Chapter 11 : Live Streaming Display of Affection

5.6K 747 35
                                    

Sepertinya aku sudah gila. Kata-kata itu terus berputar dalam kepala Padma sejak semalam. Dia tidak mabuk saat makan malam dengan Raj, tapi akal sehatnya hilang ketika mengetahui sedikit rahasia yang ada di balik layar seorang wali kota.

Siapa sangka seorang berkuasa seperti wali kota hanyalah seorang boneka penguasa lain. Fakta itu membuat Padma merinding. Dia harusnya lari saja karena Raj sendiri sudah membukakan pintu keluar. Namun, demi mewujudkan impiannya, dia memilih untuk masuk ke dalam kekacauan. Pada akhirnya, uang adalah pemenangnya.

"PADMA!"

Seketika Padma tersentak mendengar seseorang meneriakan namanya. Sontak wanita itu menoleh. Tahu-tahu saja Tika berdiri di depannya sambil berkacak pinggang.

"Ya?" jawab Padma polos. Isi kepalanya seolah kosong hingga dia kesulitan untuk menanggapi ekspresi kesal yang Tika tunjukkan,

"Ya Tuhan, Ma, jangan ngelamun, please!" Tika mengerang kesal. Sahabatnya itu menunjuk sekitar yang memaksa Padma untuk melihat ke sekeliling.

Padma meringis. Ternyata ruang tempat dia biasa siaran langsung untuk TikTok sudah tampak hidup dengan lampu-lampu tambahan demi syuting yang lebih terang karena saat ini sudah pukul tujuh malam. Belum lagi di area biasa dia duduk untuk demo make-up sudah rapi make-up dari berbagai brand yang siap dipasarkan berikut peralatan rias lainnya seperti kaca, headband, brush make-up, dan lain-lain.

"Ma, sepuluh menit lagi kita LIVE loh." Kali ini suara Tika lebih lembut. Dia mendesah panjang. "Dan aku nggak tahu apa yang bikin kamu kayaknya stress berat sampai melamun terus sepanjang hari. Padma, saat ini aku manajer kamu dan tugasku secara profesional adalah aku melarang kamu untuk tampak kacau di depan para penonton siaran langsung kamu bentar lagi. Oke? Semua make-up yang tersedia kalau bisa terjual sampai habis."

Padma mengangguk. Dia hanya menggumamkan maaf, sebelum kemudian berdiri. Segera menuju kamar mandi untuk memastikan wajahnya bersih dari riasan dan juga krim-krim wajah demi tampak natural.

Tepat saat dia keluar kamar mandi, Tika sudah memberi isyarat agar dia segera duduk di balik meja rias. Siaran langsung akan dimulai kurang dari dua menit lagi. Untuk sesaat Padma menarik napas dalam-dalam, lalu mengembuskannya. Dia mencoba melatih senyum agar tampak lebih normal di depan para penontonnya nanti.

Begitu Padma duduk, dia segera mengambil Bunky, gantungan kunci berbentuk kelinci yang jelek dan buluk untuk duduk di dekat tangannya. Setiap dia siaran langsung benda ini tidak boleh tertinggal. Alasannya, sentimental. Bunky adalah penanda keberhasilannya dan benda itu seolah punya kewajiban untuk ada di mana-mana terutama saat dia melakukan siaran langsung agar dia lebih percaya diri.

Tika yang ada di balik kamera langsung mengangkat tangan tinggi-tinggi. Kemudian, menghitung mundur. Tiga, dua satu. Padma langsung memamerkan senyum cemerlang seolah dia tidak punya beban hidup.

"He-yo, back to Padma and I'm talking to you!" sapa Padma dengan ceria. Dia melirik ke arah ponsel yang sengaja sudah menampilkan dirinya yang sedang siaran langsung untuk membaca komentar-komentar yang ada.

Untuk beberapa saat Padma menunggu jumlah penontonnya bertambah. Satu, dua, sepuluh, lima puluh, ratusan. Barulah wanita itu kembali bersuara, "He-yo, semuanya! Pada pantengin aku LIVE ya? Udah ratusan aja yang langsung join. Senang deh! Seperti pengumuman yang ada di mana-mana dan juga konten video aku pagi tadi, aku bakal make-up tutorial sekaligus jual-jual produk keren ini dengan harga super murah dan pastinya original seratus persen! Kalian bisa langsung cek keranjang kuning sudah ada semua ya produk-produk yang akan aku gunakan malam ini."

Padma segera mengambil scrunchie untuk menguncir rambut panjangnya. Tidak lupa juga mengenakan headband demi memastikan lagi anak-anak rambutnya tidak mengganggunya saat melakukan demo rias.

Tell Me Your Dirty Secret (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang