Ah Nungguin Vote lama
Keburu jamuran lagi nih cerita.Btw inget ya voter pertama dari bab 12 sampe tamat bakalan dapet hadiah dengan SK yang berlaku
HAHAHAHAHAHAHA
Jangan hujat aku, aku masih kwecwil🥹
***
"Jean, rumahmu ternyata besar juga."
"Tentu, setelah anak yang Nanda rawat lepas minum ASI aku akan menceraikan Nanda dengan segera. Lalu kamu, bisa menjadi Nyonya utama di rumah ini. Jadi bersabarlah ..."
Wanita itu mencebik, "Kamu berjanjikan? Aku bosan menjadi yang kedua. Sudah berapa lama aku menjadi simpananmu?"
"Oh Sweetheart, tunggulah sebentar lagi. Anak itu sudah hampir berusia satu tahun, sebentar lagi. Aku juga butuh anak itu sebagai pewaris."
Karen mencebik kesal, "Mengapa tidak anak kita saja yang mewarisinya nanti? Aku juga bisa hamil anakmu."
Jean terkekeh melihat tingkah imut sang kekasih. Hubungan mereka hampir berjalan satu setengah tahun itu, lebih tepatnya Jean mulai menjalin hubungan awal kehamilan Nanda. Karen adalah pegawai baru yang direkrut untuk membantu Robert dalam menjalankan tugasnya. Namun, keberadaan Karen malah membuat Jean bermain serong.
Karena bagaimanapun awalnya Jean adalah pria straight yang tiba-tiba dipikirkan dengan pemuda carrier pilihan orang tuanya.
"Nanda adalah pilihan orang tuaku, dan ahli warisnya sudah ditentukan jika itu adalah anakku dan Nanda. Tapi tenang saja di umur dua tahun balita tidak memiliki ingatan yang kuat. Setelah menceraikan Nanda hak asuh anak akan jadi milik kita, kamu akan menjadi ibunya."
Karen tersenyum manis, sangat manis menurut Jean. "Baiklah ... aku akan sangaaaaat menyayanginya seperti anakku sendiri. Tapi aku juga ingin hamil anakmu nanti."
Jean mengusak rambut Karen membuat wanita itu memekik karena rambutnya menjadi berantakan. Namun setelahnya keduanya tersenyum satu sama lain, Jean mengajak Karen duduk namun dengan nakal, wanita itu malah duduk di pangkuan Jean.
"Bibi!!" Wanita paruh usia itu berlari sedikit tergopoh saat mendengar Tuan Mudanya memanggil, "Buatkan dua minuman."
"Baik, Tuan Muda." Bibi Ana berbalik pergi namun sesaat dia kembali berbalik melihat Tuan Mudanya bercengkrama mesra dengan seorang wanita yang ia lihat pertama kali. Sepertinya Robert tahu.
Karen yang melihat wanita tua itu pergi mulai merengek manja pada Jean, "Sayang, mengapa kamu masih mempekerjakan wanita tua seperti itu? Kelihatannya lelet sekali pekerjaannya."
"Hm, karena dia yang merawatku sejak kecil jadi Bibi Ana tahu semua apa yang aku suka dan tidak. Lagipula memecat Bibi Ana dan mencari penggantinya akan membuatku mengulang dari awal menjelaskan ini itu. Lebih baik mencari orang untuk membantunya, Nanda misalnya." Jawaban Jean membuat Karen tertawa.
"Jahat sekali, dia istrimu tahu."
"Tapi kamu yang akan menjadi Nyonya di rumah ini."
Tidak lama pembantu yang lebih muda datang mengantarkan minuman untuk Jean dan Karen lalu berlalu. Melihat tidak ada orang lagi, seringaian terukir tipis di bibir Karen.
Ia yang sedari tadi duduk di pangkuan Jean mulai menggoda Jean. Jari-jari lentiknya mulai mengusap pelan leher hingga dada Jean. Membuat Jean terseyum miring, ia menahan tangan Karena yang ada di dadanya, "Sweetheart, kamu nakal sekali."
KAMU SEDANG MEMBACA
Again [NOMIN]
FanfictionTentang Jean Devine yang mencoba memperbaiki kesalahan besar dalam hidupnya. Kesalahannya pada Nanda dan anaknya. • BL • Bit angst