Mikey x Reader
.....
Felix Christ sudah mendengar tentang penculikan [name]. Sebagai teman, ia hanya bisa memanjatkan doa pada sang pencipta akan keselamatan gadis itu.
Hari sudah tengah malam, di dalam kamarnya Felix tak henti-hentinya memanjatkan doa dengan begitu khusyu, lilin yang menyala di depan meja tiba-tiba saja padam dengan seketika. Perasaannya tak enak seolah pertanda buruk akan datang menimpa gadis itu.
"Tuhan tolong bantu dia, kumohon?" Batin Felix.
"Aku hanya meminta kepada-Mu, tolong kembalikan dia kepada keluarganya dalam keadaan selamat." Gumam Felix dalam setiap doanya.
.
[Name] terbangun dalam keadaan setengah sadar, pandangannya masih memburam namun ia dapat melihat pria berambut putih undercut itu. Mikey masih mendominasi dirinya dalam permainan ranjangnya.
[Name] hanya bisa pasrah dengan segala rasa sakit yang dia terima, baik itu secara fisik maupun batin. Dia ingin menangis, namun tidak bisa karena rasa lelah yang begitu mendera dalam dirinya. Pikirnya semoga ini hanyalah sebuah mimpi yang hari esok tak akan terjadi apa-apa.
[Name] kembali menutup matanya..
Paginya, [name] membuka matanya, ia terbangun.
"Sakit.." gumamnya pelan sambil meringis. Ia merasakan sekujur tubuhnya sakit, bahkan terdapat bercak kemerahan di beberapa bagian tubuhnya yang membekas. Tak hanya itu bagian bawahnya terasa begitu sakit dan perih.
"Ini bukan mimpi." Batinnya miris. [Name] menangis dalam diam, menutupi wajahnya dengan lengannya.
Saat ini pun, [Name] sendiri tak melihat keberadaan pria itu. Bahkan mungkin ia tak peduli dengan keberadaannya.
Mikey yang sekarang benar-benar melakukan hal menjijikkan dengan cara sepihak. Pria sungguh-sungguh membuat hati [name] hancur dan sedih.'klek'
Seseorang membuka pintu dan tidak lain tidak bukan adalah Sanzu Haruchiyo yang membawakan kebutuhan gadis itu.
"Baguslah kau sudah bangun. Jadi aku tak perlu repot-repot membangunkan mu."
[Name] mengenal suara pria itu, namun ia tak ingin menatap pria berambut mullet pink itu. [name] sudah yakin bahwa Sanzu Haruchiyo hanya akan mengeluarkan kata-kata ejekan padanya.
"Hihihi... Aku berterimakasih padamu loh. Sepertinya kau membuat mood Mikey membaik."
Gadis itu ingin sekali membungkam mulut jahat pria itu dan ingin melempar barang yang ada diruangan ini untuk mengusir pria berambut mullet pink mencolok itu. Tapi ia urungkan sebab kondisi tubuhnya sedang tidak baik dan mungkin saja Sanzu sendiri lebih kuat darinya saat ini.
"Pada akhirnya, kau hanyalah jalang untuk Mikey. Menyedihkan sekali."
Sanzu mengejek [name] dengan kata-kata yang lebih menyakitkan. [Name] pun dengan sengaja mengubah posisinya, menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Ia tak ingin mendengarkan kata-kata tercela dari pria itu. Bahkan airmatanya semakin membasahi sprei yang digunakannya.
"Akhirnya aku bisa menertawakan mu juga. Gadis sok suci, akhirnya hancur oleh orang yang dicintainya. Haha.. ternyata cerita novel itu terjadi juga didunia nyata ini."
[Name] menutup telinganya, ia menangis menutup mulutnya agar tak terdengar oleh Sanzu. Namun Sanzu tahu, gadis yang bergelung dalam selimut itu menangis, tetapi ia tak terlalu peduli dan hanya menggulirkan bola matanya. Sanzu menghentikan kata-katanya, dia sudah cukup puas dengan membuat mantan adik kelasnya itu menangis seperti sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tokyo Revengers: Changed Souls || Mikey x Reader [End] ✔️
Fanfiction[name] dan Mikey telah bertukar tubuh setelah bertemu bayangan hitam yang menyerang Mikey. Gadis yang selalu menghindar dari kakak kelasnya itu akhirnya terpaksa harus saling bertemu dan memecahkan masalah pertukaran tubuh mereka. "Kita harus bekerj...