(10) MSMH : Razia

134 14 3
                                    

Kalau suka vote, kalau tidak out!

Minggu siang, Kessya akan kembali kerumahnya. Saat ini ia sedang ditemani Chelsea distasiun.

"Chel nanti kapan-kapan kamu main ya kerumahku."

"Iya kak, nanti ya kalau udah cuti."

"Beneran loh ya, awas loh kalo kamu nggak main kerumah."

Chelsea mengangguk sambil menunjukkan jari kelingkingnya.

Keesokan harinya Kessya tidak pergi kekampus dan selama seharian ia harus berada disekolah untuk mengajar. Kebetulan sekali ia ditugaskan oleh guru konseling untuk me-razia tas anak-anak muridnya.

"Selamat siang anak-anak. Silahkan ambil selembar kertas, taruh tas dan handphone kalian didepan."

"Yah ulangan dadakan bu?!"

"Iya," jawab Kessya sambil tersenyum manis.

Setelah memberikan beberapa soal-soal itu, Kessya meminta izin untuk menggeledah tas milik anak muridnya.

"Sebelumnya ibu mau minta maaf sama kalian semua, ibu melakukan ini juga demi kebaikan bersama. Ibu disuruh sama guru konseling untuk menggeledah tas kalian, ini dikarenakan beberapa guru ada yang melihat kalau siswa disekolah kita banyak yang merokok dan keadaannya masih memakai seragam. Hal ini sangat berdampak buruk untuk sekolah kita."

"Tas cewek-cewek juga bu?" Tanya Felisia yang duduk disebelah Sarah.

"Iya, karena yang merokok nggak cuma siswa saja tapi siswi juga."

Kessya mulai menggeledah satu-persatu tas milik anak muridnya. Dan ia menemuka beberapa barang yang dimaksud.

"Kalian bisa ambil kembali tas kalian, kecuali yang ada dimeja saya. Dan untuk semuanya tolong berdiri."

Kessya mulai mendekati murid-muridnya, ia mulai mengecek saku murid perempuan.

"Tolong perlihatkan isi kantong celana dan baju kalian."

"Saya nggak ngerokok bu."

"Iya, oke sekarang kamu."

Dan sekarang ia berada tepat disebelah Arro.

"Ayo tunjukkan isi kantong kamu."

Arro hanya diam, bahkan dia tidak melihat kearah Kessya.

"Rogoh aja bu rogoh," ucap Tino memanas-manasi.

"Ayo Jafarro."

Arro merogoh saku celana sebelah kanannya ada uang, saku kiri ada pulpen, dan saku kemejanya juga hanya ada uang.

"Oke untuk tas yang saya bawa ini, kalian bisa menemui saya sepulang sekolah."

Kini ada lima anak yang datang keruangannya termasuk Arro. Kessya menghela nafas lalu menanyakan satu persatu kepada mereka.

"Ini tas siapa?"

"Saya bu, Tino."

"Kamu satu hari bisa habis berapa bungkus?"

"Nggak sampai berbungkus-bungkus kok bu, saya cuma habis lima sampai tujuh batang doang."

"Lima sampai tujuh itu banyak Tino, orang tua kamu tau tidak?"

Remaja itu menggeleng pelan.

Kessya menulis surat lalu memberikannya pada Tino. "Besok suruh orang tuamu datang jam sembilan menemui guru konseling."

"Iya bu."

Beberapa lainnya sudah dan sekarang giliran Arro. "Dari kapan kamu ngerokok?"

"Sd," ucap Arro santai.

My Student My Husband | JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang