#7 Pertandingan Persahabatan

804 93 5
                                    

Yeee aku update lagi nih hihi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeee aku update lagi nih hihi

•••••

Malam ini langit terlihat cerah tidak seperti 2 hari lalu hujan turun dengan derasnya hingga malam. Di dalam kamar bernuansa putih itu ada Chenle yang tengah duduk di atas kasurnya, memperhatikan Guanlin dan Haechan yang tengah bermain play station sembari duduk di atas karpet.

Sedangkan Renjun duduk di samping Chenle, pemuda itu tidak tertarik dengan apa yang dimainkan kekasih beserta temannya itu. Renjun lebih tertarik pada novel yang ada di genggamannya, novel berkisah romansa yang ia ambil rak buku di kamar Chenle.

"Besok kalian ikut menonton pertandingan basket?" Haechan bertanya, memecahkan keheningan karena mereka terlalu sibuk dengan kegiatan masing-masing.

"Chenle sih pasti ikut, ia bahkan sudah membicarakan pertandingan ini sampai telingaku panas," Guanlin ikut berkomentar yang membuat Chenle kesal. Ia layangkan bantal kecil di atas kasurnya dan tepat mengenai bagian belakang kepala Guanlin.

"Duh dasar kau, kenapa aku malah dipukul?" protesnya. Chenle menatap sepupunya, "Ya, karena kau menyebalkan."

"Sayang, lihatlah masa Chenle memukul kepalaku dengan bantalnya." Guanlin berharap kekasihnya itu akan membelanya namun harapannya pupus ketika mendengar balasan Renjun.

"Makannya jangan menganggunya." Chenle menjulurkan lidahnya mengejek sedangkan Guanlin berdecih. Ia mungkin lupa jika Chenle adalah adik kesayangan Renjun meskipun pemuda itu terlihat cuek tapi Renjun begitu menyayangi Chenle.

"Hyungdeul kalian harus ikut menemaniku ya?" Chenle menatap Renjun dan Haechan bergantian membuat kedua pemuda yang dipanggilnya 'hyung' itu menoleh menatap Chenle.

"Hyung akan menemanimu, lagipula Mark menyuruhku untuk datang ke sana." Chenle, Renjun, dan Guanlin menatap Haechan dengan tatapan curiga.

"Sudah sejauh mana hubunganmu dengan si anak basket itu?" Renjun bertanya dengan raut wajah yang penasaran. Menuntut jawaban segera dari Haechan.

"Y-ya baru beberapa hari ini sih. Habisnya dia selalu mendekatiku dan menawarkan tumpangan pulang, jadi ya begitu."

Chenle memekik kegirangan hingga membuat Renjun menutup sebelah telingannya karena suara Chenle yang terdengar seperti lumba-lumba. Pantas sana ibu dan ayahnya menjuluki Chenle baby dolphin. "Yeay! Aku sangat senang jika Haechan hyung berkencan dengan Mark hyung. Kalihan terlihat serasi."

"Benar juga, ya lumayanlan daripada Haechan hyung terus-terusan menyendiri dan terus mengomeliku dengan Renjun hyung." Haechan melayangkan pukulan di lengan guanlin dan membuat pemuda jangkung itu meringis. Renjun yang melihatnya hanya tertawa, Guanlin itu memang sering sekali menjahili Chenle dan juga Haechan. Walau Haechan yang lebih sering menjahilinya hingga membuat Guanliln merengek pada kekasihnya untuk menyuruh Haechan berhenti menganggunya.

Waiting For Your Love (JiChen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang