PROLOGUE

3.3K 166 1
                                    

 Ini benar-benar gila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 Ini benar-benar gila. Sungguh sangat gila!

Pernahkah kalian mengalami yang namanya mimpi jadi kenyataan? Tapi seperti gelas yang terisi banyak air hingga meluap, kenyataan itu juga seolah menjadi terlalu nyata?

Maka seperti inilah yang Haruto alami. Ketika mimpinya menjadi kenyataan dan kenyataan itu malah semakin meluap dan menjadi-jadi.

Ini bukan yang Haruto inginkan, tapi... dia tidak akan berbohong jika dia suka meski masih tidak percaya dengan apa yang terjadi padanya saat ini.

"Ahh... hyung-hh..." Haruto tiba-tiba memekik. Membuat laki-laki yang tengah dengan semangat menaik turunkan pantat sintalnya dengan tempo yang tidak teratur diatas tubuhnya, tersenyum senang dengan wajah memerah.

"A-apa... hh... Haruto-hh... hahh... Ha-Haruto suka, yah... ahh..." tanya sosok itu dengan nada bicaranya yang terdengar sangat payah.

Karena dia adalah submissive yang tengah mendominasi permainan. Dia sendiri yang memaksa dominannya untuk jadi pasif dalam kegiatan panas ini. Tidak memberinya celah sedikit pun untuk mengimbanginya.

Haruto memasang ekspresi penuh gairah dibawah submissive yang terlihat semakin bersemangat melihat ekspresinya. Sengaja memacu libidonya.

"B-bergeraklah dengan benar, Junkyu hyung-hh... ahh... lubangmu terlalu ketat dan menjepit punyaku... Jadi bergeraklah yang benar..." pinta Haruto dengan desah yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap kalimat yang dikeluarkannya.

Cih, padahal Haruto bisa saja berkata-kata tanpa mendesah meski dalam posisi sedang melakukan kegiatan panas. Dia bukan pihak bawah yang selalu meminta untuk dipuaskan!

Justru dia adalah pihak atas yang akan memberikan semua kenikmatan yang diinginkan submissive!

Namun, berbeda dengan keinginan Haruto, Junkyu malah memelankan temponya.

"Ahh... ta-tapi... hahh... a-aku capek-hhh... aku-hh... tidak bisa lagi-hhh... Haruto-hhh... tolong-hahh... ga-gantikan-hh... hyung-hahh..." kata Junkyu kepayahan.

Haruto yang masih setia dengan ekspresi bergairahnya bertanya, "Hahh... hyung yakin?"

"Iya-hahh... ayo-hhh cepat... hahh..." Junkyu menatap sayu pada Haruto, tampak sangat menggemaskan baginya. "Hyung mau-hahhh... akh!"

Bruk!

"Ahhh... Haruto-hhh... Haruto! Hahh... ahh...! Pe-pelan... akhhh... terlalu cepat... Haruto-hhh... akh... hyung terlalu... Ahh... hahh... sensitif... ahhh...."

Tubuh Junkyu terbanting ke ranjang karena Haruto merubah posisi mereka dengan cepat. Secepat hentakan pinggulnya yang mengeluar-masukkan kejantanannya di dalam hole Junkyu.

Junkyu seakan tidak diberi kesempatan untuk bernafas sejenak pun karena tempo Haruto yang cepat dan teratur. Seperti sebuah mesin bor. Kedua tangan dominan tersebut mencengkram kuat kedua pergelangan tangannya seperti mengunci pergerakannya.

Refleks saja Junkyu mengangkang lebih lebar untuk menerima hentakan pinggul Haruto. Membuat laki-laki berdarah Jepang itu semakin leluasa bergerak dan menyadari 'kebaikan' Junkyu.

Dia lalu meraih kaki kanan Junkyu yang ditumpangkannya ke bahu kirinya. Dia ingin menghabisi Junkyu sembari menciumi kaki mulus Junkyu yang hanya selalu bisa dia lihat dari kejauhan.

