BAGIAN 27

1.2K 160 8
                                    

FLASHBACK...

"Ini bahaya buat kamu!"

"Kenapa pulang, ha?!" Bentak Gracia pada Shani yang terlihat bingung akan tingkahnya.

"Harusnya kamu tau malu, ga sepantasnya kamu ada disini mencari perhatian ibu" Balas Shani dingin. Gracia menggeleng tak percaya atas apa yang ia dengar dari Shani.

"Kamu-lupa ingatan?" Tanya Gracia, mengalihkan pandangannya dari halaman belakang rumah itu, menatap Shani yang duduk di kursi lain samping kanannya.

"Untuk kali ini biarin aku menjelaskan semuanya"

"Demi-keselamatan kamu" Ucap Gracia serius.

Shani menyernyitkan dahinya, tak peduli tentang apapun itu, dan akan membiarkan Gracia mengoceh sesukanya.

"Katakan, sebelum aku muak berduaan bersamamu disini" Ketus Shani, setelahnya ia meminum teh hangat yang telah di sediakan Gracia, sebelum wanita itu memaksanya untuk berbicara empat mata.

"Shani Indira"

"Lupakan semua hal tak kamu suka tentang kesalahanku"

"Ayo pikirkan tentang keselamatanmu, dan juga Adel yang bisa saja akan terjebak dalam bahaya di pulau ini"

"Kenapa aku dan anakku yang terdampak?-jangan meracau" Potong Shani, tak suka mendengar kalimat yang terdengar seperti menakut-nakutinya berada di kampung halamannya sendiri.

"Ibu kamu- hampir di bunuh, itu alasanku berada disini"

"Mungkin kamu tidak ingat setelah masa depresi berat itu"

"Biar ku perjelas, jangan menyela ucapanku"

"Aninditha-jika kamu mengingat namanya, aku harap kamu juga mengingat, setidaknya sedikit saja tentang apa yang terjadi selama kita bersekolah di tingkat SMA.

"Dia wanita psikopat yang mencoba membunuh kamu, tapi kamu berhasil membuat dia berhenti melakukan hal itu dengan perlawanan tak terduga, dia-"

"Harusnya kamu yang terancam Ge!"

"Kenapa harus aku?!" Bentak Shani, setelah menyimak dan mencoba mengingat kejadian dua puluh enam tahun silam.

"Jangan sampai, dia tau kamu berada disini"

"Kenapa harus aku?" Tanya Shani menatap benci mantannya itu.

"Maaf, Shan-"

"Aku gpernah bermaksud membuat hubungan kita se mengerikan itu"

"Ibu mu-hampir di bunuh Anindhita, karena dendamnya kepadamu belum terbalaskan"

"Hentikan omong kosong itu!" Bentak Shani emosi. setelahnya ia langsung berdiri dari duduknya.

"Pulang lah esok, aku akan mengawal bersama bodyguard ku"

"Selama aku disini, dia terus menyamar demi memantau ibu kamu karena tak tahan menunggu kedatangan mu Shani"

"Tolong-segeralah pulang dan biarkan aku membujuk ibu mu agar mau ikut pergi ke Jakarta" Jelas Gracia menahan tangan Shani yang hendak melangkahkan kakinya memasuki rumah.

"Seharusnya bahaya itu buat kamu, Ge"

"Andai saja, waktu itu kamu ga ngejar-ngejar aku-"

"Ancaman ini ga akan pernah ada Ge" Terang Shani, ia menarik pergelangan tangannya dari genggaman Gracia, setelahnya berlalu memasuki kamar. membiarkan Gracia terdiam mengingat kesalahan yang tak seharusnua ia perbuat hanya karena kebutaan cintanya, sehingga menyakiti Anin yang bernotabene sebagai pacarnya. dan memilih mengejar Shani yang berhasil ia luluhkan hanya karena ia terlihat berbeda dan menarik di matanya.

𝐍𝐎𝐓𝐇𝐈𝐍𝐆 𝐅𝐋𝐎𝐖𝐄𝐑 { 𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃 } Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang