(16) MSMH : Pekerjaan

147 17 2
                                    

Kalau suka vote, kalau tidak out!

Belajar menghargai orang, pleaseee! Sedikit ⚠️

Komen siapa bias kalian di Nct.

Hubungan Kessya dan Arro memang lebih baik daripada diawal mereka menikah. Tapi bukan berarti keduanya mulai timbul rasa suka apalagi cinta. Sikap Arro masih sama seperti dulu, bedanya sekarang semakin menyebalkan karena sering meledek Kessya.

Arro akan bersikap baik pada Kessya disaat dia membutuhkan tubuh Kessya. Sesudah itu ya kembali lagi seperti semula.

Walaupun seperti itu, dari awal melakukan mereka sudah sepakat menggunakan pengaman. Kessya tidak mau mengambil resiko kalau ia hamil, maka kuliahnya akan tertunda. Dan Kessya belum yakin sepenuhnya pada Arro, karena remaja itu masih labil dan suka bertindak sesuka hatinya. Kessya yakin kalau Arro belum siap untuk mempunyai keturunan.

Selama menikah Kessya hanya tau kalau Arro bekerja diperusahaan papanya. Kessya menduga kalau uang bulanan yang Arro berikan padanya saat sebelum bekerja diperusahaan papa adalah uang pemberian sang papa mertua.

Sepulang mengajar, Kessya pergi survei tempat yang akan ia jadikan sebagai pabrik pembuatan baju dan celana. Semakin kesinu semakin banyak yang tau dan berminat membeli barang dagangannya. Jadinya Kessya berniat membeli lahan yang letaknya strategis.

Kessya perginya tidak sendiri, ia ditemani dua karyawannya. Kessya pulang saat magrib, dan ia yakin kalau Arro sudah ada diapartemen.

"Aduh Arro pasti marah nih karena aku nggak masak," gumam Kessya.

Kessya tidak sempat memasak dan jadinya ia membeli sate ayam saat jalan pulang tadi. Setelah masuk keapartemen, Kessya langsung mencuci tangan dan menaruh sate sekalian dengan lontongnya.

Tok. Tok. Tok.

"Arro kamu didalam?"

Tidak ada sahutan, Kessya memberanikan diri membuka pintu kamar khusus main gamenya Arro itu.

"Arro?"

Ah pantas saja tidak ada sahutan, orangnya saja sedang fokus bermain game dan lagi telinga Arro sudah disumpel airphone.

Puk.

Arro langsung menoleh kebelakang, dia melepas airphone nya disampirkan dileher lalu memutar kursi gaming mahalnya itu menghadap Kessya.

"Apa?"

"Makan dulu, tadi aku beli sate ayam."

Arro menarik tangan Kessya dan membuatnya terduduk diatas paha Arro. Kessya berusaha bangkit, namun tidak bisa karena Arro menahan pinggang rampingnya.

"Gue mau makan lo, Kes."

Kessya menggeleng.

"Jangan, aku belum mandi."

Apakah Arro peduli? Oh tentu saja tidak. Remaja itu tetap melakukan apa yang ingin dilakukannya. Dan Kessya hanya bisa pasrah dibawah kendali Arro.

"Ah!"

Tangan Arro meraba laci mejanya, tapi barang yang dia cari tidak ada.

"Shit! Habis?!"

Kessya terdiam, kedua tangannya masih mencengkram erat kaos yang Arro kenakan. Remaja itu meneguk ludahnya susah payah, matanya terpejam erat.

Beberapa detik kemudian Arro membuka matanya dan menatap keadaan Kessya yang sudah lumayan kacau.

"Boleh nggak kalo nggak pake-"

"Nggak!" Jawab Kessya dengan tegas.

Arro bangkit menggendong Kessya menuju kamar mandi. "Nggak Arro."

My Student My Husband | JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang