15

1.7K 221 61
                                    

Akhirnya bisa up lagi

Hectic banget hidup sampe jumat nanti masih ada Acara.

Udah berapa lama cerita ini kutinggal lagi, baru juga mulai rajin up

Eh, follow instagram sama tiktok gue dong
Nama tiktok nya kayak akun wp ini
Deapuspita611

Gue ngambek kalo gak follow😮‍💨
Btw, banyakin komen
Kirimkan hujatan kalian pada Jean di sini

HAHAHAHAHAHAHAHA

Udah part 15 nih, voter pertama siapa yaa

***

"Nana, sudah menghubungi Jean atau belum? Sampai kapan kita akan berdiri diam di sini terus menerus? Panas, Nana!"

Nanda berdecak sebal, sejujurnya dia belum mengatakan pada Jean. Ia hanya meminta alamat kantor Jean pada Robert, namun saat Robert menanyakan apakah ia ingin mampir, Nanda belum membalasnya dan hanya membacanya. Sekarang mereka berdua terdampar di bawah pohon dekat kantor Jean untuk sekedar bersembunyi.

"Diam, Niel. Nanti orang-orang mengira kita penyusup."

"Makanya El tanya, Nana sudah menghubungi Kak Jean atau belum? Jika kita masuk bersama Kak Jean tidak mungkin mereka mengira kita penyusup. Ayo, Nana ini panas sekali."

"Belum ..." Suara Nanda melirih menjawab pertanyaan Henan.

"Apa?"

"Nana belum mengatakan pada Jean, Henan!"

Manik hazel milik Henan menatap Nanda tidak percaya. Mereka berdiri di sini hampir satu jam lamanya, berpikir jika suruhan Jean akan datang menyambut dan mengantarkan mereka, tapi apa? Sahabat kesayangannya ini bahkan belum menghubungi pemilik gedung pencakar langit ini?

Jadi dengan tega Henan menarik Nanda untuk masuk ke dalam perusahaan. Mungkin karena sudah kesal dan gemas dengan perilaku Nanda, kekuatan Henan meningkat bahkan saat Nanda memberontak pun cekalan Henan tidak terlepas.

Mereka berdua menjadi pusat perhatian saat memasuki kantor karena Nanda yang masih saja memberontak. "Ish! Diam Nana!!" Henan terus menyeret Nanda sampai di meja resepsionis.

"Ada yang bisa saya bantu?"

"Huum! Dia mau bertemu Kak Jean." Nanda tiba-tiba kelabakan saat Henan malah mendorongnya untuk menghadapi resepsionis yang kini menaruh penuh atensi padanya, "Cepat katakan Nana!"

"Anu ... Nana ... emm ..." Sungguh, rasa gugup Nanda meningkat pesat, bahkan mengalahkan rasa gugupnya saat menghadapi dosen. "Nana ... JeㅡJean ingin bertemu ..."

"Ya? Tuan, bisa katakan dengan jelas? Bisakah Anda menyebutkan divisi mana Jean yang Anda maksud?"

Melihat Nanda yang tak kunjung menjawab membuat Henan mencubit pelan pinggang Nanda, "Jangan katakan jika Nana juga tidak tahu nama Kak Jean?"

"Nana tidak sebodoh itu sampai tidak tahu nama suami Nana sendiri."

"Lalu mengapa Nana terlihat gugup? Katakan saja Nana istri Jean."

"Nielㅡ"

"Maaf menyela, Tuan," Resepsionis wanita itu tersenyum manis melihat dua orang pria manis yang malah saling menyalahkan di depannya, "Apa saya bisa tahu siapa yang Anda cari untuk saya laporkan?"

Again [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang