Bab 22

477 38 0
                                    

"Dan apa kata lo tadi? Dia mau tanggung jawab?" tanya Yoshi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dan apa kata lo tadi? Dia mau tanggung jawab?" tanya Yoshi. "Yang ada dia bakal lenyapin sisa kejahatannya supaya dia bisa kabur."

"Seperti saat dia dengan teganya ngebunuh orang tua kandungnya sendiri."

__ __

"A-apa-apaan?!"

Junkyu sontak berdiri dari duduknya. Ekspresinya tampak tidak percaya dengan apa yang barusan Yoshi katakan.

"Bentar. Gue gak bermaksud bela si bebegig itu ya, Yosh," ucap Junkyu. "Tapi gue liat ortu-nya Haruto dateng ke acara nikahan gue sama dia. Gimana caranya orang yang udah mati tiba-tiba nongol? Lo yakin lo nggak salah informasi?"

Yoshi menggeleng. "Itu pasti bukan ortunya. Itu orang-orang dia sendiri. Haruto dikabarkan yatim piatu sebelum usianya genap sepuluh tahun."

"Eh?" Junkyu mengerjap-ngerjap bingung. "Orang-orang? Lo ngomong apaan, sih, otak gue kok nggak nyampe logikanya."

Gue yang belibet jelasinnya apa emang otak lo aja yang cuma setengah sendok garam? batin Yoshi tertekan. "Bentar. Gue jelasin pake ini."

Untuk menjawab kebingungan Junkyu, Yoshi segera saja mengambil sebuah album foto yang tersimpan di dalam rak di ruangannya. Dia lalu memangku buku tersebut kemudian membuka-buka setiap halamannya. Beberapa saat selanjutnya, dia berhenti pada sebuah halaman.

"Ini." Yoshi menunjuk sebuah foto. Junkyu menengoknya.

Foto itu memuat sepasang suami-istri yang tampak tersenyum bahagia ke arah kamera. Sang Ibu yang menggendong anaknya yang kira-kira masih berusia 2 tahun. Sementara suaminya berdiri di sampingnya sembari merengkuhnya dengan penuh cinta.

Anak mereka sendiri tampaknya menggemaskan. Matanya tampak jenaka, dengan bibir kecil yang manis dan pipi yang gembil. Terlihat sangat sehat dan imut.

"Ini adalah Haruto dan orang tua kandungnya," ujar Yoshi. "Mereka berdua dibunuh oleh Haruto sendiri saat dia masih SD."

Deg!

Tanpa sadar Junkyu menjauh dari Yoshi. Namun maksudnya bukan menjauhi laki-laki Kanemoto itu. Tapi karena dia terlalu terkejut dengan fakta yang barusan didengarnya.

Iya, Junkyu tahu Haruto itu gila, abnormal, mesum, dan apapun itulah yang memiliki penggambaran yang buruk.

Tapi... membunuh orang tua sendiri? Sekejam itukah Haruto ternyata?

Pantes aja ngebunuh Jeongwoo sama Jihoon udah kayak bunuh semut aja, batin Junkyu. Kayak gak ada beban.

"Ortunya Haruto..." kata Junkyu dengan nada lirih. "...dibunuh karena apa?"

Yoshi mengulum sebentar bibir bawahnya sebelum kemudian menjawab. "Karena dia benci ortunya sendiri. Dia tertekan ditambah dia juga nggak waras."

"Kayaknya yang itu pun..."

Crazy Watanabe || HaruKyu Treasure [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang