BAGIAN 9

1.9K 166 12
                                    

"Adel..." panggil Marsha. sebenarnya gadis itu sedikit takut tertolak ketika memanggil Adel yang kebetulan sedang berada di rumah mereka. Ia berada disana bersama Alfin untuk menjemput suatu barang yang disimpan oleh Chika.

"Ya? kenapa?" balas Adel santai. ia tidak sesinis sebelumnya merespon Marsha. sekarang Adel sedang berada di ruang tamu lantai satu bersama adik Chika itu. sementara Alfin pergi bersama Chika ke lantai dua. sedari tadi, mereka berdua hanya diam, dan tidak saling menoleh satu sama lain.

"Lo inget nama gue ga?" tanya Marsha. ia sedang berusaha memastikan apakah Adel benar-benar mengingat nya setelah pertemuan tidak sengaja itu terjadi karena ia mengikuti Chika.

"Marsha Lenatha" Ucap Adel dengan nada yang terdengar keren bagi Marsha. ya, terdengar seperti suara yang sedang menggodanya. dan tatapan itu seolah membuat Marsha sedikit tidak percaya bahwa Adel bisa berekspresi lain di hadapannya. tidak hanya menampakkan mimik wajah yang dingin dan tidak peduli apapun di sekitarnya.

"Lo punya pacar ga?" Mendengar hal itu Adel langsung terkekeh, ia memalingkan wajahnya ke bawah. sementara Marsha merasa dirinya sedang mode tolol saat ini. secara logis sebagai orang baru, kenapa ia menanyakan hal bodoh itu? itukan privasi. sekarang marsha tersenyum kaku melihat Adel kembali menatapnya dengan tatapan yang berbeda. tatapan yang belum pernah ia lihat sama sekali ketika berada di kampus.

"Ga punya gue. kenapa?" Baru kali ini Marsha mendengarkan jawaban yang berbeda dari pertanyaan yang ia lontarkan kepada orang-orang yang pernah mendekatinya. Biasanya mereka akan berkata 'ngapain gue deketin lo kalo gue punya pacar' walaupun dengan versi yang berbeda-beda. tetapi seingat marsha tidak ada yang mengakhiri jawabannya dengan pertanyaan seperti yang dilakukan oleh Adel.

"Gapapa sih nanya aja" Yap, Marsha tak tau harus menyaut apa atas kalimat yang dilontarkan kepadanya tadi. Sangat memalukan jika ia harus mengatakan bahwa 'sebenernya gue tertarik sama lo belakangan ini. peka dikit napa?' itu benar-benar terkesan sangat murah untuk di dengar oleh telinga Adel.

"Oh, kirain-" Adel menjeda kalimat selanjutnya yang mungkin ada ingin ia lanjutkan. namun ia menyadari bahwa Alfin dan Chika sudah menghampiri mereka. jadi Adel menghentikan apa yang ingin ia katakan kepada Marsha.

"Udah bang?" tanya Adel kepada Alfin yang baru saja menghampiri mereka berdua.

"Masih belom del. soalnya gue lupa ada acara ulang tahun Flora malam ini. untung ada Chika ngingetin" Jawab Alfin. mendengar hal itu Adel pun mengangguk paham kenapa mereka ada disini. ya karena Alfin tidak mengingat acara ulang tahun sahabatnya itu. dan untung saja ada Chika adalah wanita yang sangat peka atas hal penting di hidup Alfin. bisa saja silaturahmi antara dirinya dan Flora terputus jika Chika tak mengingatkannya sama sekali. sampai-sampai Chika mempersiapkan kado dengan sendirinya karena Alfin tak mengangkat telfonnya.

"Jadi? ini kalian berdua rapi, mau ke acara kak Flora dong sekarang?" tanya Marsha yang terlihat sedikit cemburu kenapa acara pesta ulang tahun Flora tidak ia ketahui dari Chika. Yap, mereka lumayan akrab dengan Flora yang notabenya selalu hadir di acara penting Alfin, sehingga mereka sering bertemu dan akhirnya berteman dengan baik hingga saat ini.

"Ya lo berdua masih gembel begini. cari cara lain aja ya adek-adekku. abang mau berduaan perginya sama my sweetie Chika mwah" Ucap Alfin sembari mencubit gemas pipi Chika di hadapan mereka berdua. dan itu pun berhasil membuat Adel dan Marsha menatap jijik kepada keduanya yang terlihat sefrekuensi untuk membucin.

"Lah? gue balik naik apa dong bang?" Tanya Adel kepada Alfin. setelah mendengar pertanyaan itu Alfin langsung merogoh saku jaketnya dan melemparkan kunci motor yang mereka tunggangi tadi. Reflek Adel menangkap kunci itu dengan baik hingga mendarat di genggaman tangannya.

𝐍𝐎𝐓𝐇𝐈𝐍𝐆 𝐅𝐋𝐎𝐖𝐄𝐑 { 𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃 } Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang