BABY BIG JUG
-
Jaehyun dengan terpaksa berdiri dan mengusap matanya yang sembab itu, "jangan menangis. Ada aku, Mark pasti baik-baik saja," lirihnya saat menyadari jika istrinya bersedih"kau yang membuatnya sedih sialan," geram Johnny. Jaehyun ini idiot atau bagaimana sih. Sudah jelas jika yang membuat Taeyong semakin pusing itu dirinya.
"aku tidak berbicara dengan mu kaparat," ujar Jaehyun dengan sengit dan datar.
Kemudian beralih menatap istrinya dengan memelas, "aku akan mengurus berkas penting si sialan itu dulu. Kau tunggu aku sebentar yah, aku tak akan lama," peluk Jaehyun pada Taeyong yang hanya mengangguk agar suaminya tak berlama-lama disini. Tubuhnya sedikit membungkuk karna istrinya masih setia duduk,
"lebay sekali, kau dan aku hanya akan mengurus berkas di lantai tiga. Bukan di afrika selatan," jengah Johnny dengan tangan yang sudah meminjat pangkal hidungnya,
"baby, dia terus mengejek hyunie," rengek Jaehyun kesal.
Taeyong melotot ke arah Johnny, "berhentilah mengejeknya Jonh. Aku yang repot nantinya,"
Johnny tidak tau kapasitas kesabaran Taeyong se tebal apa.
Bayangkan saja dari awal mereka bersekolah di high School sampai mempunyai anak, Jaehyun masih tetap lah sama. Selalu bersikap kekanakan dan manja pada Taeyong. Berbeda sekali saat tidak ada Taeyong. Laki-laki ini akan menunjukan sikap dingin, kejam, tak suka di ganggu bahkan berkata pada orang yang menurut dirinya tidak suka dengan pedas, kasar. serta tak peduli pada hati orang yang di singgung olehnya.
"sudah, cepat selesai kan masalah mu dan Johnny dulu. Aku akan menunggu di sini dengan Haechan," Taeyong mengusap punggung suaminya dengan lembut lalu melepaskan pelukannya.
Jaehyun mengangguk. Sebelum keluar ia mengecup bibir istrinya terlebih dahulu membuat pipi Taeyong bersemu merah karna Haechan terus memperhatikan nya.
"kau di sini dulu. Daddy akan dengan cepat menyelesaikan urusan Daddy dengan si kelainan itu." perintah Johnny pada Haechan yang masih terduduk di sofa seakan tau jika anaknya sudah mulai kesal karna terlalu lama untuk pulang ke rumah. Haechan memang kesal di tambah merindukan anjing kesayangannya yang di tinggal di rumahnya. Pasti Cuki - anjing kecilnya merindukannya.
Haechan mangangguk lalu melihat punggung kedua dominan berumur itu sudah keluar
Taeyong berdiri dari duduknya dan melangkah ke arah Haechan yang sibuk menggoyangkan kakinya di bawah dengan kepala menunduk. Pasti anak ini sangat kesal,
Taeyong mendudukan dirinya di sisi Haechan yang tadi di isi oleh Johnny, "boleh kan jika aku duduk di sini?" ijin Taeyong membuat Haechan kaget lalu melirik ke arahnya,
"oh tentu saja silahkan. Ini kan rumah mu jadi mana mungkin aku tak menginjikan pemilik rumah untuk duduk di sini," jawab Haechan sedikit canggung.
"jadi jika ini rumah mu, kau tidak akan menginjinkan ku duduk anak manis?" tanya Taeyong tentu saja membuat Haechan menggeleng keras
"tidak, tidak seperti itu!" seru Haechan tak mau membuat pemilik rumah ini salah paham
Taeyong lantas tertawa. Haechan membuatnya melupakan lelah dan kantuknya. "kau sangat menggemaskan seperti Ten, persis sekali." puji Taeyong sambil mencubit pipi gembul milik Haechan,
"tentu saja karna aku anak Mae satu-satunya bi," jawab Haechan semangat dengan senyuman lebarnya seakan sudah akrab dengan orang yang duduk di sampingnya.
"loh. Lalu hyung mu?" tanya Taeyong heran,
"dia bukan anak Mae. Tapi musuh ku dan Daddy," ujar Haechan tiba-tiba cemberut,
KAMU SEDANG MEMBACA
BIG BABY JUNG
Teen FictionWAJIB FOLLOW SEBELUM BACA !!! ⚠ bagaimana jadinya kalo pria mungil yang impiannya ingin mempunyai pacar yang memanjakan dirinya seperti Johnny-Ayahnya yang memanjakan anaknya-Haechan malah harus menerima takdir yang malah sebaliknya ? - Dilaran...