Yeee aku update lagi nih jangan lupa komen dan votenya ya
•••••
Chenle meremat kuat paper bag di tangannya, dadanya terasa sesak karena harus menyaksikan pemandangan di hadapannya yang membuat hatinya menangis. Chenle mengerjapkan matanya sesekali, mengalihkan pandangannya ke arah paper bag yang ia bawah, lalu perlahan tubuhnya mulai berbalik, melangkah dengan tergesa-gesa keluar dari lapangan.
"Chenle!"
"Yak! Zhong Chenle!" Suara teriakan dari Renjun dan Haechan membuat beberapa pasang mata sontak menatap kea rah mereka yang sedang berlari meninggalkan lapangan untuk menyusul Chenle yang sudah berlalu pergi.
"Chenle katanya?" Jeno terdiam menatap kepergian ketiga teman Chenle dan juga tatapannya kini tertuju pada Jisung dengan Jihye di sampingnya.
"Chenle ada di sini?" gumam Jisung. Jihye yang mendengar hal itu mengerutkan dahinya, siapa Chenle? Dan juga kenapa Jisung menanyakan kepergian pemuda itu?
"Ji? Kok malah ngelamun sih?" Jihye mencubit pipi kanan Jisung membuatnya tersadar dan segera menggeleng pelan.
"Aish, Jisung dia itu benar-benar harus dimarahi. Apa Jisung tidak sadar kalau Chenle sedang menuju ke arahnya tadi? Kenapa sih lagian Jihye harus ada di sini? Ingin kujambak rambutnya." Jaemin berujar dengan kesal. Jeno yang ada di sampingnya, mengusap bahu Jaemin pelan.
"Jangan marah Na, mungkin Jisung tidak sadar kalau Chenle ada di dekatnya barusan. Tapi ya aku juga sedikit bingung, soal percakapan Jisung dan Jihye tempo lalu sampai membuat keduanya sedekat ini."
"Tidak mungkin kan jika mereka sepasang kekasih sekarang?" Celetuk Mark yang membuat Jaemin beserta Jeno menoleh ke arahnya. "Tidak! Tidak boleh, Jisung harusnya dengan Chenle saja, menyebalkan dasar." Jaemin melangkah pergi.
Sebelum Jaemin pergi ke ruang ganti ia lebih dulu menghampiri Jisung, Jihye masih berdiri di samping Jisung, "Annyeong Jaemin sunbae?" sapa Jihye ramah, ia tersenyum dengan manis.
"Cih rasakan itu Park," Jaemin lantas menginjak kaki Jisung yang terbalut sepatu membuat si lebih muda mengaduh kesakitan. "Eh aduh Ji? Kau tak apa?"
"Hyung? Kenapa kau menginjak kakiku?"
"Kau pantas mendapatkan dasar bocah," Jaemin melanjutkan langkahnya menuju ruang ganti yang disusul oleh Jeno dan juga Mark.
"Hyung!" panggil Jisung namun ketiganya tidak menanggapi ucapan Jisung yang semakin dibuat keheranan.
Haechan, Renjun dan Guanlin berlari mencari-cari pemuda berkaus hitam hingga ketiganya berhasil menemukan Chenle yang tengah duduk termenung di sebuah bangku yang berada di luar halaman sekolah Gyunghee.
Guanlin hendak berjalan menghampiri Chenle namun lengannya ditahan oleh sang kekasih, "Sudah, biarkan dulu Chenle sendirian." Haechan mengangguk menyetujui, rasanya Haechan ingin menarik pemuda di bangku sana ke dalam sebuah dekapan seraya mengelus pucuk kepala milik pemuda di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For Your Love (JiChen)
FanfictionMenunggu Jisung membalas perasaanya membuat Chenle harus bersabar menunggu, pada akhirnya apakah cinta pertamanya akan berakhir indah? Atau Chenle yang harus menyerah dengan perasaanya karena sikap Jisung? Warn! Boy x boy Jisung dom Chenle sub Publi...