(14) MSMH : Keponakan baru

154 19 1
                                    

Kalau suka vote, kalau tidak out!

⚠️⚠️

Beberapa bulan telah berlalu, Arro sudah lulus sma dan melanjutkan kuliah disalah satu kampus negeri dengan mengambil jurusan Bisnis.

Satu bulan lalu juga Kessya dan Arro sudah tinggal terpisah dari keluarga Kessya. Sekarang mereka sudah tinggal diapartemen.

Hari ini Kessya dan Arro diberi tugas mengajak sikembar Karin dan Kinar bermain karena mbak Wulan akan melahirkan. Sejak dua hari yang lalu Karin dan Kinar sudah berada dirumah mamah. Tapi hari ini mamah dan papah lah yang jaga di rumahsakit dan menitipkan sikembar pada Kessya dan Arro.

Kessya dan Arro mengajak sikembar kesalah satu Mall didekat daerah mereka. Saat sudah sampai ditime zone, Kessya menitipkan sikembar pada Arro.

"Kamu main sama Karin Kinar dulu ya, aku mau beli beberapa barang buat dedek bayinya."

"Nanti aja sih, belinya bareng."

"Nggak keburu, ini udah sore Arro."

"Terserah deh."

Kessya dengan cepat mengecup pipi kiri Arro dan pergi meninggalkannya. Kessya sudah diberi tau kalau mbak Wulan sudah melahirkan dan anaknya berjenis kelamin laki-laki. Kessya tak berhenti tersenyum, ia memang menginginkan bayi laki-laki. Rasanya sangat bahagia seperti saat dulu, ia tau jenis kelamin kedua adiknya.

Kessya mendapat chat dari Arro kalau mereka bertiga sedang membeli takoyaki. Kessya yang sudah selesai berbelanja langsung saja menlangkahkan kakinya ketempat tujuan.

"Karin dan Kinar mau makan apa lagi? Tante beliin."

Mereka menggeleng. "Mau pulang."

"Yasudah ayo pulang."

Sampai dirumah mamah, Kessya langsung pergi kedapur untuk memasak makan malam. Kedua keponakan kembarnya itu sudah merengek karena lapar. Tadi saat dijalan, Kessya sudah menawari mereka makan tapi merekanya nggak mau. Eh sampai dirumah malah kelaperan.

Untung saja dirumah sudah ada nasi, Kessya dengan cepat menggoreng telur dan sosis untuk lauk sikembar.

"Kalian makan sendiri ya? Tante mau cuci piring dulu."

Karin mengangguk pelan lalu memakan sosisnya. Sedangkan Kinar hanya diam memandangi makanannya.

"Kinar kenapa? Nggak suka sama lauknya?"

Kinar mengangguk, "Kinar mau mie, tante."

Kessya menggela nafas lalu tersenyum, "oke sebentar ya, tante buatin dulu mienya."

"Iya."

"Karin, nasinya dimakan juga dong masa cuma sosis sama telur nya doang yang dimakan nanti nasinya nangis loh."

"Emangnya nasi bisa nangis ya tante?" Tanya Karin dengan raut wajah polosnya.

"Bisa dong, kamu nggak boleh gitu ayo dimakan nasinya."

"Berarti nanti nasi, telur, sama sosisnya Kinar nangis dong? Kan nggak dimakan."

Mata Kinar mulai berkaca-kaca. Kessya sudah lumayan panik sih, karena kalau Kinar nangis Karin juga ikutan nangis. Bisa-bisa Kessya dimarahin mamah kalau mereka sampai nangis.

"Kinar nggak jadi mam mie deh tante, nanti nasinya Kinar nangis."

"Oke sayang, ayo dimakan nasinya. Kalau mau nambah panggil tante ya cantik."

"Iya," jawab mereka barengan.

Dimalam harinya, Kessya dan Arro pergi ke rumahsakit untuk melihat keadaan mbak Wulan. Sikembar sudah dititipkan ke mamah dan papah jadi aman.

My Student My Husband | JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang