias dan pucat membuat Renjun yang duduk disebelahnya menjadi tergelak sendiri
"Kita bahkan masih di Korea Jen" ujar Renjun
"Diam kau Huang" kesal Jeno
"Haha... Lucunyaaa uri Jeno sedang gugup"
----------------
Ini pertama kalinya Jeno bertemu keluarga Renjun. Kesan pertama yang Jeno dapatkan adalah
Keluarga Renjun baik, baik sekali dan sedikit posesif mengingat Renjun adalah anak satu-satunya
"Mamaku juga menolak mentah-mentah hubunganku dengan Jaemin, tapi melihat mereka menerimamu dengan baik, aku jadi lega"
"Syukurlah jika mereka bisa menerimaku, Karna jika tidak... Aku tak bisa membayangkannya"
Sebenarnya ada yang mengganjal di pikiran Jeno
Kenapa orang tua Jaemin dan Renjun menolak hubungan mereka tanpa alasan yang jelas?
--------------
"Kapan kau akan fokus mengurus perusahaan Jaem?"
"Kontrakku dengan agensi berakhir satu tahun lagi paa..."
"Putuskan saja kontraknya, apa kau tak kasihan pada istrimu, dia berkecimpung di perusahaan sendirian"
"Akan kupikirkan, tapi aku ingin menghabiskan masa kontrak sebelum benar-benar hengkang dari dunia hiburan"
"Terserahmu saja, tapi kuharap kau tak membuat kesalahan"
Jaemin lelah selalu mendapat pertanyaan yang sama dari sang ayah, padahal Haechan sama sekali tak keberatan jika Jaemin masih berkecimpung dalam dunia entertainment
Karna nyatanya dia tetap membantu Haechan mengurus perusahaan keluarga
Setelah berbincang dengan sang Appa Jaemin memilih kembali ke kamar
Dilihatnya Haechan sudah tertidur dengan pulas, dia menatap wajah damai Haechan
Terbersit perasaan bersalah pada wanita ini, dia tak bisa membohongi perasaannya
Dia akui bahwa sekarang dia sedang berpura-pura mencintai istrinya dan masih mengharapkan wanita lain yang menjadi pasangannya kelak
Jaemin pun tertidur setelah lelah berpikir
---------------
Setelah pulang dari China, Renjun dan Jeno jadi semakin sibuk
Pasalnya mereka sedang menyiapkan acara pernikahan yang akan digelar 1 bulan mendatang
Setelah berbincang dengan manager masing-masing untuk menyesuaikan jadwal, mereka sepakat untuk fitting baju pengantin dan mencari gedung
Setelahnya mereka memutuskan untuk segera pulang dan istirahat
"Jen..."
"Hmmm..." Ucap Jeno setengah mengantuk
"Mulai besok sampai kita menikah, aku akan pulang ke apartemen"
"Hah?..." Jeno yang awalnya mulai mengantuk, kembali membuka matanya lebar
"Kenapa Ren?"
"Kenapa yaa... Biar ada bedanya saja, sebelum dan sesudah kita menikah hehe"
"Tidak, aku tak setuju" sanggah Jeno cepat
"Aku tak butuh persetujuan darimu tuan Lee..."
Setelahnya Renjun memejamkan matanya dan hanyut dalam mimpi sedangkan Jeno...
Sepertinya ini akan menjadi malam yang panjang untuknya
----------------
Renjun sudah menyelesaikan syuting terakhir dramanya, dia terlihat bahagia begitu juga dengan lawan mainnya Mark Lee
Para artis, staff dan kru serta sutradara sepakat untuk mengadakan pesta kecil-kecilan ditempat syuting
Banyak yang sudah mabuk dan meracau tak sadar, dan Renjun tak boleh mabuk dia ada rencana bertemu seseorang besok pagi
Melihat jam yang semakin larut, akhirnya dia memilih pulang dan membiarkan teman-temannya tertidur dan menginap disini
----------------
"Halo jaem..."
"Ya Ren... Ada apa?"
"Ada sesuatu yang ingin ku bicarakan padamu, apa kau punya waktu?"
"Langsung saja ke apartemen Ren, aku ada disana sampai siang"
"Hah? Apartemen? Bisakah kita bertemu diluar saja Jaem?"
"Ah baiklah... Kutunggu di restauran dekat apartemen kita"
Merekapun mengakhiri panggilan tersebut
Apartemen kita? Ujar Renjun dalam hati, dia kira Jaemin akan menjualnya mengingat dia sudah menikah dan tinggal di mansion keluarga Na
Untuk apa Jaemin masih mempertahan apartemen itu, dan lebih anehnya
Sedang apa dia disana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Huang Renjun (Noren gs)
Short Storykarna sekarang... cinta bukan hanya tentang rasa... tapi juga LOGIKA