Big Baby Jung
-
Tepat jam 08.00 pagi dua keluarga sedang berkumpul di ruang utama lantai dua rumah Jung,
Johnny, Ten, Hendery juga Haechan ada di sana. Mereka membolos sehari – tak apa. Johnny donatur besar sekolah anaknya jadi jangan khawatir.
Jaehyun, Taeyong, dan Mark yang duduk di tengah-tengah mereka menggunakan penutup mulut sampai hidung, tak lupa kupluk kepala dan jaket tebal yang menutupi wajah jeleknya di depan Haechan,
"jadi apa yang kalian mau obrolkan dengan keluarga ku?" tanya tak santai Johnny. Ia merasa tidak nyaman, tak seperti biasanya. Mungkin karna kejadian kemarin,
"tunggu sebentar, kedua putra kami sedang di jalan." jawab Taeyong lembut.
Mark sebenarnya memaksa Taeyong untuk tidak memanggil kedua adik kembarnya.
Namun, apa boleh memaksa. Kata Taeyong ia harus mengenalkan semua nya sekarang, supaya mereka tak berbelit-belit lagi untuk mengenal satu sama lain toh, mereka sudah besar.
"Mom,"
Suara itu membuat semua yang sedang duduk mengalihkan atensinya.
Kedua orang yang datang itu langsung menghampiri sang Ibu yang sedang duduk dengan tamu entah siapa,
"kau tidak merindukan Mommy yah," kesal Taeyong saat di peluk oleh anak keduanya —Jung Jeno
"kata siapa? Aku rela bolos karna ingin bertemu Mommy," bantah Jeno lalu melepaskan pelukannya,
Adik kembarnya —Jung Sungchan ikut memeluk Ibunya menumpahkan kerinduannya.
Kedua anak Taeyong ini tinggal di Apartemen mereka masing-masing. alasan pisah dengan ibu dan Ayahnya serta kakak pertamanya karna mereka ingin mandiri dan tak selalu merepotkan Taeyong.
Padahal Taeyong sama sekali tidak kerepotan justru ia senang. Tapi ya gimana yang merasa kerepotan itu adalah telinga si kembar kala Jaehyun dan Mark selalu berisik,
"Daddy kau tak merindukan ku?" tanya Jeno pada sang Ayah yang dari tadi diam,
"tentu rindu, tapi bagaimana aku tak bisa bersentuhan atau memeluk mu terlalu lama." jawabnya membuat Jeno mengangguk paham,
Sungchan dan Jeno langsung duduk setelah menyapa Hyung–nya.
"mereka siapa?" tanya Jeno pada Taeyong.
"Jeno, aku Haechan," potong Haechan yang membuka topi payung berbulu yang menutupi matanya,
Jeno melebarkan mata sipitnya, "ka-kau? Ya, kenapa ada di sini," kaget Jeno yang langsung berdiri dan duduk di sebelah Haechan.
Tangan Jeno merangkul pundak teman barunya itu, "kau bolos? Pantas tadi aku mendapatkan info jika kau tidak masuk. Jadi aku malas sekolah dan lebih memilih ikut bolos."
Haechan mengangguk dengan senyum kikuknya, "aku di paksa Daddy membolos asal kau tau," bisik Haechan di depan telinga Jeno yang jaraknya sangat dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIG BABY JUNG
Teen FictionWAJIB FOLLOW SEBELUM BACA !!! ⚠ bagaimana jadinya kalo pria mungil yang impiannya ingin mempunyai pacar yang memanjakan dirinya seperti Johnny-Ayahnya yang memanjakan anaknya-Haechan malah harus menerima takdir yang malah sebaliknya ? - Dilaran...