Dosen itu berbadan gendut dan pendek, kumisnya sangat tebal.
Yulia menoleh ke arah dosen itu.
"Yulia?!" Dosen pria itu terkejut melihat Yulia yang terlibat keributan.
Yulia mengisyaratkan pada dosen itu untuk bersikap biasa-biasa saja.
Dosen itu mengerti.
"Baiklah mungkin cuma masalah kecil, kalian semua duduk, dan kalian bertiga mahasiswa baru kan? Ayo kemari." Perintah dosen itu.
Varo, Trans dan Cleo maju kedepan menghampiri dosen itu, tampak dosen itu berkeringat dingin menahan amarah menatap ke arah mereka bertiga.
"Kalian... Apa kalian sudah bosan hidup?!" Ucap dosen itu dengan suara berbisik.
"Kami ga salah pak, cuma mau kenalan kok." Ucap Cleo.
"Kenalan?!" Dosen itu terkejut, baru kali ini dia melihat cowok yang mau kenalan dengan Yulia.
"Hm? Apa itu salah pak?" Tanya Trans.
"Ya salah goblok!" Dosen itu tak tahan seperti ingin meremas wajah mereka bertiga.
"Saya ingatkan kalian jangan dekati mereka lagi, sekarang duduk!" Bisik Dosen itu.
Varo dan yang lain menurut dan langsung duduk.
"Bener kan kata gue semalem? Kalian aja yang ngeyel." Ejek Yoga.
Varo termenung, apa sebaiknya dia aja yang coba deketin Yulia.
Kuliah pun selesai, tampak Yulia dan Balqis keluar kelas.
"Kalian tunggu disini." Ucap Varo dan keluar membuntuti Yulia.
"Mau kemana dia?" Tanya Yoga.
"Tenang aja, Varo tau apa harus dia lakuin." Ucap Trans.
Di luar kampus, tampak tak banyak orang, Yulia menyadari Varo sedang mengikutinya.
"Ngapain lo ngikutin gue?" Yulia berbalik dan menatap Varo.
"Ah maaf kalo ke ganggu, gue cuma mau balikin ini." Varo menunjukkan pulpen milik Yulia yang jatuh tadi.
"Hm? Iya bener itu pulpen gue. Makasih ya" Yulia sedikit terkejut, rupanya Varo tak seperti pria kebanyakan yang mesum dan bodoh.
"Oh iya gue juga mau minta maaf soal temen gue tadi." Ucap Varo.
"Okay, nama lo Varo kan?" Tanya Yulia.
"Iya, salam kenal Yulia"
"Hm? Tau dari mana Lo nama gue?" Yulia mulai curiga.
"Itu tadi si Yoga yang kasih tau." Jelas Varo.
Yulia sedikit curiga dengan Varo.
"Okay,gue duluan ya." Ucap Yulia dan langsung pergi.
Varo cuma mengangguk dan kembali ke kelas.
"Lo merasa agak aneh ga sih sama cowok tadi?" Tanya Balqis yang dari tadi memperhatikan gerak-gerik Varo.
"Iya gue rasa juga gitu, kita harus hati-hati, gue bakal suruh orang-orang gue buat cari tau siapa dia dan dua temennya tadi." Ucap Yulia yang langsung mengeluarkan Handphone-nya.
...
"Gimana bro?" Tanya Trans, saat ini mereka sudah di dalam kamar asrama.
"Udah! Hehe" Varo terkekeh. Tadi Varo sempat menanamkan GPS ke pulpen milik Yulia.
"Bagus! Tiga hari lagi kampus libur karna perayaan ulang tahun pak rektor, Yulia pasti bakal pulang, dan dengan bantuan GPS ini kita bisa tau dimana rumahnya." Ucap Yoga.
"Terus? Kalo udah tau rumahnya kita harus ngapain bro?" Tanya Cleo.
"Tenang aja, gue punya ide" Ucap Varo menyeringai.
Mereka mulai menyusun rencana, dan semua sepakat akan rencana itu.
"Oh iya gue hampir lupa, bro, besok ada kejuaraan beladiri campuran di kampus ini, Lo harus ikut haha" Ucap Yoga pada Trans.
"Oke gue ikut, Varo Lo juga ikut kan?" Tanya Trans.
"Boleh" Ucap Varo.
"Lo bisa beladiri bro?" Tanya Yoga yang sedikit kaget.
"Hahahaha" mereka semua tertawa.
"Lo bakal tau setelah Lo liat sendiri bro!" Ucap Cleo.
...
Keesokan harinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOS MUDA YANG DISAMARKAN
Roman d'amourkenapa mereka ngelakuin ini ke gue,kenapa?apakah karna gue miskin?"Kata varo dari dalam selimut. Teman-temannya langsung kembali ke kasur mereka masing-masing agar varo segera tenang dan tidur. Keesokan paginya varo yang terbangun dari tidurnya mend...