BAB 47

55 3 0
                                    

Melinda yang masih syok dan tanpa sengaja menjatuhkan surat itu.

"Kok malah di buang sih Bu?" Varo mengambil surat itu dengan kesal.

"Yasudah aku pergi dulu ya Bu dosen, dadahh" Varo pergi meninggalkan Melinda yang masih menutupi mulutnya. Tampak raut penyesalan di wajahnya.

"(Apa sebaiknya aku deketin Varo ya?)" Batin Melinda.

Varo menjemput Vivi di asrama putri.
Mereka berencana ke toserba buat beli teh susu.

"Kamu tau ga? Tadi Fely cerita kalo dia suka sama Randy!" Vivi berkata sumringah.

"Serius? Randy juga pernah bilang kalo Monica itu cantik. Harus kita jodohin nih!" Ucap Varo.

"Ide bagus! Aku punya rencana...." Vivi menjelaskan rencananya pada Varo.

"Yakin ini berhasil?" Varo agak ragu.

"Udah tenang aja,aku kan sahabat Monica, jadi aku tau apapun yang dia suka atau ga suka, hehe" Vivi terkekeh.

"Iya iya... Eh liat, bukannya itu Trans? Tapi kok sama Lena?" Ucap Varo menunjuk mereka berdua.

"Bener,samperin yuk!" Ajak Vivi

Mereka berdua mendekati Trans dan Lena yang sedang duduk di kursi taman kampus.

Tampak Trans mengerjakan suatu tugas di meja.

"Dikit lagi nih!" Ucap Trans dengan nada kesal.

"Oke awas aja kalo nilai gue jelek, gue hajar Lo!" Ancam Lena.

"Gue ingetin lagi kalo ini cuma seminggu!" Trans menekankan kata-katanya.

"Iyaaa" Lena melihat Trans yang sedang menulis, sepertinya benih-benih cinta mulai tumbuh di hati Lena ketika menatap Trans.

Saat sedang serius menatap ke arah Trans...

"Kalian ngapain?" Tanya Varo.

"Eh? Varo?" Lena tersentak!

"Hm?!" Trans juga langsung menutup bukunya.

"Ah gue cuma lagi nanyain soal matkul doang kok bro sama dia, Haha" Trans sedikit malu.

"Iya bener! Trans emang kayaknya terlahir bodoh jadi ya gue ajarin hehe" Lena menimpali.

"O-oke... Tapi... Sejak kapan kalian akrab gini?" Tanya Varo.

"Emm... Sejak tadi!" Jawab Trans.

"Hm?" Varo agak bingung.

Tapi Vivi sepertinya mengerti, dari tadi dia memperhatikan keduanya dengan seksama, mereka sedang dilanda asmara.

"Sayang,kayaknya kita lanjut jalan aja deh, jangan gangguin mereka berdua!" Ucap Vivi sedikit geli.

"Yaudah, tapi Bro malem nanti ke kamar gue ya, ada yang mau gue omongin." Pinta Varo pada Trans.

"Oke."

Mereka pun pergi meninggalkan Trans dan Lena.

"Hufft... Hampir aja, inget ya jngan sampe ada orang lain yang tau tentang perjanjian kita!" Trans menatap tajam ke arah Lena.

"Iya... Babu! Hahaha" Lena tertawa.

Trans hanya bisa bersabar dan lanjut menulis.

..

"Sayang aku juga mau ngomong sama kamu." Ucap Varo.

"Hm? Soal apa?" Tanya Vivi.

Varo pun menceritakan semuanya tentang rencananya daftar ke Kampus malaraya untuk menyamar. Dengan uang yang dimiliki Varo, tak ada yang tak mungkin di dunia ini.

"Apa? Kamu mau deketin perempuan dari keluarga itu?" Vivi sedikit jengkel.

"Iya tapi ga sampe macem-macem kok, ini juga demi lancarnya rencana David." Varo menjelaskan

"Oke sih... Berarti kita LDR lagi dong?" Vivi kesal, Universitas malaraya kan di luar kota.

"Tenang aja, tiap malem kita telponan! Hehe" Ucap Varo.

"Iya sayang iya." Vivi tersenyum.

Selesai membeli teh susu mereka pun kembali ke asrama.

...

Malam harinya, di kamar Varo,Randy dan Aldo.

Tok tok!

"Masuk!" Teriak Aldo.

Terlihat Trans dan Cleo masuk ke dalam kamar.

"Jadi mau ngomongin apa Bro?" Tanya Trans dengan sifat kalem nya.

Varo tersenyum.

BOS MUDA YANG DISAMARKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang