#15 Rumah Jisung

722 88 7
                                    

Haloo aku update lagi~ sambil nungguin encore tds 2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haloo aku update lagi~ sambil nungguin encore tds 2

***

"Tunggu aku bodoh! Yak! Guanlin!" Chenle berseru karena pemuda jangkung itu bahkan sudah berada cukup jauh darinya. Selepas jam olahraga selesai, Chenle dan Guanlin tidak langsung pergi ke kelas, melainkan mereka melipir ke kantin untuk membeli minuman segar sebelum mengganti pakaian.

Guanlin memberhentikan langkahnya ketika mendengar suara yang begitu melengking, siapa lagi jika bukan seorang Zhong Chenle? Pemuda manis yang memiliki suara seperti seekor lumba-lumba. Atau mungkin Chenle memang bersaudara dengan ikan menggemaskan itu?

"Cepatlah Le, haus nih." Kakinya bergerak berlari kecil untuk menghampiri Guanlin lalu Chenle memberikan sebuah pukulan di lengan sepupunya itu. "Aduh, kenapa malah dipukul?" tanya Guanlin tak terima, ia tengah mengusap lengannya yang dipukul Chenle.

"Kau menyebalkan," Chenle memajukan bibirnya seperti anak bebek. Guanlin hanya tertawa melihatnya, mereka pun lantas segera mencari sebuah meja kosong hingga suara panggilan terdengar dari arah meja yang berada di ujung.

"Le, Lin!" Haechan berseru, di hadapannya ada Renjun yang juga tengah melambaikan tangan sembari menyesap segelas lemon tea yang baru dibelinya barusan bersama Haechan. Beruntung sekali kelas keduanya bisa selesai dengan lebih cepat, jadi mereka bisa langsung pergi ke kantin dan tidak perlu mengantri untuk mengambil makan siang dan memesan minuman.

"Sayangku," Guanlin duduk di samping Renjun. Ia peluk kekasihnya dari samping dan memberikan sebuah kecupan di pipi. Haechan yang melihatnya nampak jengah, "Jangan pacaran di sini sialan. Kau tidak kasihan pada orang-orang yang tidak memiliki kekasih?"

"Ya kalau hyung sirik sih bilang saja haha, aduh- kenapa aku dicubit?" Guanlin merenggut menatap Renjun. "Diamlah, sudah sana ambil makan siangmu dengan Chenle."

"Hah aku lelah hyung," ketika Chenle duduk di samping Haechan ia langsung menyandarkan kepalanya di bahu milik pemuda itu dengan kedua tangan yang memeluk Haechan dari samping. Ketika Chenle sedang manja, ntah kenapa ia mirip sekali dengan seekor anak kucing, maka dari itu baik Renjun atau Haechan sering merasa gemas dengan tingkah pemuda manis itu.

"Aigoo, kau bahkan tidak mengganti pakaianmu dulu. Lelah sekali?" Chenle hanya mengangguk dengan lemas. "Ung, haus juga hyung rasanya kenapa semakin hari Seoul semakin panas ya?"

"Padahal sudah memasuki musim hujan, tapi ya cuaca memang tidak bisa diprediksi, walaupun iya pun tidak akan begitu akurat," jawab Renjun. Ia menyingkirkan lengan Guanlin yang sudah merengkuh pinggangnya. "Kalau kau sentuh lagi kupukul kau."

"Jahat sekali dengan kekasihmu sendiri, kan aku sedang merindukan kekasih galakku ini." Ketika mendengar ucapan Guanlin, Renjun langsung memasang manik tajamnya menatap Guanlin yang kini hanya menunjukkan sebuah senyuman tak bersalahnya.

Waiting For Your Love (JiChen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang