13

1.6K 178 55
                                    

AKHIRNYA BUKU GUE KETEMU

Gak lagi" deh asal naruh, mana gue pelupa ternyata ada di laci
Untung ketemu 😓😓

Jangan lupa vote sama komen yang banyak 300 vote gue lanjut nih

HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA

***

"Selamat pagi, Tuan Devine."

Kedatangan Jean pagi ini mengundang banyak pembicaraan karyawannya setelah absen hampir satu minggu. Hal itu membuat beberapa divisi kelabakan karena ketidakhadiran Jean di kantor. Mereka pun tidak berani mengusik Jean jika berada di luar kantor.

Tentu saja sebagian karyawan wanita yang masih lajang akan terpesona dengan ketampanan seorang Jean Devine. Apalagi kabar Jean yang masih lajang menjadi topik utama, mereka tidak tahu saja jika Jean sudah beristri.

Di samping itu, keadaan Jean juga menjadi topik yang diperbincangkan. Wajah tampak itu semakin memesona dengan beberapa luka lebam yang tidak mengurangi kadar ketampanannya.

"Robert, letakkan semua dokumen penting dan tertunda selama aku absen di mejaku, aku ingin semuanya sudah tertata." Perintah Jean pada Robert sebagai sekretaris pribadinya. "Aku juga mau secangkir kopi."

Lift berdenting saat Jean tiba di lantai ruangannya. Di puncak tertinggi 38 dia dapat melihat seluruh kota. Ah, haruskah ia menambah daftar keinginannya dengan membawa Nanda ke sini?

"Robert, minta orang bersihkan kamar pribadiku."

"Baik, Tuan Muda."

Hah, memiliki Robert memang memudahkan segala urusan Jean. Pria yang lebih tua beberapa tahun itu terlihat sangat cekatan dan yang pasti tahu apa saja yang Jean mau.

"Saya sudah minta orang untuk membersihkan kamar Anda, Tuan Muda. Mereka akan datang dan memberikannya saat Anda meeting nanti agar tidak mengganggu pekerjaan Anda. Saya juga sudah meminta orang untuk mengawasi mereka."

Jean mengangguk puas, kinerja Robert memang tidak diragukan lagi. "Untuk meeting beberapa hari ke depan rescedule lagi. Aku ingin menyelesaikan dokumen yang tertunda."

Robert tampak sibuk di samping Jean menggerakkan pena di atas tab datar itu, " Beberapa meeting sudah saya atur ulang, namun untuk pertemuan Anda dan Tuan Markus tetap di lusa, Tuan Muda."

"Markus? Kau tahu janji apa yang kami buat, aku sedikit lupa." Seingatnya ia tidak pernah membuat janji temu dengan Markus, atau memang ia saja yang lupa.

"Double dates. Tuan Markus, meminta Anda datang di Celes De Coffee bersama Nyonya Muda Nanda."

Ah, Markus tahu sekali. Ia sangat sulit mengajak Nanda pergi. Yang ia tahu dulu Henan adalah istri Markus sekaligus sahabat Nanda. Mungkin sekarang mereka masih dalam hubungan pertunangan. Jean tersenyum tipis, alasan yang tepat untuk mengajak Nanda keluar bersama.

"Selain acara itu di hari lusa apa ada acara lain?"

"Tidak, Tuan Muda. Saya sudah mengatur seharian hanya ada acara itu."

Sekarang rasa puas Jean semakin meningkat, apa Jean naikkan gaji Robert?

***

Nanda menghembuskan napasnya pelan, sudah berapa lama ia tidak menghirup udara sebebas ini? Aktifitas kuliah yang sempat ia tinggalkan beberapa hari, membuatnya merasa baru lagi.

Menikah dengan Jean ternyata merenggut kebebasannya bersosialisasi. Karena ia tahu, posisinya yang belum dipublikasikan membuatnya harus berhati-hati dalam melangkah.

Again [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang