"Jean Devine, jika ditanya adakah penyesalan dalam hidup Anda, jawaban seperti apa yang akan Anda berikan?"
Sesosok pria yang memasuki babak usia kepala lima itu menggenggam erat mic di tangannya. Sesi wawancara ini begitu sensitif baginya. Namun, ia segera menenangkan diri untuk menjawabnya.
"Jika ditanya, pastilah ada. Atau mungkin Anda semua di sini penasaran mengapa saya belum membina sebuah keluarga di usia saya yang sudah mencapai lima puluh lima tahun. Jawaban saya adalah karena trauma masa lalu yang menyebabkan saya berada pada penyesalan yang sangat mendalam."
Semua orang di ruangan itu diam, mendengar seluruh perkataan sosok dengan kekuasan besar di depan sana.
Jean Devine adalah pebisnis tersohor yang namanya di kenal di mana-mana. Perusahaan yang memiliki cabang di berbagai negara yang kini berpusat di London.
Sudah menjadi rahasia publik jika di umur yang menginjak lima puluh lima tahun Jean belum menikah. Namun tidak ada seorang pun yang tahu alasan di baliknya.
Dan hari ini, pada saat wawancara dia ditanya privasi hidupnya. Dan terjawab sudah alasan di balik Jean Devine yang memilih tidak menikah.
"Saya bukanlah sosok suami yang baik juga bukan sosok ayah yang baik. Saya pernah membuat mereka, hidup dalam penderitaan. Bahkan di ujung kehidupannya sekalipun belum ada kebahagiaan yang saya berikan."
Jean menghela nafas yang kian memberat, batu besar sudah menimpa dadanya sejak lama. Membuat sesaknya penyesalan selalu menghantuinya sepanjang hidup.
"Namun, Tuhan maha adil. Penyesalan ini adalah bentuk karma yang saya dapatkan. Lagipula tidak ada jalan penebusan selain hidup dengan penyesalan ini."
Beberapa orang di sana menangis. Bahkan sosok sesukses Jean Devine pernah melakukan kesalahan yang berujung penyesalan di hidupnya.
Semua orang mengira hidup seorang Jean adalah hal yang paling diimpikan. Lahir dengan sendok emas, keluarga yang harmonis, kekayaan dan kekuasaan yang mengikutinya sampai dewasa.
"Lalu jika ditanya keinginan terbesar dalam hidup Anda?"
"Tentu saja, saya ingin memutar waktu dan terlahir kembali untuk memperbaiki seluruh kesalahan saya terhadap dia yang sangat berharga setelah eksistensinya menghilang. Saya akan memperbaiki kesalahan saya kepada istri saya."
Heboh.
Satu kata yang dapat mendeskripsikan suaranya saat ini. Flash kamera menyilaukan mata, banyak pertanyaan beruntun yang ditanyakan setelah ia mengungkap fakta yang tidak banyak orang ketahui.
Alasan utama dari seorang Jean Devine yang tidak pernah menikah. Karena dirinya belum bisa melupakan mendiang istrinya.
Nanda Arkhava.
Tidak pernah Jean bayangkan hidupnya akan berada dalam jurang penyesalan setelah ditinggal pergi oleh Nanda yang membawa serta keturunannya.
Nanda nekat menenggak racun bahkan saat ia sedang menyusui anaknya. Anaknya pun ikut teracuni karena asi milik Nanda.
Awalnya Jean mengira mereka tertidur, namun sampai makan malam tiba Nanda tidak juga datang membawa anaknya turun. Jean yang curiga, datang ke kamar Nanda untuk mengeceknya.
Betapa terkejutnya saat menyadari jika keduanya tidak bernyawa lagi. Jean tentu saja panik, ia menggendong Nanda sekaligus bayi mereka yang baru berusia 1,5 tahun yang kini tertidur tertelungkup di dada Nanda.
Untuk pertama kalinya dalam hidup Jean, seonggok batu besar seakan menghimpit dada Jean. Dengan kecepatan tinggi Jean membawa keduanya ke rumah sakit.
Dan untuk pertama kalinya dalam hidup Jean, pria itu merasa khawatir pada seseorang yang melahirkan anaknya sendirian pada malam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Again [NOMIN]
FanfictionTentang Jean Devine yang mencoba memperbaiki kesalahan besar dalam hidupnya. Kesalahannya pada Nanda dan anaknya. • BL • Bit angst