Tapi sekarang tidak. Kaki mulus itu ada tepat di depan wajahnya. Tanpa keraguan sedikitpun, Haruto menjilat dan mengecup permukaan kulit kaki Junkyu dengan sensual.

Ini nyata... sangat nyata! Ini bukan lagi fantasiku! Oh, shit... ini bukan mimpi!

"Ha-Haruto... ahh..." interupsi Junkyu.

"Bagaimana? Hyung suka?" tanya Haruto dengan smirk kecil di wajah tampannya dan tanpa mengalihkan perhatiannya pada kaki Junkyu. Dia bahkan hanya melirik pada pemiliknya yang tampak kacau.

"Ahngg...! Ter-terlalu-hhh... cepat-hhh... sa-sakit... pelan-hhh... saja-hhh... ahh..."

"Hyung sendiri yang sudah menggodaku duluan. Padahal dari tadi... aku sudah menahan diri karena mengingat siapa dirimu. Tapi Junkyu hyung malah kelewat batas, nakal sekali..."

Temponya yang memang sudah cepat, semakin Haruto percepat. Junkyu kewalahan, tidak bisa mengimbanginya sama sekali.

"Akkhh! Haruto-hh... a-aku mau-hhh... keluar-hhh..."

"Se-sebentar hyung, bersama..."

Srak! Sret!

"Akh! Haruto ngapain-hh... lepas-hhh... ahhh... lepaskan!"

Junkyu menggeleng ribut ketika Haruto menurunkan kakinya, melepaskan satu kuncian tangannya dan beralih mencengkram milik Junkyu yang sudah mengeluarkan pre-cum. Menahan orgasmenya tapi masih menggerakkan pinggulnya dengan tempo yang terbilang cepat.

"Kubilang bersama, hyung."

"Ta-tapi ini-hh... hahhh... sa-sakit...! Akh, hiks... ahhh..." Sudut mata Junkyu mulai mengeluarkan liquid bening untuk mengekspresikan rasa sakitnya.

Haruto yang tidak tega pun semakin mempercepat temponya agar dia juga segera mencapai pelepasannya.

Namun bukannya lebih baik, itu malah membuat tangisan Junkyu semakin kencang disela desahannya.

Tapi... entah kenapa itu malah terdengar merdu bagi telinga laki-laki Watanabe. Dan libidonya memuncak seiring kerasnya Junkyu menangis.

Oh, fuck you, Kim. You make me crazy!

Selama 3 menit lamanya Junkyu dipaksa bertahan dalam kegilaannya. Hingga akhirnya Haruto berkata, "A-aku keluar hyung..."

"Ce-cepathhh... lepaskan-hahhh... lepaskann... hiks..." isak Junkyu.

"Akan kulakukan... tapi, sebut namaku saat kita keluar, ya hyung..." kata Haruto dengan ekspresi yang berubah drastis. Ekspresi yang biasa dia tunjukkan pada teman-teman mereka.

"Iya-hahhh... Haruto-hh..."

Dalam tiga tusukan terakhir, Haruto pun menjemput pelepasannya. Seraya melepaskan tangannya dari kejantanan Junkyu yang memuntahkan putihnya ke perutnya. Beberapa tetes ada yang juga mengenai perut Haruto.

"Akkhh... Haruto!"

"Hyung!"

Crot! Crot! Crot! Crot! Crot!

Cairan Haruto keluar sebanyak 5 tembakan di dalam hole Junkyu. Haruto pun memperdalam tusukannya ketika keluar. Membuat Junkyu refleks membusungkan dadanya ke atas saat dia juga keluar.

Haruto lalu mengurung Junkyu dalam kungkungannya. Berniat untuk mengecup sekilas bibir ranum Junkyu.

Namun diluar dugaannya, Junkyu justru menarik tengkuknya dan menyatukan belah bibir mereka duluan.

Haruto tersenyum kecil dan membiarkan Junkyu menguasai bibirnya. Manis. Andai saja dia sadar.

 Andai saja dia sadar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Crazy Watanabe || HaruKyu Treasure [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang