Hai!!
Welcome di cerita pertama saya.
Sebenernya cerita ini udah tamat lama, tapi aku mau perbaiki lagi alurnya dan beberapa part tambahan yang sebelumnnya tidak pernah ada.Jika ada typo mohon bantu tandai ya, biar lebih gampang buat ngoreksinnya lagi.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian, baik itu berupa vote maupun komen.
Buat kalian yang pernah baca cerita ini sampai tamat aku ucapin terimakasih karena sudah menemani Nabilla versi pertama. Kalau bisa baca ulang lagi ya, soalnya ini kisah Nabilla versi New nya hehe.
Happy Reading💗
" Jika kamu bukan anak Raja, Ulama besar, maka Menulislah! "
_Imam Al-Ghazali_" Terkadang kita terlalu berlebihan terhadap
sesuatu yang sebenarnya sudah Allah atur, padahal cukup hanya di yakini dan di jalani bahwa rencana Allah pasti yang terbaik. "Cahaya matahari mulai terangkat keatas, di pagi kali ini seperti biasa seorang gadis dan satu wanita sedang menyiapkan makanan untuk keluarga kecil yang hanya di huni oleh 3 orang saja.
30 menit cukup lama untuk mereka yang sedang menyiapkan makanan, dari mulai memasak sampai menyiapkan makanan di meja makan.
Setelah selesai, Nabilla pun bergegas mengambil satu buah roti tawar, perutnya sudah minta di isi sejak Dia bangun tadi. Tapi, sebelum Dia mengisi perut tentu saja harus membantu dulu Bundannya memasak.
Selesai menata makanan, Nabilla bergegas langsung ke dalam kamar nya untuk mengganti pakaiannya dan langsung kembali ke ruang makan lagi.
Tiba-tiba,
Dor
" Astagfirulloh, " kaget Nabilla yang baru saja di tepuk pundaknya
Dia pun melirik kearah belakang dan yap, Dia menemukan seorang laki-laki di belakang tubuhnya yang sedang menampilkan deretan giginya, untung saja Dia sudah selesai mengganti pakaiannya kalau belum sudah pasti bakal ah sudahlah terlalu malas menjelaskan nya, pikir Nabilla.
" Assalamualaikum, selamat pagi bidadari Abang, " ucap Dia yang sedang tersenyum karena berhasil membuat sang adik kaget.
" Waalaikumsalam, " jawab Nabilla sambil cemberut
" Kenapa? Masih pagi loh tapi udah cemberut kaya bebek, " Ledeknnya
Bukannnya membujuk Dia justru meledek lawan bicarannya, kurang kerjaan emang.
" Abang ngeselin ih, masih pagi bukannya bikin semangat malah bikin down mood Billa aja, " ucap Biila
" Ya maaf, lagian kamu sih masih pagi sudah melamun di depan meja makan, Mana gak pake jilbab lagi, " protes laki-laki yang di panggil Abang itu
" Hm, pending dulu deh bete sama Abangnya. Sekarang kamu makan, tuh udah Abang bawain makanan nya kesini, " Lanjut ucap sang abang sambil menunjuk kearah makanan yang sempat Dia bawa tadi.
" Oke. Makasi Oppa, " ucap Bella sambil mencium pipi Abangnya yang tentu saja di balas dengan senang hati oleh sang Abang.
Padahal kan hanya beberapa senti sajasaja, posisi Nabilla dan meja makan sangatlah dekat tapi mari kita hargai usaha Bintang yang hanya menggeser piring makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdirku Bersamamu [END]
Teen FictionPLAGIAT HARAP MINGGIR⚠️. Niat masuk pesantren karena amanah dari almarhum sahabatnya, justru membuat Nabilla mendapatkan apa yang selama ini selalu Dia tunggu, yaitu seorang pendamping hidup. Untuk mendapatkan hadiah itu, Nabilla harus melewati be...