04

675 89 7
                                        

Tak butuh waktu lama, Nakagoshi, Nakaoka, juga Yosune telah sampai di kelas 1-1 .

Ah iya, Yo-Chan sekarang manggilnya.

Ya, dan pada akhirnya Nakaoka juga ikut dengan Senpainya. Mengantarkan Yo-Chan kedalam ruang kelasnya yang berada di paling ujung.

Namun begitu, Nakagoshi langsung pamit pergi. Ada beberapa hal yang harus Ia lakukan sebagai salah satu pemimpin disana.

Jadilah tinggal Nakaoka yang masih menemani Yo-Chan sementara.

.

" ngomong ngomong apa murid disini memang selalu berkelahi? " Tanya Yo-Chan setelah melihat terjadi kerusuhan di lantai dasar.

Nakaoka yang juga melihat dari jendela hanya mengangguk singkat.

" ya.. Begitulah. Mereka yang datang kesekolah ini memang tujuannya untuk pandai berkelahi " sahutnya.

" eeeh.... Begitu rupanya "

Yo-Chan memangku dagunya dengan kedua tangan yang ia letakan di daun jendela.

Sadar atau tidak, Ia menghela nafas berat, seakan lelah melihat pemandangan di bawah sana.

" ya. Begitu. Lalu, bagaimana dengan Yo-chan? "

Merubah posisi, membelakangi jendela Yo-Chan bertanya pada Nakaoka. " apanya? "

" apa tujuan mu pindah kesini? Kau pasti tidak akan pindah ke sekolah berandalan tanpa tujuan yang kuat bukan? "

Hmmm....

Yo-Chan berpikir cukup lama. Namun kemudian Ia menggeleng dan mengatakan " tidak ada "

" eeh.. Yang benar saja? Mana mungkin begitu " lagi, Nakaoka masih tak puas dengan jawaban si gadis ini.

" entahlah... Mungkin karena dekat dengan rumah. Dan juga..., gratis? "

" gratis? "

" hm " Yo-Chan mengangguk yakin.

" sudah kubilang aku ini murid percontohan. Mungkin kepala sekolah membiarkanku disini sebagai umpan, agar banyak siswi yang mendaftar di tahun depan "

Meski kurang yakin, pada akhirnya Nakaoka tetap mencoba berpikir positif. Gadis semanis ini, mana mungkin akan macam macam? Begitu pikirnya.

Namun sekalipun Yo-Chan ternyata punya alasan tertentu, atau bagian terburuknya ia berniat untuk merugikan mereka, tentu Nakagoshi dan senpai lainnya tidak akan tinggal diam kan?

Entahlah, Nakaoka pusing. Dia jadi ingin minum kopi.

" yasudah, kalau begitu aku tinggal dulu ya "

" ha-i, terimakasih ya Naka-kun "




" Naka-kun? "

SECRET BROTHERS  [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang