part 30

206 25 0
                                    

Mikey x Reader

....

Dengan keadaan perutnya yang masih terasa ngilu, [name] hanya bisa meringis. Perutnya yang terbalut sebuah obat tempel hanya bisa bangun secara perlahan. [Name] hanya duduk diranjangnya untuk sementara, menyamankan sejenak tubuhnya yang terasa sedikit pegal.

Ia teringat kejadian melarikan diri bersama Naoto waktu lalu. Di dalam pikirannya, kini ia teringat akan nasib Naoto dan yang lainnya.

"Iya, Naoto, Kazutora dan Felix. Aku harus mencari tahu keadaan mereka."

Ia secepatnya bangun dari tempat tidurnya. Sebelum memutuskan untuk keluar kamarnya, [name] segera mencuci mukanya ke kamar mandi dan setelahnya ia pun menuju arah pintu kamarnya.

Ketika memegang kenop pintu, pintu itu terkunci. [Name] mencoba memencet sistem pengaman pada tombol pintu yang dia ingat dengan memasukkan nomor kunci password. Namun hasilnya tetap saja nihil, pintu itu tak bisa ia buka.

"Heh? Mikey mengganti passwordnya." Gumam [name].

[Name] sudah berkali-kali memasukkan kode kunci pintu kamarnya, namun password yang [name] tetap saja ditolak oleh sistem.

"Ah.. Bagaimana ini? Aku harus tahu keadaan Naoto, Kazutora dan Felix." Gumamnya yang hanya berdiri didepan pintu dengan cemas. Pasalnya ia belum mendapat kabar apapun setelah ia sadar.
.

[Name] mondar mandir memikirkan cara untuk bisa keluar dari kamarnya. Hingga tercetus ide pada sebuah kaca pada balkon kamarnya.

[Name] mendekati kaca yang berfungsi sebagai pintu geser itu. Tetapi sayangnya tak bisa dibuka sebab sistem jendela kaca itu sama seperti sistem pintu, sama-sama menggunakan kode password.

"Brengsek! Mikey benar-benar keterlaluan. Dia mengurungku sekarang." Ucap gadis itu kesal.

[Name] yang merasa buntu, sejenak duduk di pinggir tempat tidur. Dia terus memikirkan nasib teman-temannya yang belum ia dapatkan informasinya.
.

'klek.'

Suara pintu terbuka, menampilkan sosok pria berambut mullet violet bersamaan dengan pelayan wanita yang mengantarkan makanan untuknya.

Terlihat pria itu begitu ogah-ogahan ketika mendampingi pelayan itu bahkan ia langsung duduk di kursi yang terletak tak jauh dari kamar itu.

"Nona, sarapan sudah saya siap dan saya membawa obat tempel untuk perut anda yang masih memar."

Pelayan itu menyiapkan segala menu makanan hari ini untuk [name]. Namun sebelum itu, obat seperti plester itu digantinya oleh sang pelayan dan ditempelnya pada perut [name] yang tercetak membiru.

Sedangkan pria berambut mullet violet itu, membalikkan tubuhnya sejenak. Tetapi setelah pelayan itu selesai melakukan tugasnya. Pria yang dikenal dengan Haitani Rindou itu kembali berbalik mengawasi sang pelayan yang melayani [name].

"Silahkan nona.. "

Sang pelayan pun turut mundur ketika makanan sudah disajikan.

[Name] bukannya menyentuh makannya, ia malah bengong. Pikirannya terus menerus kepada nasib teman-temannya yang saat ini belum diketahui.

Melihat itu, Rindou menghembuskan nafasnya. Ia pun berdiri mendekati gadis itu yang tengah duduk di pinggir ranjang dan ia sendiri berdiri dihadapan [name].

"Jangan menambah pekerjaanku.. cepatlah makan sarapanmu."

[Name] menenggak pada si pembicara. Sedangkan Rindou sendiri hanya menatap sambil sedikit menunduk untuk membalas tatapan lawan bicaranya.

Tokyo Revengers: Changed Souls || Mikey x Reader [End]  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang