Chapter 3 : Raj and His Craftiness

7.6K 920 40
                                    

I'm still a fan even though I was salty

Hate to see you with some other broad, know you happy

Hate to see you happy if I'm not the one drivin'

(SZA - Kill Bill)

***

Senyum miring Padma tertinggi di wajah. Untuk kesekian kalinya dia memutar ulang video TikTok yang kemarin dia unggah. Konten terbaru PadTalk dan kali ini wanita itu sengaja terjun langsung ke lapangan demi mendapatkan materi menjatuhkan Raj secara matang.

Harus diakui, edisi balas dendam Padma yang tidak sengaja ini mungkin akan seperti serial televisi Indonesia yang tidak pernah ada habisnya. Sebenarnya Padma sendiri tidak mau memperpanjang konten PadTalk, tapi pertemuannya dengan Raj beberapa hari lalu dan obrolan mereka membuat wanita itu semakin marah.

"Wali kota sebelum ini pernah dengan sengaja membangun sebuah skatepark untuk tempat bermain, berolahraga, dan berkumpul anak muda di kota. Tapi malam ini, aku sengaja datang dan mendapat kekecewaan. Skatepark yang dulu bagus, sekarang sudah tidak terurus. Arena pun sudah tidak terlihat aman untuk dimainkan para pemain skateboard."

Padma di video bergerak mendekati arena bermain yang sepi. Dia menunjukkan beberapa lubang-lubang yang terlihat.

"Apakah arena yang berlubang seperti ini masih bisa dikatakan aman untuk dijadikan tempat bermain skateboard? Bukan itu saja. Lihat ini."

Kali ini Padma di video bergerak mendekati batas antara taman dan juga sungai yang melewati kota. Dia menunjuk warna sungai yang menghitam.

"Bukankah ini menyedihkan? Sungai ini berbau tidak sedap. Warna airnya hitam, seingat saya dulu tidak separah ini. Beberapa orang yang suka berkumpul di sini pun satu per satu ogah datang. Mereka merasa tidak bisa bermain apalagi menikmati pemandangan sambil menghirup udara segar. Menurut kalian ya ... menurut kalian aja, apakah hanya saya yang merasa kota kita mengalami kemunduran? Mungkin saya bisa memberi sedikit saran untuk pak wali, mungkin bisa dievaluasi lagi apakah anda sebenarnya lebih cocok jadi pemimpin perusahaan atau seorang pemimpin sebuah kota.

"Konten PadTalk hari ini memang cukup saya ambil serius karena banyak komentar yang meminta saya datang langsung ke skatepark ini. Miris memang sampai saya yang biasanya bicara menggebu-gebu jadi sulit berkata-kata. So, PadTalk is enough. See you for another video and PadTalk! No baper ya karena di sini saya hanya rakyat biasa yang ingin menunjukkan fakta menyedihkan di kota ini. Like dan komen!"

Video PadTalk kedua ini berakhir. Padma memeriksa jumlah penonton dan lagi-lagi membludak dengan ratusan ribu views dan ratusan komentar. Dia membuka komentar untuk membacanya.

@AromaWangiSemerbak : Kayaknya Pak Wali g bisa pimpin perusahaan, makanya dia coba pimpin kota. Ternyata sama-sama gak mampu.

@DiamkuJatuhCinta : Mundur yuk, Pak Wali. Bisa kok bisa. Kalau maju terus nanti makin bikin malu.

@Bungabungaditaman : Gini nih kalau milih wali kota karena tampang bukan kemampuan. Menyedihkan!

Semua komentar-komentar yang menyudutkan Raj sukses membuat Padma terbahak puas. Dia sampai bertepuk tangan. Sekali lagi dia berhasil membuat musuh bebuyutannya itu malu dan harga dirinya diinjak-injak.

Tiba-tiba saja ponsel Padma berdering. Nama Tika membuat wanita itu mendengkus keras. "Mau ngamuk lagi nih pasti."

Meski begitu Padma tetap mengangkat panggilan sahabatnya. Dia menyapa dengan malas, "Halo."

"Padma, besok nganggur, kan? Harusnya nganggur dong kan aku yang pegang jadwal kamu."

Kening Padma berkerut.. Dia berpikir keras. "Iya, nganggur. Kayaknya juga aku nggak ada jadwal pribadi. Kenapa? Mau ngomel-ngomel lagi?"

Tell Me Your Dirty Secret (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang