𝐍𝐎𝐓𝐇𝐈𝐍𝐆 𝐅𝐋𝐎𝐖𝐄𝐑 { 𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃 }

PROLOG

"mending jalan sama mantan apa sendirian?" tanya gisel kepada zee yang mendapat giliran untuk memilih pertanyaan atau tantangan. di permainan yang biasa di sebut dengan Truth Or Dare itu.

"giniamat pertanyaan TOD orang ngenes kek lu" sambar Zee.

"harusnya tanya Marsha noh" sambungnya seraya menunjuk dengan dagunya.

"Ya, kan ini bagian lo pea" Sinis Gisel menatap malas lawan bicaranya itu, benar-benar tidak mengindahkan permainan ini.

Marsha yang sadar namanya disebut langsung menoleh ke arah mereka berdua.

Mereka bertiga begitu dekat satu sama lain, semenjak Zee menjalin hubungannya spesial dengannya. dan, hubungan itu sudah terjalin dua tahun lamanya, setelah mereka lulus dari Hight School International yang berada di pusat kota Jakarta Selatan.

Saat ini, Zee melanjutkan kuliahnya di universitas yang sama dengan Marsha. masih bertempat di kota Jakarta. sementara Gisel, ia baru beranjak 17 tahun.

Mengingat akan hubungan Zee dan Marsha. mereka sudah mengakhiri semuanya. Keduanya mengakhirinya dengan baik tanpa rasa kesal, jengkel ataupun dendam satu sama lain.

Semuanya berawal dari Marsha yang selalu tebar pesona kesana kemari, tanpa mempedulikan perasaan Zee yang sudah berusaha menjadi yang terbaik untuknya.

Bagaimanapun, ini rahasia—Zee masih memiliki perasaan yang sama ketika keduanya memilih untuk menjadi teman baik. Dan mereka menjalani hal itu setelah perkulihan semester 4 sudah usai pada akhir tahun lalu.

Hingga tiba saatnya- Marsha merasa bahwa ia mulai tertarik kepada seorang gadis kampus yang sering melewati kelasnya ketika mata kuliah berganti.

Disaat gadis itu lewat, Marsha beberapa kali berpapasan dengannya. namun ia tak mengacuhkan keberadaan Marsha yang seperti Zee maksud tadi, tebar pesona!

Disaat kaum adam dan hawa mencoba menarik perhatiannya, namun gadis itu terlihat seperti tak menganggap keberadaannya. ada sedikit rasa jengkel yang mulai Marsha rasakan, ia tak tau kenapa dirinya membenci akan hal itu.

Suatu hari, ketidaksengajaan mempertemukan mereka berdua di gedung perpustakaan kampus. tumpukan buku sastra yang begitu tinggi di dalam sana adalah-saksi awal pertemuan keduanya.

Dan, disinilah kisah Adel dan Marsha di mulai...

***

"Hai!"

"Salam kenal. nama gue Marsha lenatha..." Gadis itu menghentikan kegiatannya mencari buku yang sedang ia cari, disaat Marsha mengulurkan tangannya.

Sekilas, Marsha melirik wajah gadis yang lebih tinggi darinya itu. siapa sangka, seorang Marsha di abaikan olehnya. gadis itu kembali fokus ke kegiatan nya. setelah melihat Marsha selesai perkenalan diri tanpa feedback itu.

Merasa di abaikan, serta tak respon sedikit pun. membuatnya bertindak di luar kendali. ia menarik jaket Varsity yang di kenakan oleh gadis itu agar menatapnya, setidaknya-sedikit saja.

'Hee? Apa-apaan? Kenapa gue tiba-tiba agresif gini?!' batin marsha menyadari tingkahnya yang sangat memalukan itu.

Bukannya mengumpat setelah ia di tarik oleh Marsha, justru gadis itu melirik ke arah sekeliling mereka. melihat beberapa orang sedang memperhatikan. setelahnya ia mengalihkan pandangannya menatap Marsha.

"gue rasa,-kita ga cocok temenan" setelah mendengar kalimat yang sangat menusuk itu-

Sejenak Marsha bungkam dan tak berkutik. baru kali ini dirinya di tolak oleh orang yang ingin ia dekati. ya, walaupun ini hanya sekedar berkenalan.

'what the fuck!, benar - benar memalukan!'

Mungkin, bagi beberapa kalangan mahasiswa yang mengenal Marsha. mereka pasti berpikir bahwa itu adalah sebuah kesempatan emas untuk dekat dengan gadis cantik, serta idaman di kampus ini.

Tetapi, mulai sekarang- semua berjalan dengan latar belakang yang berbeda.

Namun, apakah hal itu akan membuat mereka dekat?
Atau malah saling mebatasi diri dengan beberapa kekurangan dan kelebihan itu? setelah saling tau satu sama lain...

Hi, terimakasih sudah mampir di karya kedua.
V

ote & coment🔥

Cerita ini dibuat sesuai dengan request yang tertera di kolom komentar cerita sebelumnya.
semoga kalian mau menantikan setiap chapternya hehee

Note : Update kalo ada yang baca aja.