2

4.9K 254 1
                                    

Jean dan Nanda menikah di usia yang cukup muda. Nanda yang baru memasuki usia dua puluh tiga tahun harus terikat pernikahan dengan Jean yang berusia dua puluh lima tahun.

Nanda pikir menikah dengan Jean adalah hal yang paling membahagiakan seperti mimpi pernikahan yang pernah ia bayangkan. Walaupun menikah tanpa didasari cinta, lambat laun mereka akan terbiasa dan saling mencintai. Nanda berusaha membuka hati untuk Jean.

Suami yang sangat menyayanginya, suami yang akan melindunginya, dan suami yang akan mencintainya sampai ajal menjemputnya. Itu semua adalah mimpi pernikahan yang sangat Nanda idamkan.

Namun salah.

Pernikahan tanpa cinta ini malah membuat Nanda masuk dalam jurang penderitaan yang diberikan oleh Jean.

Pria yang berstatus suaminya malah menjadi pelaku utama dalam menghancurkan hidupnya. Jean tidak pernah mencintainya.

Tapi Nanda tidak pernah bisa membenci pria itu. Nanda malah mencintai pria kasar seperti Jean.

Bahkan di malam pertama mereka, Jean pergi setelah menorehkan satu tamparan pada pipinya. Pria itu malah menyibukkan diri dengan dokumen kerja yang menumpuk.

Nanda memakluminya karena Jean juga baru saja mengambil alih perusahaan. Nanda berpikir memang pria itu cukup sibuk.

Nanda kira hanya malam itu luka fisik yang Jean torehkan. Nyatanya, hampir setiap malam Jean menyiksa tubuhnya.

Perlahan rasa cinta yang Nanda pupuk kini mati, layaknya tumbuhan kering. Dua minggu setelah pernikahan, Nanda mengajukan kamar terpisah dengan Jean.

Karena sedari awal pun ia dan Jean tidak pernah tidur seranjang. Jean lebih memilih tidur di kantornya daripada di rumah. Jadi Jean pun setuju saja pada permintaan Nanda, toh ia bisa tidur di rumah karena Nanda telah pindah kamar.

Hari-hari berlalu, tidak ada yang berubah dari keduanya. Hubungan keduanya pun semakin mendingin. Tidak pernah bertegur sapa, tidak pernah berinteraksi satu sama lain. Bahkan interaksi kecil seperti sarapan pun tidak pernah mereka lakukan.

Mereka benar-benar seperti orang asing di dalam rumah yang sama. Status hanyalah penghubung, nyatanya menjadi suami istri pun  tidak bisa membuat mereka saling akrab satu sama lain.

Di pagi harinya Nanda akan membuat kue kering untuk camilan, terkadang juga berkebun di lahan yang berupa taman kecil di belakang rumah. Sesekali Nanda akan menonton televisi atau jalan-jalan menikmati masa kebebasannya yang terpaksa terkekang tali pernikahan.

Dia benar-benar masih berusia 23 tahun.

Namun malam itu, semuanya berubah. Malam mengerikan yang terjadi pada Nanda, jelas meninggalkan trauma besar pada pria manis itu. Bahkan Nanda tidak pernah membayangkan semua itu akan terjadi padanya.

Malam itu hujan turun sangat deras, membuat Nanda memutuskan untuk tidur lebih awal. Ditambah petir yang menggelegar juga cahaya kilat yang menakutkan membuat Nanda bersembunyi di balik selimut.

Persetan dengan Jean yang belum pulang, lagipula pria itu tidak akan pulang seperti biasanya. Jadi Nanda tidak perlu khawatir, lagipula hubungannya dengan Jean hanya sebatas status untuk apa ia khawatir?

Menyusahkan diri sendiri.

###

Nanda merasa tidak nyaman dalam tidurnya, tubuhnya seperti ditimpa beban yang berat. Hal itu memaksanya membuka mata. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat Jean yang kini berada di atas tubuhnya.

Sorot matanya tajam menatapnya, seakan tidak membiarkan Nanda lari dan tetap tunduk di bawahnya.

Bau alkohol juga tercium sangat menyengat dari tubuh Jean. Bahkan dapat Nanda lihat wajah Jean memerah karena pengaruh alkohol.

Again [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang