(21) MSMH : Marah

218 21 5
                                    

Sudah sekian lama tidak up~

Minimal vote lah deeeeek, capek tau ngetiknya. Aku nggak minta macem-macem kok vote dan komen aja biar aku semangat ngelanjutin book ini.

•••

Kessya baru saja tertimpa musibah, dia terjatuh dari tangga dan membuat kaki sebelah kanannya terkilir. Beberapa guru menyuruhnya pulang agar bisa beristirahat. Kessya pulang diantar pak Gino, karena kebetulan pak Gino membawa mobil jadi gampang.

"Ayo saya bantu jalannya," pak Gino merangkul bahu Kessya dan membantunya masuk kedalam mobil.

Perjalanan terasa begitu cepat, akhirnya mereka sudah sampai diapartemen. Kessya sudah berusaha jalan sendiri tapi kakinya semakin sakit kalau untuk berjalan dan pak Gino langsung membantunya.

"Biar saya bantu bu," dengan sigap pak Gino memapah Kessya lagi.

Saat sudah sampai didepan unit apartemennya, Kessya langsung menekan pin dan pintu itu terbuka. Tapi saat akan masuk kedalam, Kessya yang sudah tidak berpegangan dengan pak Gino itu terjatuh. Pak Gino langsung menolongnya dan menggendong Kessya menuju ruang tamu. Dibaringkannya Kessya disofa.

Tak lama dari itu terdengan suara tepuk tangan dari seseorang yang baru saja masuk unit apart itu.

"Bagus ya, dibiarin malah ngelunjak dan sekarang udah berani bawa selingkuhan keapart. Mau ngapain tuh sampe dibaringin disofa, minimal sewa hotel lah masa diapart gue sih," ucap Arro sinis.

Kessya langsung mendudukan dirinya dan menatap Arro. "Maksud kamu apa ngomong gitu?!"

"Oh gak paham? Atauuu pura-pura nggak paham? Jangan sok polos deh bu guru, mukanya sih cantik kelihatan kayak orang baik tapi murahan."

Kessya mengepalkan tangannya, dia benar-benar marah atas ucapan Arro.

"Dan lo pak guru Gino yang terhormat, kok bisa-bisanya sih mau sama Kessya yang sudah bersuami."

"Saya-"

"Keluar! Gue minta lo keluar dari apart gue, sekarang juga mumpung pintunya masih terbuka lebar."

Mau tak mau pak Gino keluar dari apartemen itu, dia nggak mau ikut campur masalah keluarga orang lain.

"Kamu keterlaluan."

"Lo yang keterlaluan Kessya!"

"Dimana sopan santun kamu Arro! Pak Gino itu lebih tua dari kamu, nggak seharusnya kamu bersikap seperti itu."

"Terus gue harus gimana? Baik-baikkin selingkuhan lo gitu? Yang bener aja!"

"Aku nggak selingkuh Arro! Aku nggak selingkuh dan aku nggak murahan."

"Kaki aku terkilir karena jatuh dari tangga dan pak Gino nolong aku."

Arro mendekat, dia melihat kaki Kessya lumayan bengkak. Tapi nggak seharusnya Kessya dan Gino berada disatu ruangan yang nggak ada orang lain selain mereka berdua apalagi posisinya Kessya sudah punya suami.

Arro menoleh kearah pintu yang ternyata sudah tertutup. Laki-laki itu tiba-tiba saja menggendong Kessya dan membawanya kekamar. Dadanya sesak dan dia benar-benar merasa cemburu dan marah.

Arro membaringkan Kessya diranjang dan menindihinya. Kessya tentu saja menahan dada Arro agar tubuhnya tidak menempel padanya.

"Stop, kamu mau apa? Kaki aku masih sakit Arro."

Arro tak peduli karena dia sedang dalam keadaan marah. Laki-laki itu mencium ganas bibir Kessya dan tangannya membuka kancing kemeja yang Kessya kenakan. Kessya memberontak dan itu membuat Arro semakin marah. Dia menaikkan kedua tangan Kessya keatas dan mencengkramnya menggunakan satu tangan. Kessya bisa merasakan kalau Arro sedang marah, tapi Kessya yang seharusnya marah pada laki-laki itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Student My Husband | JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang