Bab 4

805 64 1
                                    

    "Jeongu-ya~ filmnya asik, ya? Lain kali kita nonton lagi, yuk?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    "Jeongu-ya~ filmnya asik, ya? Lain kali kita nonton lagi, yuk?"

Tidak ada sahutan.

"Jeongu-ya?"

Masih tidak ada sahutan.

Junkyu merengut. Lalu kemudian dia menarik nafas dalam dan...

"Jeongu liat, deh!! Aku bisa kayang, loh!!!"

"H-hah?"

Bruk!

Jeongwoo yang tadinya sedang melamun menatap ke depan, sontak saja menunduk ke arah sampingnya. Mendapati Junkyu yang beneran kayang dan diliatin sama pengunjung bioskop yang lain.

"Astoge, hyung ngapain, sih? Malu-maluin! Ayo, bangun!" Jeongwoo buru-buru membangunkan Junkyu dan menariknya keluar. Mukanya udah merah banget karena pengunjung lain pada ngeliatin Junkyu dengan aneh.

Heran Jeongwoo sama kelakuan ajaib Junkyu. Orangnya pun ajaib.

Sementara Jeongwoo malu, Junkyu malah semakin merengut ketika lengannya ditarik oleh Jeongwoo. Mukanya udah mirip tisu lecek pokoknya, mah.

"Habisnya! Jeongu dipanggil nggak ngerespon, huh!" Junkyu membuang muka ke arah lain. "Gatau ah, hyung ngambek."

Jeongwoo menggigit bibir bawahnya, menatap Junkyu yang berhenti berjalan untuk mendramatisir ngambeknya. Haduh, pake acara ngambek segala dia. Cepetan Woo, cari cara buat nyenengin ini koala sebelum kelakukan doi makin ngadi-ngadi.

"Ah, maaf ya, hyung. Tadi aku lagi liatin mesin capit boneka itu, loh," kata Jeongwoo sembari menunjuk ke sebuah mesin yang dia maksud yang berada di sebuah kios diluar bioskop. "Aku tadi lagi mikir mau nawarin hyung kesana."

Pandangan Junkyu mengikuti ke arah mana Jeongwoo menunjuk. Di detik selanjutnya, dengan heboh dia menggoyang-goyangkan lengan Jeongwoo.

"Ayo kesana! Ayo, Jeongu~ kita kesana!" ujarnya semangat. Seakan lupa kalau barusan dia ngambek sama Jeongwoo.

"Iya, iya ayo."

Kedua laki-laki itu lantas menghampiri mesin capit yang tadi Jeongwoo tunjuk. Benda itu berasa di seberang jalan tempat bioskop berada, tentu saja mereka harus menyebrang.

Fyi, Jeongwoo tidak bawa motor kali ini. Junkyu bilang dia ingin benaran jalan-jalan dengannya.

Halah, ngomong aja kalo pengen digandeng, batin Jeongwoo geli setelah mereka sampai di kios tempat mesin capit tadi berada.

Jeongwoo lalu menghampiri penjaga kios dan menukar beberapa lembar won dengan koin khusus untuk menggunakan mesin tersebut berjumlah 5 keping. Setelah itu, barulah mereka menghampiri mesin capit yang tampak sepi. Mesin yang lain penuh soalnya.

"Hyung mau yang mana? Biar aku yang ambilin," ujar Jeongwoo seraya menggulung lengan jaketnya.

"Nggak, nggak! Hyung mau coba ambil sendiri," tolak Junkyu.

Crazy Watanabe || HaruKyu Treasure [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang