Chapter 23 : Go Green Campaign

4.3K 568 22
                                    

Padma super excited! Selain perasaan pertama kali terjun ke bisnis dan mulai membuat konten, tapi memulai aksi sosial demi kotanya ini sukses menjadikan wanita itu merasa berdebar tak keruan. Ini adalah ide tanpa sengaja, tapi siapa sangka benar-benar dieksekusi dan kemungkinan besar berdampak hebat ke warga kota tempat dia tinggal.

Setelah sedikit mengancam Boy, benar saja satu per satu teman sesama influencer setuju untuk ikut aksi sosial ini. Beberapa memang agak terdengar terpaksa karena bos ikut, maka bawahan ikut. Namun, beberapa sama seperti Padma yang menganggap aksi sosial ini sangat bagus.

Ada sekitar 20 orang influencer yang menghadiri rapat di balai kota. Semuanya sudah duduk tenang di kursi yang disediakan. Sementara di depan mereka ada layar presentasi yang bertuliskan BERSIH SUNGAIKU, BAHAGIA HIDUPKU. Di sudut lain ada Padma yang berdiri kaku. Dia menunggu Raj yang tampak sibuk mengobrol dengan Rahmad dan beberapa stafnya,

Perhatian Padma teralihkan saat Boy tiba-tiba mendekat. "Kenapa, Boy?" todong Padma.

"Kamu ... belum kasih tau Pak Raj kan masalah Lambo-ku?"

Padma segera menggeleng. Dia menggerakkan tangannya seolah meresleting mulut. "Rahasia aman."

Boy mengucapkan terima kasih, sebelum kembali duduk. Hanya saja saat Padma menoleh kepada Raj. Pria itu menyipitkan mata. Ada tatapan tidak suka di sana.

"What?" gumam Padma tanpa suara.

Pertanyaan itu tidak dijawab, tapi Raj malah bergerak mendekat. Kemudian, dia berbicara pelan saat menyerahkan selembaran kertas pada Padma. "Nggak apa-apa. Cuma ... aku berharap kamu nggak bicara sedekat itu ke Boy atau ... cowok lain."

Seketika Padma mendengkus geli. Dia menggeleng. "Bilang aja jealous."

Raj terkekeh pelan. "Udah, Padma, kita fokus kerja sekarang. Kamu maju duluan buat kasih prakata ke teman-teman kamu. Kasih sedikit gambaran apa aja yang akan mereka lakukan nanti saat campaign kita. Setelahnya, aku. Oke, Sayang?"

Sontak Padma menoleh. Dia mendelik. Sekalipun panggilan itu super lirih, tapi Padma tidak mau mengambil risiko orang-orang mendengarnya.

"Raj," desis Padma. Ada semburat merah di kedua pipinya.

"Go ahead. Do your job, Padma."

Sekalipun agak tidak ikhlas, apalagi setelah dibuat kacau kerja jantungnya karena sebuah panggilan sayang tidak terduga, tapi Padma seorang profesional. Dia berdehem beberapa kali, sebelum kemudian memasang senyum lebar. Ditatapnya satu per satu teman-teman sesama influencer-nya.

"Siang, semuanya," ucap Padma yang dibalas serempak oleh semuanya. "Pertama-tama saya mau mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya buat teman-teman yang bersedia hadir dan ikut dalam gerakan sosial ini. Tagline kita terdengar mudah, bersih sungaiku, tapi tentu pengaplikasiannya tidak mudah."

Seketika semua orang meringis termasuk Padma. "Kita semua tahu bagaimana kondisi kota kita tercinta ini setiap kali musim hujan, banjir di mana-mana. Ternyata the most problem yang terjadi adalah karena sampah, warga yang uda kebiasaan buang sampah ke sungai. Tentu mengubah kebiasaan itu tidak mudah, harus ada seseorang yang bergerak. Itulah keberadaan kalian di sini, orang-orang yang terpilih untuk menjadi penggerak pertama dalam bersih sungai."

Tiba-tiba saja dari kejauhan Rahmad mengangkat sebuah kertas. Ada tulisan giliran Pak Raj yang memaksa Padma langsung mengangguk. "Saya rasa prakata saya cukup sampai di sini. Setelah ini akan ada Pak Raj, wali kota kita untuk membahas sistematis campaign ini. Kita persilahkan, Pak Rajendra Sastranegara."

Setelahnya Padma mengulurkan mikrofon kepada Raj. Pria itu dengan sengaja menyentuh tangan Padma sambil sedikit memasang wajah menggoda. Sikap itu tentu hanya keduanya yang tahu karena mereka seolah sepakat dengan sendirinya menutupi apa pun hubungan yang mereka miliki saat ini.

Tell Me Your Dirty Secret (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang