Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tampaknya Haruto benar-benar menepati janjinya. Karena seperti itulah yang Junkyu rasakan dan lihat selama hampir seminggu ini.
Beberapa kali Haruto menghubunginya atau langsung bicara untuk meminta pendapat tentang lokasi resepsi, dekorasi, konsumsi, dan tentu saja... fitting jas.
Junkyu sih pasrah saja dengan apa yang Haruto mau lakukan. Dia terima jadi saja karena toh mereka nggak akan ribet untuk fitting dan semuanya sudah dipersiapkan dengan baik dan cepat sesuai keinginannya.
Cuma nanti jasnya Junkyu akan ada sedikit tambahan seperti tudung pengantin atau hiasan pada jasnya.
"Kok gak pake dress aja, sih? Cantik juga, kok. Nanti rambutnya bisa dipakein wig," celetuk Haruto yang sedang membaca riwayat obrolannya dengan Junkyu di room chat.
Gobloknya, yang dia omongin ada di sebelahnya.
"Lo mau mati?" Junkyu menunjukkan deathglare-nya pada Haruto. "Gak ada ya ceritanya gue jadi bencong."
Haruto malah ketawa. Membayangkan gimana jadinya kalau Junkyu pakai dress dan wig.
Cantik banget pasti. Hehe... Mana punggungnya bisa keliatan eh.
"Iye, iye, dah. Kita fitting jas-nya disini gimana? Gue udah reservasi dulu sih tapi," tawar Haruto sembari menunjukkan layar ponselnya pada Junkyu.
"Ya kalo gitu ngapain lo tanya pendapat gue bambang?" Junkyu makin jengah aja. "Iya dah, terserah. Gue ngikut aja. Toh kita sama-sama pake jas juga, seharusnya nggak rempong-rempong amat."
"Iya, iya." Haruto mengangguk, menarik lagi ponselnya. "Pulang nanti kita langsung ke tempatnya, ya hyung?"
"Hmm."
Junkyu kelihatannya sama sekali tidak antusias pada pernikahannya. Daritadi menjawabnya sesuka hatinya saja dan sangat pasrah.
Tapi tidak lama kemudian dia berdiri dari bangkunya. Tampaknya mau pergi padahal kelas akan segera dimulai.
"Hyung mau kemana?" Haruto ikutan berdiri, berniat menahan Junkyu.
"Ke toilet, bentar," katanya. "Gausah ikut."
Haruto duduk lagi. Manut banget. "Oke."
Setelah itu Junkyu pun berjalan keluar kelas dengan langkah lunglai. Tapi arahnya bukan ke toilet. Tapi ke gedung jurusan Jeongwoo yang tampaknya masih cukup ramai karena kelasnya belum mulai.
Kalau Junkyu boleh jujur, dia kangen sama Jeongwoo yang sampai sekarang belum diketahui gimana kabarnya. Dia benar-benar shock saat Jeongwoo dinyatakan tidak ada di rumah atau bahkan di Iksan.
Dia juga jadi aktif lagi dengan Jungwon untuk mencari cowok itu. Bahkan Jungwon sampai nekat mencoba menelepon kakak Jeongwoo yang ada di Iksan alias Jihoon.