BAB 72

75 2 0
                                    

Varo terbangun dari tidurnya.

"Hm? Lili?!" Teriak Varo yang langsung berdiri dari kasur.

Varo dan lili tidur seranjang dan Varo tak memakai baju.

Lili yang mendengar teriakan Varo juga ikut bangun.

"Duh... Kenapa sih Varo? Mending tidur lagi ayo." Ajak Lili yang masih lesu.

"Apa? Hey bangun lo! Ngapain kita semalem?!" Tanya Varo mencengkeram dagu Lili.

"Akhh sakit Varo!" Ucap Lili.

"Hm, sejak kapan Varo tempramen kayak gini, apalagi sama cewek." Batin Lili.

"Jawab!" Teriak Varo.

"I-iya ku jawab tapi lepasin dulu Varo.. sakit!" Rintih Lili.

Varo melepas cengkeraman nya.

"Ya.. kita semalem berhubungan badan lah, Lo... Lo harus tanggung jawab Varo." Ucap Lili ragu-ragu.

"Apa?! Dasar sinting!!" Varo segera memakai pakaiannya dan pergi keluar hotel.

"Varo! Lo harus tanggung jawab!" Teriak Lili sedikit tersenyum jahat.

Tak dapat dipungkiri Lili sangat senang! Sebentar dia akan menikah dengan orang terkaya di kota ini.

"Sial! Jangan sampe Vivi tau semua ini." Gumam Varo sambil berjalan ke arah parkiran.

Saat melihat ke mobil.

"Astaga! David?! Dia nungguin gue semaleman?" Batin Varo melihat David di dalam mobil.

Varo masuk ke dalam.

David yang tertidur di dalam mobil pun terbangun.

"M-Mr.Dinata? Anda sudah keluar?" Ucap David terkejut.

"Maafin gue... Tapi semalem..." Varo pun menjelaskan yang terjadi semalam, Lili menjebaknya dan mereka berhubungan badan!

David sangat terkejut!

"Apa? Menurut saya dia menjebak anda karena ingin menjadi bagian dari keluarga Dinata." David marah dengan tingkah Lili.

"Ya selain itu... Gue takut kalo dia beneran hamil." Ucap Varo.

"Emm... Begini Mr.Dinata, saya ada rencana."

"Apa itu?" Tanya Varo.

David pun menjelaskan rencananya.

"Apa? Menculik?"

"Ya, tapi Anda tenang saja, kita tidak akan apa-apa kan dia, dokter kita sangat ahli dalam hal ini." Jelas David.

"Baik, dan jangan sampai orang lain tau, apalagi Vivi." Varo mengingatkan.

"Tentu Mr.Dinata."

David segera mengantar Varo kembali ke asrama.

Tidak mungkin mereka menculik Lili sekarang karena sangat ramai.

David bilang kalau dia saja yang mengurus semua ini bersama Jhon dan Mike.

Sesampainya di asrama.

"Bro dari mana Lo semaleman ga pulang? Habis main cewek ya hahaha" Tawa Aldo.

"Huss! Mulut Lo, emm Varo karena  hari ini tantenya Lena nikah jadi Lena ngajak kita buat Dateng ke acara itu." Ucap Randy

"Wihh bagus tuh, makan gratis kita" Aldo menyahut.

"Boleh, nanti gue kabarin Vivi."

"Ga usah, Vivi mah lebih duluan tau dari pada Lo."

"Iya kah? Yaudah gue mau mandi abis itu siap-siap."

"Oke."

...

Di parkiran kampus.

"Kalian ga bilang kalo mau pake Limosin!" Varo sedikit kesal.

"Hehehe maaf ya Mr.Dinata yang tampan, tolong lah panggilkan Limosin mu biar kita semua bisa berangkat." Ejek Aldo memelas.

Yang lain hanya tertawa.

Varo mendengus dan langsung meminta David menyuruh orang untuk menjemput mereka menggunakan Limosin.

"Tunggu aja, bentar lagi datang kok." Ucap Varo.

"Yeayy!" Semua orang kegirangan.

"Eh sayang, lupa deh, kamu semalem kemana sih kok aku telpon ga di angkat, ga ngabarin lagi." Tanya Vivi merangkul tangan Varo.

Varo gugup! Apa yang harus dia katakan? Tak mungkin dia bilang kalo semalam habis bercumbu dengan Lili.

"Emm... Semalem aku..." Varo menggaruk-garuk kepala nya yang tidak gatal.

BOS MUDA YANG DISAMARKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang