17

1.7K 192 79
                                    

Halo Ayaaaaang

Sudah berapa lama kalian kutinggalkan, akh gue kangen kaliaaaan

Kalian kangen gue gak☹️☹️

Jangan lupa vote sama komen ya
Kalo perlu banyakin komennya

***

Nanda kembali termenung menatap surya yang kini perlahan terbenam di ufuk barat. Pikirannya masih melanglangbuana memikirkan mimpi yang ia alami siang tadi. Mimpi yang bahkan ia tidak ingat mengapa dan apa saja. Yang ia ingat hanya perutnya yang membuncit dibarengi oleh rasa sakit di sekujur tubuhnya.

Pikirannya kembali memutar memori lama saat Jean menyanggupi membawa Nanda dalam hidupnya. Awal Nanda perlahan jatuh cinta pasa Jean adalah saat dengan tegas pria itu berani berkomitmen dengan ayahnya untuk menikahi dia sebagai putra sulung ayahnya. Bagaimana pria itu dengan lantang mengucap janji di depan ayahnya mengikat Nanda dalam pernikahan dan menjanjikan sebuah bahagia.

Nanda pernah jatuh pada Jean, pernah sekali Nanda merasakan apa itu cinta mati pada sosok yang kini dianggap paling jahat dalam hidupnya. Anak muda yang bahkan belum lulus kuliah diikat dalam pernikahan yang tidak pernah dia kehendaki.

Pria itu pernah memperlakukannya dengan baik, namun juga buruk sekali. Hingga Nanda sadar, perlakuan Jean yang baik hanya tertuju jika di depan orang tua saja, setelah hanya tersisa mereka berdua Jean akan kembali menjadi sosok yang Nanda tidak ingin mengenalnya.

Nanda memejamkan mata, ia merasa tubuhnya lelah sekali. Apa lagi dengan kejadian di kantor Jean, membuat Nanda berpikir apakah Jean berselingkuh darinya?

Wanita tadi, begitu cantik dan memikat hati. Terbukti dari beberapa karyawan Jean menatap memuja ke arahnya. Tidak menutup kemungkinan Jean tidak terpikat juga. Karena Nanda tahu, Jean adalah pria yang normal mencintai lawan jenis, yang kebetulan terjebak pernikahan dengannya saja.

"Nyonya." Nanda menoleh saat suara Bibi Ana, wanita paruh baya yang selalu berdiri di sampingnya, namun juga tunduk pada tuannya, "hari sudah mulai gelap, angin malam tidak sehat untuk tubuh Anda."

"Sebentar lagi,"

Sebenarnya apa yang terjadi, Nanda sudah cukup muak di lingkaran pernikahan tanpa bahagia. Sekelebat keinginan bercerai itu ada, pernikahan yang baru seumur jagung tak banyak meninggalkan kenangan. Seharusnya Nanda bisa menggugat pria itu, asal dia melakukan visum akan terbukti kekerasan yang Jean lakukan.

Tapi entah mengapa, Nanda tidak bisa. Bukan karena kasihan, tapi ada sesuatu yang menahan Nanda.

Jean berubah, itu yang Nanda pikirkan sejak malam itu. Perasaan asing yang pernah Nanda rasakan, kini ia berusaha menahannya agar tidak tumbuh.

***

Jean menginjak gas lebih dalam, mobil yang ia kendarai melaju lebih cepat. Setelah perdebatannya dengan Karen, ia langsung berlari ke basement untuk pulang. Ia tidak bisa, hubungannya dan Nanda terancam karena wanita itu.

Sekali lagi, bukan tanpa alasan Jean masih mempekerjakan Karen dari pertama ia kembali ke masa lalu. Karen adalah orang  yang dititipkan oleh kolega ayahnya yang nyatanya salah satu investor besar perusahaan yang sekarang ia jalankan. Jean bagai buah simalakama, ia tidak mungkin langsung memecat Karen tanpa alasan hal itu nantinya jelas akan menyinggung orang tua Karen.

Bukan Jean bersyukur atas apa yang dialami Nanda hari ini. Tapi karena hal tersebut ia jadi punya sebuah alasan untuk mendepak wanita itu keluar dari perusahaannya. Nanda adalah menantu kesayangan ibunya, tidak akan pernah rela jika Nanda terkena masalah.

Again [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang