Ruang kerja Jean begitu gelap karena hanya diteringai oleh sinar bulan yang masuk melalui celah jendela. Tatapan lurus menatap sebuah pigora foto di atas meja kerjanya, foto pernikahannya dengan Nanda. Ia tidak sengaja menemukannya di antara jajaran album foto yang berada di gudang.
Ia sempat bertanya pada Bibi Ana, jika semua foto-foto ini dipindahkan dari kamar Nanda. Itu berarti ini semua milik Nanda dan Nanda sudah menyingkirkannya.
"Apa rasa cintamu benar-benar sudah mati untukku? Sampai tidak ingin memberikan sedikitpun kesempatan untukku?"
Tangan Jean terulur mengambil pigora foto pernikahannya dengan Nanda. Wajahnya tampak sangat datar berbeda dengan Nanda yang tersenyum riang. Bahkan, Nanda sangat manis saat memeluk lengannya. Ia berharap momen ini bisa diulang, ia ingin menjadikan momen ini sangat berharga untuk waktu yang sangat lama.
Namun, tidak bisa. Bisa kembali ke masa lalu saja sudah membuat Jean sangat bersyukur. Ia tidak pernah menyangka bisa mengalami perputaran waktu setelah kecelakaan yang ia alami bersama sang asisten.
"Nanda, kesabaran seperti apa yang kamu miliki?"
Jean ingat Nanda belum diperkenalkan di publik sampai akhir hayat Nanda, semua orang tahu jika dia masih lajang. Itulah mengapa dulu banyak wanita yang mendekatinya. Tidak sering Jean membawanya ke rumah dan menidurinya, sebrengsek itu seorang Jean Devine dulu. Ia bahkan tidak memikirkan Nanda yang bisa melihat kelakuannya akan sakit hati.
Jean mengusap foto Nanda, "Aku pastikan kali ini kamu menjadi orang paling bahagia di dunia, Nanda. Aku menjanjikan sebuah semesta untuk kamu."
***
"Nyonya Muda," panggil Bibi Ana saat melihat Nanda yang termenung di meja makan. Ia sudah memperhatikannya sedari tadi, dan sudah tiga puluh menit Nanda masih termenung. Hal itu membuat Bibi Ana menegur sang Nyonya, tidak baik terlalu lama melamun.
"Ah, Bibi Ana, ada apa?"
"Maaf jika saya terkesan lancang, Nyonya, namun saya sedari tadi memperhatikan Anda terus menerus melamun itu tidak baik untuk kesehatan, Nyonya."
Nanda tidak langsung menjawab perkataan Bibi Ana, ia menimbang apakah harus menceritakan dan meminta nasihat pada Bibi Ana atau tidak. Karena ini adalah masalah rumah tangganya, walaupun Bibi Ana susah mengikuti Jean sejak kecil tetap saja dia adalah orang lain.
Namun, di rumah ini tidak ada yang lebih berpengalaman dari Bibi Ana jika menyangkut masalah rumah tangga. Lagi pula, tidak akan mungkin bocor keluarkan? Bibi Ana bukan orang yang seperti itu.
"Bibi, menghadapi masalah dalam rumah tangga apa yang akan Bibi lakukan pertama kali?" Tangan Nanda bergerak menggenggam tangan Bibi Ana untuk memintanya duduk di hadapannya, "Bibi yang paling tahu kehidupan pernikahanku dengan Jean selama hampir satu tahun ini, dan itu tidak pernah terlihat baik-baik saja. Bibi, bisa melihat sendiri bagaimana Jean memperlakukanku selama ini."
Bibi Ana mengangguk pelan, ia melihat bagaimana Tuan Mudanya memperlakukan istrinya dengan kasar dari awal pernikahan mereka, tak jarang ia juga melihat Tuan Mudanya bermain tangan dengan istrinya. Apalagi saat dengan mata kepalanya sendiri Tuan Mudanya membawa seorang wanita masuk ke mansion.
Selama hampir satu tahun dan itu terus menerus terjadi, jika ia menjadi Nanda pun surat cerai akan ia layangkan karena sangat tidak tahan dengan sikap seperti itu. Namun, Nyonya Mudanya bertahan selama satu tahun, mungkin sekarang Nanda sudah berapa di fase lelah dengan sikap Tuan Mudanya.
Jadi yang bisa ia lakukan sekarang hanyalah menggenggam balik tangan Nyonya Mudanya yang tampak lebih rapuh dari hari ke hari.
"Saya tidak tahu, Nyonya, setiap pernikahan memiliki ujian yang berbeda. Saya melihat bagaimana kehidupan pernikahan Anda dan Tuan Muda yang jauh dari kata harmonis, tapi saya tidak berhak menyalahkan Tuan Muda ataupun Nyonya. Saya juga tidak bermaksud membela Tuan Muda Jean, namun saya melihat perubahan Tuan Jean hanya semenjak pernikahan. Sebelumnya Tuan Muda tidak pernah bersikap seperti ini."

KAMU SEDANG MEMBACA
Again [NOMIN]
FanfictionTentang Jean Devine yang mencoba memperbaiki kesalahan besar dalam hidupnya. Kesalahannya pada Nanda dan anaknya. • BL • Bit angst • Missgendering