2 🩵

586 83 31
                                    

Kini Alice sudah pulang dari rumah sakit setelah dua hari dirawat akibat demam , Alice masih butuh istirahat dan memutuskan untuk berdiam diri dikamar . Hari-harinya selama dirumah sakit membuat Alice kebingungan .

Bagaimana tidak? Zayn selaku gurunya terus menemani Alice disaat Alice menceritakan semuanya tentang kedua orangtuanya . Tadinya ia sendiri enggan untuk bercerita namun ucapan Guru tersebut membuat Alice menceritakannya , dan anehnya Alice sangat nyaman dengan guru itu .

Flashback on ~

Saat itu perawat mengantarkan makan siang untuk Alice , alice yang hanya diam menatap luar jendela pun menoleh menatap sang suster yang memberikannya obat dan makan siang .

" lekas sembuh Nona Alice " ucapnya dengan ramah ." Terimakasih suster" jawab Alice tersenyum . Zayn hanya tersenyum kepada suster dan melihat Gadis dihadapannya enggan menyentuh makanannya .

" kenapa ga dimakan?" Tanya Zayn .

" ga pak ! Saya ga nafsu , bapak mau? Buat bapak aja " jawab Alice menyodorkan makan siangnya kepada guru yang terus menemaninya dari kemarin. Sebenarnya Alice sendiri sangat bingung kenapa Pria ini tidak pulang? Apa dia mengkasihani dirinya? Karna tidak ada orang tua yang menemaninya .

" alice ... kamu harus makan , kamu harus pulih kembali . Kalo dunia sudah tidak berpihak kepadamu .. lantas kamu ingin apa?" Ucapnya membuat Gadis dihadapannya menatapnya namun kembali membuang pandangannya .

" bapak kenapa seakan -akan tau semuanya tentang saya?" Tanya Alice menahan air matanya .

" kalo kamu berfikir dunia kamu gaada artinya . Apa kamu juga gaberfikir? Kalo ada dunia seseorang yang merasa indah semenjak kehadiran kamu ?" Tanya Zayn dengan suara rendahnya .

" mamah sama papah saya ga sayang pak sama saya. Abang saya juga sama...
Dari kecil saya selalu kaya gini cuma ada Bi asih sama pak udin yang sayang sama saya ... selucu ini dunia , sampe saya mikir mungkin saya bukan anak kandung mereka " jawab Alice terkekeh .

Sungguh Zayn merasakan khawatir dengan gadis dihadapannya . Ada perasaan aneh di hati zayn kepadanya setiap kali dekat dengannya Zayn merasakan degupan jantungnya semakin kecang . " apa... saya jatuh cinta?" Batin Zayn seraya menetralkan perasaannya .

" aneh pak rasanya gadapet kasih sayang dari orangtua sendiri , punya rumah kaya gapunya rumah . Saya masuk pesantren tadinya saya fikir mamah sama papah bakal kangen sama saya sengaja dari jakarta milih pesantren di Jogja biar dikangenin taunya engga ..hehehe" ucap alice tersenyum hampa .

Memang ia sengaja masuk pesantren diJogja selain al-langit islam boarding adalah pesantren favorit dimana-mana sudah ada cabangnya bahkan di jakarta sendiri sudah ada . Namun Alice memilih di Jogja agar jauh dari rumahnya berharap orangtuanya akan menemuinya . Nyatanya sudah hampir 3 tahun tidak pernah menemuinya bahkan yang mengambil raport Bi Asih dan pak udin . Ketika Semuanya pulang untuk berlibur .. Alice tetap dipesantren diam dikamarnya atau ke luar kewarung didepan pesantren .

" kamu harus buktiin kamu bisa membagakan kedua orangtua kamu ! Jangan patah semangat seperti ini "
Jawab Zayn menyemangati gadis dihadapannya .

" yang bangga sama saya bukan orangtua saya pak tapi Bi asih sama pak udin " jawab Alice tersenyum membuat getaran dihati Zayn kembali datang .

" astagfirullah " gumam Zayn merasakan degub jantungnya kembali kencang .

" bapak kenapa? Bapak sakit ya? Bapak kecapean? Haduhhh pak .. kan dari kemarin saya bilang sama bapak .saya gapapa sendiri aja serius deh .. bapak pulang aja "

My heart in Zayn  (Sequel Disetiap Sujud)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang