BAGIAN 32 END‼️

1.7K 152 44
                                    

Hi, selamat datang.

Untuk chapter penutup ini, alangkah lebih baik membacanya ketika sendirian dan kalau bisa tidak di ganggu oleh siapa pun ya ^^

Terimakasih & selamat membaca...
































































"Setiap hubungan pasti ada cobaan kan?"

"Lo, selama pacarin Marsha, dapat cobaan apa aja?" Tanya Adel serius, memperhatikan Zee yang tengah memasukkan laptopnya ke dalam laci meja belajar.

Gadis itu tak langsung menjawab, ia menoleh dan terdiam, menatap Adel sejenak di atas kasur sana.

"Ngapain tanya itu?" Saut Zee menaikkan sebelah alisnya. setelahnya kembali mengalihkan pandangannya meletakkan laptop itu pada tempatnya.

"Ya, biar tau apa yang harus di lakuin ngehadepin dia" Jawab Adel mantap.

"Ga perlu mempersiapkan hal yang kayak gitu Reva"

"Dengan kalian berdua mau saling bertahan kalo ada masalah,—hubungan itu bakal berhasil"

"Jadi, itu ga perlu jadi bahan riset, hanya karena aku pernah menjalin hubungan sama dia" Jelas Zee tak menatap Adel yang terdiam mendengar hal itu.

Ada benarnya apa yang di katakan oleh Zee, dan kata-kata itu-sama percis dengan apa yang Marsha ucapkan.

"Hubungan itu di bangunnya bareng-bareng"

"Segera perbaiki kalo ada yang salah" Ucap Zee menghayati akan raut wajahnya yang terlihat mulai sedih.

"Lo? sedih?" Tanya Adel, berusaha melihat wajah Zee yang mulai meyamping itu.

"Ya enggalah" Elak Zee. Setelahnya ia duduk di bangku belajar di sisi kirinya. Termenung menatap walpaper ponselnya.

"Akugamau merusak kebahagiaan kamu Reva. rasanya wajar, jika perasaanmu yang dulu telah musnah, dan, ga tersisa buat aku" Batin Zee, mengalihkan pandangan nya menatap Adel diiringi lamunan penuh dengan kilas balik kenangan mereka sepuluh tahun silam. layaknya sepasang kekasih remaja, namun tak ada ikatan hubungan antara keduanya.

Zee, masih memiliki rasa cinta, serta kasih sayang kepada cinta pertamanya itu. ia, tak menyangka, bahwa takdir tertulis begitu rumit untuknya setelah misteri kehidupan yang tak ia ketahui tiba-tiba terungkap dengan sendirinya. Dan dengan mudah, semua kegilaannya terhadap Marsha pun sirna, setelah kembali mengingat tentang Adel. yang sempat terhapus di ingatannya.

"Woi!"

"Malah ngelamun njir" Zee tersentak. ia menatap Adel sendu, hingga membuat gadis itu turun dari kasur, menghampirinya.

"Kalo ada masalah sama banyak pikiran, cerita sama gue"

"Jangan tiba-tiba gini, ga tega gue liatnya" Tutur Adel, berniat mengelus punggung Zee, agar gadis itu sedikit lebih tenang. namun, gadis itu menolak perlakuannya.

Zee berdiri dari duduknya,setelah itu mundur tiga langkah, menatap Adel dengan air mata yang mulai mengalir.

Adel pun melangkahkan kakinya perlahan, dengan perasaan bingung menatap saudaranya itu

"Zee...?" Panggilnya, semakin mendekat. Namun Zee mundurkan langkahnya seraya menggeleng pelan.

"Aku harus apa Reva-"

"Aku harus apa?" Mendengar kalimat dengan suara bergetar itu, Adel pun langsung menghentikan langkahnya. Ia bungkam, tak sanggup bertanya lagi setelah menyadari bahwa, saat ini Zee bersedih memikirkannya.

𝐍𝐎𝐓𝐇𝐈𝐍𝐆 𝐅𝐋𝐎𝐖𝐄𝐑 { 𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃 } Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang