BAB 58

46 2 0
                                    

Varo kembali ke tempat duduk.

"Keren Lo bro, cuma Lo yang berani gituin Rian hahaha" Yoga tertawa.

Varo cuma tersenyum geli memikirkan yang dia lakukan tadi.

Sekilas melihat ke arah Yulia, ternyata Yulia menatapnya balik juga.

Yulia langsung memalingkan wajah lagi.

"Baiklah, selanjutnya sudah pasti pertarungan untuk Yulia Septians dan Yoga Herlambang! Silahkan untuk naik ke arena!" Teriak MC.

"Hati-hati bro hahaha" Ucap Cleo.

"Sang Dewi! Sang Dewi! Sang Dewi!" Teriak pendukung Yulia.

Yulia acuh tak acuh mendengar sorakan itu.

"Nona Yulia yang terhormat, mohon jangan terlalu serius, hehe" Yoga memelas.

"Ngga kok." Yulia tersenyum manis dan menyiapkan kuda-kuda.

Ding! Ding! Pertarungan dimulai!

Yulia dengan cepat menyerang ke arah Yoga!

Buss! Tiba-tiba Yulia sudah ada di belakang Yoga, yoga memukul Yulia ke belakang namun meleset.

Yulia mengangkat kakinya 90 derajat dan menghentakkan tumitnya ke kepala Yoga.

Sstt! Yoga berhasil menangkap kaki Yulia dan segera membantingnya dengan teknik judo.

Namun dengan mudah Yulia bisa melepaskan kuncian itu dan menendang kepala Yoga dengan keras hingga Yoga berputar cukup lama dan  jatuh dengan posisi kepala di bawah dan bokong di atas!

Seluruh penonton terkejut!

"Bro! Dia pingsan!"

"Iya, Dewi kita emang menakutkan!"

Gemuruh penonton di setiap sudut stadion.

Yulia tersenyum, ini adalah pertarungan yang cukup mudah, karna baru kali ini dia melawan Yoga.

Di tahun-tahun sebelumnya lawannya pasti Tiger atau Rian.

Yulia menang!

Yoga langsung di bawa untuk di obati oleh panitia.

"Astaga! Astaga! Astaga! Tahun ini adalah kompetisi paling seru yang pernah kita lihat! Dan tampaknya Yulia sang petarung terkuat kita akan melawan anak baru yang sudah membuat kita semua tercengang!" Teriak MC.

"Varo! Varo!"

"Varo!"

"Varo!

Banyak orang bersorak untuk Varo.

"Varo! Kalahkan dia, kembalikan martabat kita sebagai laki-laki!" Ucap salah seorang penonton.

"Iya benar!"

Varo tersenyum dan menggelengkan kepala, dia tidak menyangka akan seperti ini haha.

Varo segera menaiki arena dan mendekati Yulia.

"Akhirnya kita bertarung." Ucap Varo tersenyum.

"Gue ga bakal segan" Yulia membalas senyum Varo diiringi penonton yang bersorak untuk mereka berdua.

Ding! Ding! Pertarungan dimulai!

Yulia segera menyerang Varo, Varo terkejut! Gerakan Yulia tidak bisa ditebak.

"Cepat sekali!" Gumam Varo.

Sstt! Kaki Yulia mengarah ke kepala Varo namun Varo berhasil mengelak.

Sst! sst! Yulia melakukan terbang!

Namun lagi-lagi Varo berhasil mengelak.

Yulia mundur beberapa langkah dan langsung mengarahkan telapak kakinya ke arah dada Varo.

"Habis sudah, itu serangan mematikan dari Yulia"

"Apakah si tampan akan kalah?"

"Kurasa gitu."

Semua penonton mulai berdiskusi.

Tapi hasilnya Varo menangkap kaki Yulia dengan mudahnya!

"Hm?!" Yulia tersentak.

Sedikit mengedipkan sebelah matanya, Varo langsung melempar Yulia keluar arena!

Bam! Yulia kalah!

"Haa??!!"

Semua orang kaget!

Stadion yang tadinya gemuruh sekarang hening seketika!

Semua orang terdiam mematung sambil mulut ternganga lebar.

Dapat terdengar bunyi nyamuk sangking sunyinya stadion itu.

"P–pemenangnga adalah Alvaro Dinata!!" Teriak MC.

"Woahhhh!"

"Tampan! Aku cinta padamu!!"

"Varo hebat!"

Suasana kembali ramai, terdengar sorak Sorai semua orang.

Varo hanya tersenyum sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

Pak rektor dan beberapa dosen ikut naik ke atas arena.

Dari tempatnya terjatuh, Yulia cuma bisa menahan rasa kesal yang sangat dalam, baru kali ini ada yang bisa mengalahkannya.

"Selamat kepada Alvaro Dinata, sekarang kamu boleh sebutkan satu permintaan bebas!" Ucap pak rektor meskipun tak rela.

Varo sedikit termenung, apa yang harus dia minta? Tidak ada yang tidak bisa di beli olehnya haha, pikir Varo.

"Emm..."

Pak rektor dan dosen menunggu jawaban Varo.

BOS MUDA YANG DISAMARKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang