Selamat membaca~
••••••
Dengan malas Chenle berjalan menuju kantin yang berada di lantai 2 sekolahnya, ia berjalan seorang diri karena teman sebangkunya Guanlin tidak bisa ikut. Ia ada rapat dengan anggota team basket tentunya dan Jisung pun tentu saja ikut, bagaimana mungkin jika wakil ketua basket itu tidak mengikuti rapat yang diadakan bukan?
Jadi rasanya Chenle malas untuk pergi istirahat karena ia tidak bisa menatapi Jisung seperti biasa, sudah menjadi kebiasaan rutin untuk Chenle menatapi Jisung ketika di kantin, saat pemuda jangkung itu bercengkrama dengan teman basketnya. Jisung memang lebih akrab dengan teman-temannya di team basket ketimbang teman satu kelasnya, karena di sana juga ada kakak sepupunya si ketua basket bernama Jeno.
"Chenle!" Suara memekik itu datang dari seorang pemuda yang tengah berlari menghampiri Chenle dari arah belakang lalu merangkul bahu Chenle hingga membuat lelaki yang lebih muda itu hanya bergumam malas.
"Kenapa kau? Lapar?"
"Kayak kau tidak tahu saja Chan-ah. Anggota team basket sedang rapat jadi wajar saja jika ia tampak lesu karena tidak bisa melihat pujaan hatinya." Haechan mengangguk setelah ia mendengarkan ucapan Renjun barusan.
"Ahhh ... Hyungg! Aku ingin melihat Jisung," rengek Chenle yang kini berhenti melangkahkan kakinya lalu menatap kedua hyungnya dengan bibir yang mengerucut.
"Aigoo, kau sangat menggemaskan sekali." Haechan dengan gemas mencubit kedua pipi Chenle yang membuatnya terlihat melar. Sedangkan Renjun memutar bola matanya malas, "Sudahlah ke kantin saja ayo, jangan sampai kau tidak sempat makan nanti kau bisa sakit." Renjun dengan paksa menarik lengan adik kelasnya.
"Yak! Tunggu aku bodoh!" Renjun hanya menjulurkan lidahnya pada Haechan. Mereka bertiga segera duduk di salah satu meja pojok dekat pot bunga berukuran cukup besar.
"Kau mau tunggu di sini atau ikut mengantri?" Haechan bertanya dengan lembut seraya mengelus surai kehitaman milik Chenle yang tengah menyenderkan kepalanya pada kedua tangan yang terlipat di atas meja.
"Hyung saja, tolong ya."
"Baiklah akan hyung bawakan makananmu, tidak boleh minum dingin ya? Air putih saja."
"Kau terlalu memanjakannya Haechan, ya sudah Chenle tunggu di sini jangan pergi kemana pun, ingat?" Chenle segera mengangguk, ia mengulas senyum tipis yang membuat Haechan semakin merasa gemas, ingin rasanya ia mengunyel-ngunyel kedua pipi bakpao milik adik kelasnya.
"Ayo Chan," Renjun menarik lengan Haechan untuk ikut mengantri mengambil makan siang mereka. Chenle menunggu, ia masih tidak bersemangat karena tidak adanya kehadiran Jisung karena biasanya pemuda itulah yang selalu membuatnya bersemangat.
Sampai akhirnya netra kecokelatan Chenle menangkap sosok pemuda jangkung yang tengah berjalan menuju kantin bersama ketiga temannya. Seketika kedua mata Chenle membola saat tahu siapa yang datang, ia membenarkan posisi duduknya, dengan kepala yang tegak dan menatap Jisung yang semakin mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For Your Love (JiChen)
FanfictionMenunggu Jisung membalas perasaanya membuat Chenle harus bersabar menunggu, pada akhirnya apakah cinta pertamanya akan berakhir indah? Atau Chenle yang harus menyerah dengan perasaanya karena sikap Jisung? Warn! Boy x boy Jisung dom Chenle sub Publi...