Bab 18

942 55 0
                                    

Dararararari!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dararararari!

"Huwah!!"

Junkyu sontak saja terbangun dari tidurnya. Lagu Darari versi remix yang memiliki intro yang cukup keras itu seakan menusuk telinganya.

Iyalah, coba kalau pakai Darari versi biasa, malah bikin makin betah ngebo plus baper.

Junkyu menoleh ke kanan dan ke kiri. Lagu tersebut ternyata berasal dari ponselnya sendiri yang tergeletak di atas nakas.

Lah, sejak kapan juga ini ponsel ada disini? batin Junkyu.

Dan lagi, jika Junkyu ingat-ingat dia tidak pernah pasang Darari versi remix sebagai alarm. Bahkan dia nggak pernah pasang alarm dan ponselnya ada kata sandinya yang hanya diketahui oleh Junkyu saja.

Horor? Enggak sama sekali. Karena Junkyu langsung tahu siapa pelakunya. Dan pelakunya sekarang sedang tidak ada di tempat.

Anjing, batin Junkyu.

Susah payah Junkyu bangun dari tempat tidur. Belakangnya terasa sangat sakit saat dipakai untuk bergerak. Belum lagi dengan pinggang dan pinggulnya yang terasa pegal serta rasa lengket bercampur jadi satu di tubuhnya.

"Gue gabisa gerak..." ringis Junkyu. "Sakit..."

Akhirnya Junkyu tidak punya pilihan selain mencoba merangkak turun. Persetan dengan rasa sakit, bau badannya penuh dengan bau sperma yang lengket.

Sepertinya semalam Haruto tidak benar-benar tidur. Tapi memandikan Junkyu dengan maninya selama Junkyu tertidur karena kelelahan. Menjadikannya bahan fantasi.

"Haruto anjing!" umpatnya. "Gue benci lo. Selamanya! Awas aja..."

Cklek!

Junkyu mendongak. Mendapati Haruto yang memasuki ruangannya dengan berbalut bathrobe dan handuk kecil yang terletak di kepalanya.

Tampaknya dia baru selesai mandi.

"Ngapain ngerangkak gitu?" tanya Haruto dengan watados yang mau banget Junkyu lempar pake album fotonya.

"Lo amnesia, ya?" ejek Junkyu. "Gara-gara elo ini, bangsat! Lo kalo main ngotak dikit napa, asu!"

"Shhtt...! Disini gaboleh ngumpat kecuali pas naena ya, sayang," kekeh Haruto seraya berjongkok di depan Junkyu. Lalu mencengkram kedua sisi wajah Junkyu menggunakan satu tangan "Tapi eh, gue kira lo ngerangkak gini karena mau lagi."

"Yang semalam kurang, ya?"

Plak!

Junkyu menepis kasar tangan Haruto dari mukanya. Lalu menatap sinis pada laki-laki Watanabe.

"Gue mau kita cerai," ungkapnya. "Masa bodo sama harga diri gue. Lebih baik gue dituduh hamil diluar nikah dan dirajam daripada dipertanggungjawabkan sama orang gila hypersex modelan elo."

Crazy Watanabe || HaruKyu Treasure [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang