#25 Jantung yang Berdebar

750 105 3
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Jisung terdiam menatapi layar ponselnya, melihat kontak pesan dirinya dengan Chenle yang bahkan belum dibalas sama sekali oleh si pemilik. Hingga sebuah tepukan di bahunya membuat Jisung menoleh dan mendapati Mark yang tengah menatapnya. Jisung terkesiap, kenapa Mark bisa tiba-tiba ada di tempat yang sama dengannya?

"Hyung? Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Jisung.

"Ya membeli minum, habis untuk apa aku mampir ke cafe." Sedari tadi Jisung memang tengah berada di sebuah café yang tak jauh dari apartemennya.

Jisung hanya mengangguk mendengar ucapan Mark, "Kau masih memikirkannya?" tebak Mark yang membuat Jisung hanya menghela napasnya gusar. Mark sudah menebaknya dengan tepat jika pemuda jangkung di sampingnya tengah merindukan sosok pemuda manis yang kini tengah berada di Shanghai.

"Kau rindu padanya kan? Besok, temuilah dia di Bandara Gimpo, Haehchan mengatakan jika Chenle akan pulang besok." Jisung menatap Mark tak percaya, Mark hanya terkekeh melihatnya.

"Temuilah dia, jemput saja Chenle di Bandara. Dan ingat apa kata Jaemin, kau harus menjelaskan pada Chenle soal kesalahpahaman kala itu." Jisung mengangguk mendengar ucapan Mark. Keduanya pun saling berbincang beberapa saat, dan Mark juga memberitahu Jisung jika dirinya dan Haechan sudah resmi menjadi sepasang kekasih. Tentu saja Jisung terkejut, dan ia turut senang mendengar kabar gembira tersebut.

***

"MWO?! HEOL! HAECHAN HYUNG!" suara teriakan seorang pemuda manis yang tengah melakukan panggilan video tersebut tampak terkejut dengan raut wajahnya yang tenganga.

"Tutup mulutmu Chenle-ya, kau sudah sampai belum?"

"Ishhh Haechan hyung harus menceritakannya padaku saat ini juga. Kita harus bertemu hyung." Haechan lantas terkekeh mendengarnya.

"Ya, ya aku akan ke rumahmu dengan Renjun." Tiba-tiba Renjun mengambil alih ponsel Haechan dan mendapatkan protesan dari si pemilik. "Yak Zhong Chenle! Kau sudah sampai di Korea?" tanyanya yang mendapat anggukan dari si manis.

"Eung, aku baru saja sampai hyung, ini sedang menunggu koperku. Hyung, nanti ke rumahku kan?"

"Tentu saja, banyak yang ingin kita bicarakan."

"Yak! Huang! Menyingkirlah, aku sedang berbicara dengan adik kesayanganku."

"Cih, kau sudah bicara dari tadi Haechan."

"Chenle-ya," Kini Chenle dapat melihat wajah Haechan dan Renjun, walaupun keduanya sering kali adu mulut. Chenle terkekeh melihatnya, kenapa kedua hyungnya begitu menggemaskan ya?

"Oh ya hyung, aku membawakan oleh-oleh untuk kalian loh, bahkan ada satu koper oleh-oleh." Baik Renjun dan Haechan menatap Chenle dengan tatapan berbinar.

Waiting For Your Love (JiChen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang