Bab 23

483 35 0
                                    

Maaf, gue berangkat subuh-subuh tadi ke markas gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf, gue berangkat subuh-subuh tadi ke markas gue. Sebelumnya gue mau bangunin elo buat langsung pamiy, tapi gue liat lo pulas banget tidurnya. Gue pun jadi gak tega bangunin elo.

Sarapan udah gue siapin, ada di kulkas. Lo angetin aja kalo terlalu dingin. Lo juga boleh ambil apa aja yang lo mau makan dari sana.

Dan lo tenang aja, lo aman selama lo diem di rumah gue.

Oh iya, kita juga belum sempet tukeran nomor. Ini nomor hape gue, lo hubungin gue kalo ada sesuatu yang lo butuhin. Nanti gue juga suruh Shotaro buat anter apa yang lo butuhin. Dia temen gue. Buat tambahan, gue taruh fotonya dia di deket surat ini. Di belakangnya, ada nomor teleponnya.

Jaga diri lo baik-baik.

"Panjang amat, dah. Ini surat wasiat ato apa?"

Junkyu menggeleng kecil setelah membaca selembar surat yang Yoshi tinggalkan di nakas, bersama dengan selembar foto seorang laki-laki berdarah Jepang yang tampak manis sekali. Wajahnya kecil dan imut. Tampak sangat polos dan lugu.

Hah, tidak dapat Junkyu pungkiri jika Yoshi sangat perhatian padanya yang masih terbilang orang asing ini. Dia sudah sampai sebegininya untuknya.

"Hahh... alasannya kan cuma karena gue tahu sesuatu tentang orang yang dia cari," gumam Junkyu. "Gue mikir apaan, sih? Halu ae."

Segera saja Junkyu memulai paginya. Bangun dari kasur, merapikannya, lalu beranjak pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih diri.

"Eh, bentar, Yoshi nggak ngasih gue baju, ya?" gumam Junkyu lagi. Baru menyadari kalau dia masih memakai outer yang kemarin Yoshi pinjamkan. "Ah, udahlah gapapa pake ini dulu. Gue nggak tau diri banget kalo minta macem-macem lagi ke Yoshi."

"Dia udah cukup baik mau bantuin gue."

Junkyu kembali meneruskan perjalanan menuju ke kamar mandi. Namun, langkahnya tiba-tiba berubah menjadi terlalu cepat. Sebelah tangannya menutup mulutnya yang terasa ingin mengeluarkan sesuatu yang bergejolak di perutnya dengan tidak nyaman.

Anjing! Sialan!

"Hueekk...!"

Sesampainya di kamar mandi, lekas saja Junkyu menghampiri wastafel dan memuntahkan apa yang mendesak dari dalam tubuhnya. Namun, yang keluar hanyalah cairan bening kental.

"Huekk... ohok... aarghhh...!" Junkyu menggeram sakit. Kedua tangannya menekan perutnya sendiri dengan harapan agar apa saja yang terasa menyakitinya itu lekas keluar.

Tapi tidak ada.

"Ahh... hahh... hah..."

Sruk...!

Tubuh Junkyu melemas. Menggelesot turun dan bersimpuh di lantai kamar mandi yang dingin. Di detik selanjutnya, air matanya menggenang di pelupuk mata.

"Sialan... gue lupa kalo gue lagi hamil..."

Crazy Watanabe || HaruKyu Treasure [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang