"Kakek?!" Varo terkejut! Kenapa kakeknya ada di sini?
"Hm? Lo kenal dia bro?" Tanya Trans.
"Dia kakek kandung gue!" Ucap Varo.
"Apa?!"
"Hehehe, cucuku! Kalo aku ga bantu kalian keluar dari mobil itu, mungkin kalian udah jadi abu sekarang." Jelas Bubba.
Ketika Varo dan Trans terjun ke jurang, mereka pingsan dan mobil mereka dalam kondisi terbalik, mobil itu mengeluarkan asap dan akan meledak.
Namun karna Bubba datang tepat waktu jadi mereka bisa selamat.
Varo dan Trans saling pandang tidak percaya, mereka hampir mati?
"Ini makanlah, kita harus segera pergi, mereka sedang mencari jasad kalian." Bubba menyodorkan makanan yang dia bawa.
"Baik!"
...
"Hahaha, bagaimana putraku?" Sadam menyambut kedatangan Fabian yang baru saja pulang.
"Santai ayah, Bocah itu udah mati." Fabian tersenyum kemenangan.
"Bagus! Rizky pasti akan sengsara ketika mendengar kabar ini, dan sampai saatnya tiba, kita pasti bisa merebut semua aset milik keluarga Dinata, hahaha!" Teriak Sadam.
Semua orang bersorak termasuk anggota keluarga Smith.
...
Di kediaman keluarga Dinata.
Mereka sedang makan malam bersama.
"Jingga, bunda punya firasat buruk, coba kamu telpon Varo di kampus." Pinta Melisa.
Jingga mengangguk dan menelpon Varo.
Tut... Tut...
"Ga bisa di hubungin Bun." Ucap Jingga.
"Hm? Aneh sekali." Rizky Bingung.
"Coba kamu telpon Vivi." Pinta Melisa lagi.
Jingga hanya menurut.
"Halo kak?" Ucap Vivi dari seberang telepon.
"Vivi, apa kamu tau dimana Varo sekarang?" Tanya Jingga.
Vivi tertegun, kenapa jingga menanyakan keberadaan Varo? Varo bilang kalau Jangan beritahu keluarganya tentang kepergiannya.
Vivi bingung harus jawab apa.
"...eh.. kakak,mungkin Varo-"
"Vivi, nanti kita bicara lagi, David ada disini kayaknya ada hal penting." Jingga menyela dan mematikan telpon.
"Huuff... Untung aja, tapi... Ngapain Mr.Hopkins ke sana, bukannya pagi tadi ada di kota swakarsa?" Gumam Vivi yang mulai memikirkan sesuatu.
"Tuan Besar, maafkan saya...." David yang datang terengah-engah, menjelaskan apa yang terjadi pada Varo.
"Apa?! Varo hilang?!" Rizky berdiri di ikuti anggota keluarga Dinata yang lain.
"Bunda!" Teriak Jingga, menyadari Melissa akan pingsan.
"Jingga, bawa bundamu ke kamar." Pinta Rizky.
Jingga mengangguk.
"David! Apa kamu sadar kamu sudah teledor dengan membiarkan mereka pergi!" Teriak Rizky.
David tidak menjawab, dia menundukkan kepalanya menyadari kesalahannya.
"Kita tidak punya waktu lagi, dimana Jhon dan Mike?!" Tanya Rizky.
"Mereka juga menghilang Tuan, saya sudah mengirim pasukan untuk mencari Mr.Dinata dan yang lain." Ujar David.
"Siapkan orang-orang kita, kita akan berangkat ke tempat keluarga Septians!" Rizky berkata dingin, sorot matanya sangat tajam.
...
Hari sudah pagi, di sebuah gua di tengah hutan.
"Bagaimana? Hehe" Tanya Bubba.
"Ini... Hebat kakek! Cuma berendam 10 menit aja tubuh kita udah enteng gini." Ucap Varo sambil melompat-lompat.
Trans yang berada di sana juga takjub dengan pengetahuan Bubba.
Bubba menyuruh mereka berdua untuk berendam di sebuah kolam di dalam goa yang sudah dia beri ramuan khusus.
"Yasudah, semalam aku sudah mengajari kalian tenaga dalam, dan dengan kalian berendam di dalam kolam ini, pertahanan tubuh kalian akan sangat sulit ditaklukan." Jelas Bubba.
"Tapi kek,untuk apa kita lakuin ini? Keluarga Septians udah di berkati tubuh dan keahlian beladiri dari lahir." Ucap Trans.
"Heh? Kalian pikir begitu? Aku sudah tau tentang sejarah seluruh keluarga ternama di dunia bahkan sejak aku masih muda cucuku! Dan yang perlu kalian ketahui juga, keluarga Septians bisa seperti itu karna ramuan dan obat-obatan tertentu!" Bubba menjelaskan.
"Hm?!" Varo dan Trans mengernyit.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOS MUDA YANG DISAMARKAN
Storie d'amorekenapa mereka ngelakuin ini ke gue,kenapa?apakah karna gue miskin?"Kata varo dari dalam selimut. Teman-temannya langsung kembali ke kasur mereka masing-masing agar varo segera tenang dan tidur. Keesokan paginya varo yang terbangun dari tidurnya mend...