Melihat Renjun yang hanya diam tercengang membuat Jeno menyesal karna tidak bisa menahan emosinya
Jeno memeluk Renjun erat, seolah takut kehilangan wanita itu
"Aku tau... Kau belum bisa mencintaiku, tapi aku berjanji akan membahagiakanmu dan membantumu melupakan Jaemin, aku janji"
Apalagi ini? Kenapa Jeno cepat sekali berubah?
"Maaf Jeno..."
"Aku sakit hati Ren, melihatmu menyukai orang lain membuatku sakit. Tapi lebih sakit lagi saat aku melihatmu tersakiti"
Renjun memeluk Jeno erat, sungguh dia beruntung ada orang sebaik Jeno disisinya, dia akan berusaha mencintai Jeno
----------------
Beberapa bulan kemudian
Jaemin benar-benar menepati ucapannya pada Donghyuck, dia akan menikahi gadis itu
Berbagai persiapan dilakukan
Acaranya kurang 10 hari lagi, sebagian besar undangan sudah disebar
"Aku harus mengundangnya sendiri" ujarnya mantap
Saat malam hari tepatnya jam 8 malam, dia pergi menuju apartemen Renjun, tapi tak ada orang disana. Akhirnya di berinisiatif ke apartemen Jeno, entahlah dia hanya yakin Renjun ada disana
"Hai Jen..." Ucapnya setelah dibukakan pintu
"Jaemin? Masuklah"
"Renjun mana?" Ucap Jaemin tanpa basa-basi
"Ada di kamar, aku panggilkan dulu"
"Duduklah Jaem"
Renjun sempat kaget saat Jeno mengatakan ada Jaemin disini, oh sungguh Renjun sangat merindukan Jaemin
Mereka duduk bertiga di ruang tamu, Renjun membuat kopi untuk Jaemin dan susu untuk dirinya dan Jeno
" Kau masih menghafal seleraku Ren..." Ucapnya sambil tersenyum
"Haha... Kita bahkan berteman lebih dari 2tahun Jaem"
"Jadi...." Putus Jeno mengalihkan pembicaraan
"Aku akan menikah"
Renjun diam, hatinya benar-benar sakit, dia tau Jaemin akan menikah seluruh media di Korea menampilkan berita ini, tapi mendengarnya langsung dari Jaemin...
"Yaaah... Kami tau, bahkan semua media di Korea menampilkan fotomu dan Donghyuck" ucap Jeno terkekeh
Renjun berusaha sekuat tenaga untuk tidak menangis dia menggigit bibir bawahnya kuat-kuat
Jaemin yang menyadari itu hanya tersenyum tipis menampilkan seringainya
"Jadi kapan?" Tanya Renjun
"Ini akan menjadi hadiah ulang tahun terdahsyat untukmu Ren, pastikan kalian datang okee..." Ucapnya sambil menyodorkan undangan
Lalu pamit dan segera pergi dari sana
Baik Renjun maupun Jeno benar-benar diam tak bisa berkata apa-apa lagi
Dan apa-apaan itu? Apa Jaemin Sengaja? Dia benar-benar memilih tanggal itu?
Jeno mengambil undangan di tangan Renjun dan memastikan tanggal yang tertulis disana
"23 Maret" gumamnya
"Kau baik-baik saja?" Tanya Jeno
Renjun tersenyum, seolah dia baik-baik saja
"Jelas aku tak baik Jen, temanmu akan menikah, tapi hubunganmu tetap stagnan dan tak ada kemajuan" ucapnya terkekeh mencoba bercanda
"Apa kau mau aku menemui orangtuamu malam ini juga?" Tanya Jeno polos
"Astaga Mr.Lee..." Renjun terkekeh mendengarnya
"Aku serius Huang..."
"Apa kau mau menikah mendahului Jaemin?" Tanya Renjun masih dengan kekehannya
"Acaranya kurang 10 hari, apa mungkin menyiapkan pernikahan dalam waktu seminggu?"
"Aigoo uri Jeno... Kau sungguh ingin menikah secepat itu? Hahaha jangan terlalu dipikir Jeno, kita punya banyak waktu ke depannya, dan kita bisa menemui orang tuaku setelah mendapat restu dari orang tuamu"
"Aku sempat berfikir kau enggan menikah denganku"
"Hei... Apa-apaan itu? Kau pikir aku menerimamu hanya untuk menjadi pelampiasan sakit hati? Jelas aku mau menikah denganmu Jeno? Kau berharap aku menikah dengan siapa? Hahh???"
Jeno tersenyum dan memeluk Renjun, beranjak menuju kamar dan merekapun tertidur
-----------
Tengah malam, Jeno terbangun dari tidurnya, tapi dia tak menemukan sosok Renjun disampingnya, akhirnya dia turun dan betapa kagetnya dia saat melihat keadaan Renjun sangat kacau, di tidur menumpukan kepala pada lengannya yang diletakkan di meja
Banyak kaleng bir di depannya
"Sejak kapan ada minuman beralkohol disini?" Gumamnya
Diapun berjalan ingin membawa Renjun menuju kamarnya. Namun urung saat melihat ada telfon masuk dari HP Renjun
"Na Jaemin?" Gumamnya sebelum mengangkat telfonnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Huang Renjun (Noren gs)
Contokarna sekarang... cinta bukan hanya tentang rasa... tapi juga LOGIKA