Yo-chan sekilas hanya terlihat seperti seorang gadis pada umumnya. Akan tetapi, gadis umum mana yang mau melanjutkan SMA di Oya Koukou? Alih alih melanjutkan sekolah di SMA yang bagus agar diterima di Universitas dan mendapat pekerjaan yang mudah, g...
Seorang pemuda housen yang sedang memancing di pinggir sungai berteriak memanggil Todoroki yang sedang berjalan lesu tidak jauh dari tempatnya berdiri.
Todoroki yang mengenal pemuda itu pun berjalan pelan menghampirinya.
" are? Ada apa dengan wajahmu? Apa kau sedang ada masalah? " tanya pemuda itu, setelah Todoroki tiba di hadapannya.
Todoroki menggeleng pelan kemudian menyandarkan tubuhnya di pagar pembatas sungai.
" tidak ada " katanya. Namun pemuda itu sama sekali tidak mempercayai ucapan Todoroki.
" eeeh... Mana mungkin. Orang asing yang kebetulan lewat saja mungkin akan berpikir kau sedang putus cinta saking frustasinya "
" ha? "
Todoroki menaikan sebelah alisnya, membuat pemuda bernama Odajima Yuken itu lantas tertawa.
" gomen gomen " ucap yuken, yang hanya di tanggapi tatapan datar oleh Todoroki.
. . .
" a, ngomong ngomong soal gadis yang waktu itu... "
" kau mengetahuinya? "
Yuken mengangguk. Lalu menceritakan soal gadis yang tempo hari pernah Todoroki tanyakan.
Ya, gadis itu adalah Yochan.
Waktu menginterogasi Yo-Chan hari itu, Todoroki sempat bertanya tempat tinggal dan asal sekolah Yo-Chan.
Kebetulan Odajima juga dari Toarushi, dan kemungkinan besar mudah mencari informasi.
Ternyata benar saja. Bukan hanya tau, tapi pria yang juga merupakan salah satu petingi Housen itu malah cukup mengenal Yo-Chan.
Karena tinggal di lingkungan yang sama, dan juga bersekolah di tempat yang sama, meskipun hanya kurang lebih satu tahun karena perbedaan tingkat kelas mereka, sedikit banyaknya Yuken jadi tahu tentang anak itu.
Menurut Yuken, Yo-Chan hanyalah anak cengeng yang selalu berlagak kuat di depan orang orang.
Pada awalnya, Ia juga tertipu oleh image ceria yang dimiliki Yo-Chan.
Sampai sampai Ia bingung dan berpikir, kok bisa ada anak yang padahal sering di bully teman temannya tapi nggak pernah kelihatan marah atau menaruh dendam sama sekali?
Minimal sedih lah, nangis gitu?
Ini enggak.
Apapun keadaannya, Yo-Chan selalu tersenyum dan bersikap baik sama orang orang itu.
Sekalipun, Yuken tidak pernah melihat Yo-Chan menggunakan kekuatannya untuk berkelahi, demi dirinya sendiri.
Ya, Yo-Chan itu sebenarnya memang pandai bela diri. Sejak SD dia sudah mengikuti les karate.
Bahkan saat SMP, dia pernah mewakili sekolah untuk ikut lomba tingkat kota, dan memenangkan juara pertama.
Sejak saat itulah, Yuken diam diam menaruh kagum padanya.
Namun suatu hari, Yuken tidak sengaja melihat Yo-Chan sedang menangis sendirian di atas ayunan, di taman komplek.
Dia menangis tanpa suara, dan itu berlangsung selama lebih dari satu jam.
Saat itulah, Yuken baru sadar kalau ternyata anak itu tidak benar benar kuat. Apalagi setelah saling mengenal, Yo-Chan juga semakin terbuka dan banyak bercerita.
Yuken jadi semakin respect, dan kemudian mereka jadi berteman hingga sekarang.
. . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.